🌫 Sore Hari

3.4K 449 63
                                    

"Modus! Tangannya jauhin dari pacarku."

Irsya kaget.

Apalagi Lian, ketangkap basah bro mau modusin pacar orang.

Eh pawangnya dateng donh.

"Pindah."

Ngga mau cari gara-gara lagi Lian langsung pindah tempat duduk ke seberang. Mengikhlaskan bekas tempat duduknya di samping Irsya kini menjadi hak milik sang pacar.

Duh, gini amat naksir pacar orang.

"Masih lama hm, nugasnya?"

Telapak tangan Ican elus surai kecoklatan sang pacar yang atensinya sudah balik lagi ke laptop.

Suara keyboard yang dipencet menjadi pengiring jawaban Irsya. "Dikit lagi kok Mas, tunggu bentar ya?"

Irsya menoleh sejenak ke mas kesayangan, dekatkan wajahnya dan—

'Cup!'

—menggecup singkat hidung sang pacar.

Halo yang di seberang, apa kabar hatinya?

Lian si orang ketiga cuma bisa memasang wajah masam lihat dua sejoli di depannya itu. Brengsek.

Ngga kasihan apa sama jomblo?

Pacaran tahu tempat dikit dong.

.

.

.

"Mas mau apa lagi nih buat di rumah ntar? Mumpung kita masih di sini."

"Eum ... Kopi bubuknya udah kan?"

"Udah, Mas."

"Ya udah, berarti."

"Ihhh kok gitu, Mas ngga mau yang lain? Apa kek buat ngisi kulkas, atau buat kamar mandi?"

"Ngga perlu sayang, masih ada, kan kita juga baru belanja seminggu yang lalu. Udah nyetok buat sebulan. Lagian kalau makanan kan Mas biasa numpang makan di tempat Adek juga."

"Iya sih ... ya udah sekarang temenin Irsya milih bahan makanan. Di rumah udah mau abis."

Dengan senang hati Ican mendorong lagi troli belanjaan mereka, menemani pacar kesayangan beranjak ke bagian produk makanan. Irsya jalan di depan. Sesekali bertanya: "Mas mau dimasakin apa?"; "kalau masakan Korea Mas suka kan?"; "bisa makan tteokbokki ngga?"; "Adek bikinin samgyetang nanti Mas makan ya?"

Ican mah daritadi iya-iya aja. Dia kan omnivora.

Toh, masakan Irsya enak. Menu apapun pasti Ican makan. Walau pun Irsya sendirinya ngga doyan makan, dia cuma hobi masak semenjak sudah punya doi.

Oh ya, jangan pada bingung kenapa Irsya suka masak makanan Korea.

Mamanya Irsya itu masih berdarah campuran Korea, jadi ngga heran cuma Irsya diketurunan Ravindra yang namanya pakai bahasa Korea gitu.

Di Korea sana pun masih ada keluarga Mama Irsya. Rencananya, kalau ada waktu liburan nanti, Irsya mau ajakin Mas Ican ke Korea, sekalian kenalan sama keluarga yang di sana.

"Mas duluan aja ya, pilih-pilih dulu mau daging, ikan, atau sosis atau yang lainnya. Irya mau ambil yogurt dulu, tadi lupa."

Dan sehabis itu Irsya langsung ngacir, pergi buat milih stok yogurt-nya dia.

Maklum, kalau setiap pagi Mas Ican itu minumnya kopi, Irsya minumnya yogurt. Jadi harus punya stoknya masing-masing.

Selesai milih yogurt, Irsya balik lagi ke tempatnya Mas Ican tadi.

Tapi ....

Ternyata Mas Ican sudah ngga sendirian.

Ada satu cowok cantik di sana, lagi gendong anak.

Saling canda sama Mas Ican. Sampai pukul pundak segala.

Aduh, panas.

Dan Mas Ican kelihatan bahagia sekali, kentara lho senyumnya.

"Mas," seru Irsya begitu jalan mendekat.

He ... jangan kira Irsya bakalan kabur terus mencak-mencak, merajuk, galau sendiri gara-gara cemburu.

Ngga ya. Maaf saja.

Irsya positive thinking, siapa tahu cuma teman, atau keluarga.

Ngapain sih cemburu sampai merajuk segala, kayak anak kecil.

"Eh, Adek," Mas Ican menoleh ke arah Irsya tanpa melunturkan senyum bahagianya itu, "Zha, kenalin ini Irsya, calon nyonya Abraham," ujar Mas Ican kemudian mengenalkan Irsya dengan bangga ke cowok itu.

Lah, kalau begini kan Irsya bingung, mau tetap cemburu apa ngga nih?

"Ohh ini calonnya? Asik nih yang udah serius, selamat ya, aku doain cepet resepsinya," sahut cowok itu, lalu tersenyum lembut ke Irsya.

Memang cantik ternyata, senyumnya manis. Sedikit anggun khas papa muda idaman zaman sekarang.

Cowok itu mengulurkan tangannya dan Irsya menyambut sopan, "Zha, mantannya Christ. Salam kenal Irsya."

Oh. Mantan toh.

●●●

Zha yang sekarang itu cowok. Sumpah, aku jera jadiin diri sendiri karakter dalam ceritaku.

Suka ngadi-ngadi memang diriku ini :")

ɴᴇxᴛ ʟᴇᴠᴇʟ ▪ ᴄʜᴀɴᴍɪɴ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang