Christopher Zichan Abraham.
Bukan bule, keturunan Indonesia asli dia ini, tapi kewarganegaraan Australia.
Menumpang lahir di Indonesia dan menetap hingga usia 9 tahun. Setelah adanya insiden yang itu akhirnya pindah ke Australia buat terapi lanjutan.
Sempat menunda sekolah juga, satu tahun demi fokus terapi.
Dan musik, ternyata adalah obat paling ajaib yang bisa menyembuhkan Ican, sampai akhirnya Tuhan mempertemukan dia dengan sosok sang pujaan hati.
Keluarga Abraham itu sebenarnya keluarga yang bisa dibilang terpandang, dan ya, sebut saja kaya. Jika dihitung aset kekayaannya mungkin sedikit lebih banyak dari Ravindra.
Ayah Ican orang Australia yang berdarah Indonesia asli. Sedangkan Momnya orang Indonesia yang berdarah Australia. Terbalik.
Ican adalah anak sulung, generasi ketiga. Dia punya dua orang adik. Si anak tengah cewek dan si bungsu cowok yang masih tinggal sama Ayah Mommy.
Keluarga Abraham itu memiliki usaha dibidang entertainment. Ayahnya Ican adalah CEO dari perusahaan keluarganya.
Motto hidup Ican awalnya sekadar: "Hidup itu dijalani, ngga sanggup ya mati"
Namun setelah ketemu Irsya berubah menjadi: "Harus hidup demi kesayangan, kalau mati yang sedih dia. Emang tega?"
Ican itu sebenarnya orang yang simpel. Mudah. Sederhana. Ngga ngadi-ngadi. Cuma ya gitu, kadang suka down tiba-tiba.
Kalau sudah begitu biasanya dia bakal mengurung diri di ruangan studionya. Menyibukkan diri sampai capek dan lupa akan godaan untuk bunuh diri.
Alasan utama Ican balik ke Indonesia dan nekad melawan semua rasa takutnya adalah; karena sesudah acara pernikahan dua sahabatnya, William dan Zha, yang diadakan di Australia, mereka balik ke Indonesia buat liburan.
Nah, Ican ini ceritanya nimbrung sekalian nostalgia.
Tapi entah kenapa setelah liburan beberapa hari di sana Ican malah milih buat menetap dan kerja di Indonesia, bukannya balik ke Australia.
Yah, mungkin itulah yang namanya rencananya Tuhan.
Seandainya Ican balik ngga bakal ada cerita dia kenalan sama Irsya. Atau mungkin cerita mereka justru akan berbeda. Kayak misalnya:
Irsya yang baru lulus kuliah, kerja pada salah satu perusahaan ternama di Aussie, dan Ican sebagai CEO muda di perusahaan yang sama. Office love, ihiw.
Namun realitanya, mereka justru saling mengenal melalui sambungan telepon dengan jarak puluhan kilo meter jauhnya.
Saling berbagi kisah, cerita, perasan, hingga tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya.
Hanya dari sapaan suara yang mampu menyembuhkan jiwa dikala terluka.
Pertama kali pindah ke Australia, Ican cuma dapat dua orang teman dekat, yang pertama William dan yang kedua itu Zha.
Zha dan Ican sempat pacaran kurang dari setahun saat Ican masih dalam fase tumbuh kembang, alias masa remaja. Setelah masuk ke jenjang kuliah, justru William yang memberi Zha komitmen untuk serius.
Ya ... Ican mah mau apa dikata, toh mereka sudah mantanan. Mereka itu teman yang pacaran terus putus dan kembali berteman dengan baik-baik. Santuy.
Malahan, sekarang ini Ican sudah seperti sosok ayah kedua buat Arzi. Tapi berhubung Arzi ngga tinggal bareng Ican, jadi setiap kali ketemu suka lupa ingatan gitu deh Arzi-nya.
Apalagi ya TMI tentang Ican ....
Segini aja mungkin, yang nulis udah bingung sendiri.
●●●
Bingung jelasin karakter Mas Ican gimana, hhh...
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴᴇxᴛ ʟᴇᴠᴇʟ ▪ ᴄʜᴀɴᴍɪɴ ✓
Fanfiction・・・≫ bangchan, seungmin ・・・≫ ican-irsya series ② romansa Ican dan Irsya dalam tahapan baru hubungan mereka [⚠] untuk part yang mengandung erotisme ──ᝰ bxb drabbel non-baku harsh words slice of l...