25. KEMBALI

32.7K 1.3K 3
                                        

'Karena adanya kalian sebagai teman dalam hidup gue setidaknya hidup gue gak terlalu hambar dan tak berwarna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Karena adanya kalian sebagai teman dalam hidup gue setidaknya hidup gue gak terlalu hambar dan tak berwarna. Terima Kasih my boy'

Tiba-tiba saja, Ianna mengeluarkan pisau kecil dan mengarahkannya pada Erlina. "Tante Erlina, kok, cantik banget?" tanya Ianna tersenyum sinis.

"Sialan! Jangan Ianna!" ucap Erlina ketakutan karena Ianna mulai mengarahkan pisau itu pada pipi kanan Erlina.

"Kalau Tante terus berisik, aku gak akan segan-segan untuk membuat wajah Tante terluka," ucap Ianna dengan pisau tepat di depan wajah Erlina.

Kemudian, gadis itu membalikkan tubuhnya untuk menghampiri Luna dan Caca. "Gimana, Lun?"

"Raka sama Andrew otw," ucap Luna membuat Ianna mengangguk.

Tidak lama kemudian, Raka dan Andrew datang memasuki ruangan. Sedikit bingung, mengapa mereka harus datang ke sini. Ianna menjelaskannya pada mereka bahwa ini saatnya membalaskan semua dendam mereka.

"Silakan, Raka," ucap Ianna mempersilakan lelaki itu untuk membalas dendam pada Rafi. Lelaki itu mengambil pisau dari Ianna dan mulai menyayat lengan Rafi hingga terlepas dari tubuhnya.

Pria itu langsung berteriak kesakitan saat lengan kanannya mengeluarkan banyak darah. Raka tersenyum bangga akan mahakarya nya, ia rasa ini cukup.

"Giliran lo, Ca." Ianna langsung memberikan sebuah pistol kepada Caca.

Gadis itu langsung menerima dan menembakkan peluru pada kaki kiri Rafi, mengingat saat Rafi membunuh orangtuanya menggunakan pistol. saat itu juga Rafi semakin berteriak kencang, kesakitan.

"Andrew," panggil Ianna, lelaki itu menghampiri Rafi. Ia melayangkan pukulannya pada pria di hadapannya hingga puas. Rasanya sangat puas, benar-benar puas.

"Last." Ianna menatap Rafi seraya tersenyum sinis. Ia sudah memasukkan cairan hitam, sama seperti yang ia lakukan kepada pria yang menyamar sebagai Rafi.

"Selamat tinggal, Rafi ...."

❄️

Klakson mobil Ianna berbunyi saat mobilnya tiba di sekolah, seorang satpam berlari menghampirinya.

"Pak, buka gerbangnya," ucap Ianna sedikit mengeluarkan kepala lewat kaca jendela mobil.

Satpam itu menggelengkan kepala karena tingkah Ianna. "Kamu sudah terlambat, gak boleh masuk."

ARDIANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang