Back in high school.
"Jadi udah ketauan siapa yang ngerusak motor lo?" Rafael melipat kedua tangannya di depan dada.
"Nic," balas Ari dengan wajah masam. Tangan kirinya masih diperban karena kecelakaan motor yang dialaminya. Remnya blong namun untungnya Ari tidak sedang kebut-kebutan sehingga kecelakaan yang terjadi dapat diminimalisasi. Terima kasih juga kepada jaket dan helm yang tidak pernah dia lupakan saat mengendarai motor.
"Ada buktinya?" Rafael semakin terlihat berapi-api. Tentu saja. Temannya dicelakai oleh kelompok pesaing mereka.
"Nih. Gue minta rekaman CCTV sekolah. Mereka gak tahu aja bahwa gue selalu parkir di tempat yang bisa keliatan kamera." Ari menyunggingkan senyum sinis.
Rafa melihat video yang diputar di ponsel Ari. Detik demi detik video diputar, emosinya semakin tersulut. Tidak hanya Rafa yang memperhatikan video itu. Dua orang lainnya juga memperhatikan dari balik pundak Rafa.
"Brengsek," maki Rafa. "Padahal kita udah kasih apa yang mereka mau. Anak-anak sekolah kita udah gak pernah lagi nginjek daerah itu karena mereka klaim itu daerah mereka. Kita juga udah gak pernah cari masalah..."
"Kecuali macarin pacar ketua gengnya," celetuk seseorang dari balik pundak Rafa.
"APA?" Rafa memutar badannya. Sementara itu wajah Ari mendadak memucat.
"Tenang, gue tetep belain lo kok," Rein menepuk pundak Ari, meremasnya sedikit lebih keras hingga Ari meringis. Setelah itu dia berbalik meninggalkan teman-temannya.
"Lo pacarin Andrea?" Rafa menyebut nama pacar Franklin, ketua geng sekaligus musuh bebuyutannya.
"Eh, ng, nggak," Ari yang tadi penuh kemenangan, mendadak gagap.
Rein berjalan menjauh sambil tersenyum dan menggeleng. Ari memang mengambil resiko besar saat memutuskan untuk tetap PDKT pada Andrea meskipun semua orang di geng mereka dan geng seberang tahu bahwa Andrea sekarang berstatus pacar Franklin. Rein juga tahu bahwa Ari sudah jatuh cinta setengah mati dengan Andrea sejak mereka kecil. Jadi sepertinya Ari nekat saja untuk tetap mendekati Andrea meskipun tahu bahwa resikonya besar. Mungkin dia berpikir kalau hubungannya diam-diam, tidak akan ada yang tahu.
Sayangnya, jiwa detektif Franklin besar. Begitu juga dengan Rein. Membuat mereka tahu hubungan 'terlarang' Andrea dan Ari. Sial sekali Franklin yang bertindak lebih dulu dan membuat Ari celaka. Rein juga tahu bahwa Andrea pasti langsung dicampakkan oleh Franklin.
Meskipun temannya yang melakukan kesalahan, tapi Rein tidak bisa diam saja saat Ari dicelakai. Oleh karena itu sekarang dia melajukan mobilnya menuju markas Franklin dan kawan-kawannya.
***
Rein merapatkan jaketnya hingga ke wajah dan berpura-pura kedinginan. Dalam hati dia berdoa supaya tidak ada yang menemuinya sampai dia aman berada di kamar. Rein akan mengobati lukanya dan...
"Astaga,"
Rein terlonjak dan hampir saja terpeleset. Dia mencengkram dadanya yang mendadak bergemuruh karena mendengar suara itu. Tanpa perlu berbalik, Rein tahu siapa yang bicara.
"Gak perlu berisik," kata Rein lalu melanjutkan langkahnya.
"Berisik juga gak akan ada yang denger," kata Freya kalem. Dia mengikuti Rein ke kamarnya. Freya dan Rein bersekolah di sekolah yang berbeda. Rein memilih sekolah di sekolah swasta sementara Freya di sekolah negeri. Kedua anak kembar itu memilih sendiri SMA mereka sesuai dengan minat. Baik Kalila maupun Arthur hanya memastikan sekolah pilihan putra putri mereka adalah yang terbaik di bidangnya.
"Mama belum pulang?" Rein melirik sekilas dari balik bahunya.
"Sudah tapi pergi lagi. Ayah yang sudah pulang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin's Troubles - END (GOOGLE PLAY)
RomanceFreya Kindangen dan Reinaldo Maindoka adalah sepasang anak kembar yang tidak senang disama-samakan tapi menyayangi satu sama lain tanpa mau mengakui. Freya mewarisi sifat sang ayah yang sangat kalem dan Rein mewarisi keceriaan ibunya. Freya tidak p...