"Well, that's very embarrassing!" gerutu Ratu saat mereka berada di dalam mobil Rein.
Rein tidak berkomentar. Dia masih sangat kesal karena Franklin melamar Freya. Franklin adalah orang paling brengsek dan manipulatif yang Rein kenal. Mana mungkin dia mengijinkan Freya menikah dengan orang seperti itu?
"Kalian berantem di depan orang tua kalian DAN teman orang tua kalian. Apa lagi temen ortu kalian adalah orang penting. Gila, malu banget. Parah. Gak penting banget kalian."
"Can you please shut up?" Tanpa sengaja Rein bicara dengan nada keras pada Ratu.
"Lho kok kamu marahin aku?"
"Seperti yang kamu bilang. Kejadian tadi itu memang malu-maluin. Saudara kok berantem gara-gara orang lain? Di depan tamu pula. Di depan KELUARGA tamu pula," Rein menambahkan dengan nada yang sama.
"Kamu bilang aku orang lain? Aku ini pacar kamu!"
"Ya kalau kamu pacar aku sebaiknya kamu tahu waktu, kapan harus ikut ngomel dan kapan harus ngehibur aku," Rein menepikan mobilnya demi melayani argumennya dengan Ratu.
"Lho? Kamu lupa kalau tadi SAUDARI kamu itu juga ngatain aku ular?! Ya aku juga malu dong Rein! Dibilang ular di depan orang yang bahkan aku gak kenal? Menurut kamu aku bisa diem aja? Aku bukan orang sabar ya. Kamu tahu itu."
"Freya gak akan ngomong gitu kalau tanpa alasan," Rein berdesis.
"Oh fine. Memang aku punya semua kualifikasi untuk disebut ular. Kelakuanku jahat banget mungkin? Gak tau lah. Freya memang selalu benar," Ratu membuka kunci mobil dan bersiap turun.
"Mau kemana?" tanya Rein ketus.
"Lebih baik aku pulang sendiri," Ratu balas berdesis dan menatap Rein dengan mata menyipit. "Gak nyaman."
"Udah jam sepuluh malem," Rein bicara seakan Ratu menanyakan jam, bukan ingin memperingatkan.
"Jangan khawatir. Aku pernah belajar Taekwondo."
***
"Freya, ada yang cari."
Freya mendongak dari layar handphone untuk menatap orang yang berdiri di hadapannya, menyampaikan sebuah pesan kepadanya.
"Siapa?"
"Gak sebut nama. Pokoknya cewek, tinggi..." si penyampai pesan itu mencondongkan tubuh mendekat ke arah Freya untuk berbisik. "Galak."
Otak Freya berputar cepat untuk menduga siapa yang mencarinya. Di pikirannya memang muncul nama Ratu. Tapi Freya terlalu malas untuk menindaklanjuti pemikirannya sendiri.
"Dia ada di?"
"Ruang tamu."
Freya berputar balik. Baru saja dia selesai makan siang dan bermaksud kembali ke ruangannya. Namun dengan adanya tamu seperti ini mungkin dia akan menemui tamunya terlebih dahulu dan segera menyelesaikan apa pun kebutuhan orang itu. Jika ternyata orang yang datang adalah yang dia duga dan Freya merasa marah, dia bisa segera ambil wudhu dan shalat.
Dugaannya benar. Orang yang bilang galak adalah pacar sang saudara kembar.
"Mau apa lo ke sini?" tanya Freya dengan ketus.
Ratu berbalik menatap Freya.
"Kenapa sih lo masih dendam terus sama gue? Gue udah minta maaf berkali-kali sama lo. Lagian lo sama Liam kan udah putus juga."
"Bukan itu masalahnya!" Freya menggeram. "Gue gak percaya lo bisa setia sama Rein! Lo punya bibit untuk selingkuh di belakang Rein. Mana bisa gue biarkan Rein menderita karena lo!"
"Astaga, Freya! Udahlah, itu masa lalu. Lo gak bisa judge masa depan gue berdasarkan apa yang lo tau aja. Sejauh ini gue setia ya sama Rein!"
"Sejauh ini, kan? Gue tahu sifat orang macam lo. Ambi! Semua yang lo mau harus tercapai! Termasuk soal seks! Dan gue tahu saudara gue gak akan pernah melakukan itu sama lo kecuali kalian udah nikah. Jadi, mana bisa lo tahan? Mana bisa pula gue ijinkan lo sampai nikah sama Rein? Over my dead body, Ratu!" Freya menghentakkan kakinya dan segera meninggalkan Ratu.
"Jadi kalau gue tetep nikah sama Rein..." Ratu berseru, sengaja memancing kembali kemarahan Freya.
Freya berbalik, mendengus, dan tersenyum sinis. "Either you let me die or you let me brotherless."
***
Ada yang galak!
Vote dan komen untuk ceritanya boleh yaa
-Amy
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin's Troubles - END (GOOGLE PLAY)
RomanceFreya Kindangen dan Reinaldo Maindoka adalah sepasang anak kembar yang tidak senang disama-samakan tapi menyayangi satu sama lain tanpa mau mengakui. Freya mewarisi sifat sang ayah yang sangat kalem dan Rein mewarisi keceriaan ibunya. Freya tidak p...