7

30.5K 2.1K 163
                                    

Jangan lupa buat vote and comment setelah baca😊💙.

Anes Pov

Aku berjalan dengan perlahan menuju ruang makan, keadaan luka di kaki dan tangan ini membuat aktivitasku sedikit terhambat. Aku menuruni tangga menuju lantai satu. Pelan aku mendengar suara-suara dari mama,papa dan abang.

"pagi" aku duduk di kursi biasa aku duduk.

Semua membalas sapaanku. Kulihat abangku tengah sibuk dengan korannya pagi ini begitu juga dengan papa. Mama memberikanku sepiring nasi goreng dan juga segelas susu cokelat kesukaanku.

"kamu mau mama gantiin perban Sa?" aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan mama.

"lagian kamu mah dek, jalan kok gak hati-hati sih. Sampai jatuh ke got" aku mendelik tajam sedangkan abangku yang ganteng ini hanya tertawa.

Semua gara-gara si Helen yang beralasan aku terjatuh kedalam got karena kurang fokus, dasar sialan.

"untung yang anter kamu semalem baik Sa mana cantik dan ramah pula" aku hanya tersenyum mendengar ucapan mama, huh belum tau saja bagaimana sifat manusia itu.

"misi Pak, Bu didepan ada tamu" pak Diman berucap dengan sopan.

"siapa pak?" tanya papa mewakili keingin tahuanku.

"katanya temen non Anes,pak. Sekarang tamunya ada diluar".

aku mengernyitkan keningku, teman. Siapa. Apa Tasya. Tidak mungkin, biasanya Tasya akan main nyelonong jika kerumahku.

Aku beranjak dari kursi untuk melihat siapa sebenarnya yang datang pagi ini dirumahku. Aku membuka pintu, terlihat seseorang berdiri membelakangiku dengan rambut brown panjang dan postur yang tinggi.

"ehem" dia berbalik, menatapku dari atas sampai bawah dan aku juga menatapnya seperti apa yang dia lakukan.

"kak Helen ngapain?" Tanyaku Heran.

Dia melepas kacamatanya "aku mau jemput kamu". Dahiku berkerut mendengar ucapannya.

"aku gak minta kakak anter aku kesekolah, aku bawa mobil" ucapku.

"kamu biar aku aja yang anter, kamu kan belum sembuh total" ucapnya tegas seolah tanpa penolakan.

"tapi kak-".

"gak usah ngeyel bisa gak sih" potongnya cepat membuatku mendengus.

"yaudah kakak tunggu sini, aku pamit dulu sama mama papa aku" aku kembali masuk kedalam rumah setelah ia mengangguk.

"Nesa berangkat dulu yah semua." Pamitku.

Mencium tangan kedua orang tuaku dan juga mencium pipi mereka dan juga abangku.

"siapa emang yang dateng?" tanya mama.

"kak Helen, udah yah aku berangkat dulu." Aku segera keluar dari rumah.

Aku menghampiri mobil yang sudah stand by didepan pagar rumahku. Hah ini kedua kalinya aku naik mobil mewah berwarna biru metalic ini. Aku membuka pintu depan dan memakai seatbelt. Kami dilanda keheningan, hanya ada suara radio didalam mobil.

Jalanan pagi ini seperti biasa selalu padat, aku melirik kearah kak Helen yang fokus kearah jalanan. Aku masih tak habis pikir untuk apa dia mengantarku, bukankah jarak rumahnya dan rumahku harus putar arah. Dasar manusia aneh.

"jangan lirik aku terlalu lama nanti naksir" cih pede sekali dia. Dia menatap nakal kearahku dengan senyum nakalnya.

Harus kuakui dia memang cantik, sangat cantik bahkan dengan wajah blasterannya itu. Ditambah diusianya saat ini dia terlihat seperti wanita karir yang hebat.

KvCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang