Berita putusnya Anes dan Rio sangat cepat menyebar di BNS, ada beberapa yang sedih namun tak sedikit juga yang senang jika dua orang tersebut putus. Tentu saja orang-orang yang senang adalah mereka yang menyukai keduanya. Termasuk Anes lovers dan Rio lovers.
Bahkan sepanjang perjalanan ke kantin tak sedikit bisik-bisik yang menghujat Anes yang memutuskan Rio si Most Wanted Boy idola mereka.
"Sok cantik anjir"
"Menang ketos doang belagu"
"Bebeb Rio gue dibikin malu, mending sama gue"
"Bitch"
"Cantik sih tapi gak punya hati"
Begitulah kiranya hujatan antis Anes yang notabene penggemar Rio. Anes hanya menulikan pendengarannya dan tetap berjalan dengan langkah angkuh dan aura yang dingin. Kembali memasang headset di telinganya.
"Mereka tuh yang bitch" maki Tasya.
"Are you fine?" Tanya Tasya pada Anes.
"I'm fine alright" balas Anes.
**
"Kalian lagi bercanda sama saya?!" Suara gebrakan meja dan map yang dilempar Helen membuat takut seisi ruangan kerja tersebut.
"Maaf Miss tapi ini sudah sesuai fakta dilapangan" ucap seorang pria.
"Sesuai fakta kata kamu? Sebenarnya kamu bisa kerja atau tidak HAH!" Bentak Helen lagi.
Pria tersebut terlihat ketakutan "JAWAB!". Atasannya ini akan sangat menyeramkan jika sedang marah memang.
"Saya akan periksa kembali Miss" ucapnya tertunduk.
"Kerjakan kembali, dua jam lagi saya minta kembali laporan ini!". Tegas Helena.
"Baik Miss''.
Pria itu segera memungut map yang dilempar tadi dan segera pergi dari ruangan yang menurutnya seperti ruang persidangan tersebut.
Helen mendudukan kembali tubuhnya di kursi kebesarannya, ketidakbecusan karyawannya membuat ia harus extra bersabar hari ini.
Tugasnya sebagai CEO yang memegang beberapa perusahaan memang sangat berat, apalagi perusahaan yang dia kelola mencakup properti, jasa, travel, hotel, villa bahkan restoran dan hotel mewah bintang 5. Maka diusianya yang masih muda dia harus banyak membagi waktunya dan banyak bekerja keras.
Tokk tokk tokk
Helen membuka matanya "masuk" ucapnya lantang.
Orang diluar sana masuk dan berdiri dihadapan Helen.
"Ini berkas yang anda minta Miss".
Helen segera membuka berkas yang diberikan salah satu pegawainya, membaca dengan seksama apa yang ada didalam berkas tersebut. Bibirnya menyunggingkan seringai kecil saat melihat berkas tersebut.
"Kerja bagus, tetap awasi semua gerak geriknya".
"Baik Miss".
Helen mengambil sebuah amplop cokelat dan dia berikan kepada orang yang berada didepannya. " kerja bagus".
"Terimakasih".
"Kamu boleh keluar".
Setelah orang tersebut pergi, Helen tetap memilih membaca berkas tersebut.
"Tikus kecil yang populer" gumamnya.
Helen meraih Iphonenya dan membuka akun instagramnya, mencari salah satu akun yang membuatnya penasaran.
"Good, gak di privat" dia tersenyum kecil.
Tangannya mulai menekan akun tersebut dan dia cukup terkejut saat membuka akun tersebut yang memiliki banyak followers.
Hanya ada beberapa foto didalam akun tersebut. Tangannya menekan salah satu postingan yang menarik perhatiannya. Seorang gadis yang sedang membelakangi kamera menghadap laut lepas dimana ada sunset disana.
Cantik. Batinnya.
Dia menscroll kebawah dan dia terkejut saat menemukan banyak sekali jumlah likes dan juga comment di post tersebut. Dia mulai mempercayai bahwa mungkin gadis ini sangat populer dikalangan gadis tersebut.
Helen segera menekan tombol keluar dan kembali menyimpan ponselnya.
Anastasia zelina putri.
Helen memang sedang menstalk akun IG milik Anes, entah kenapa dia sungguh tertarik pada gadis yang berani berbicara lantang padanya dan tidak takut sama sekali kepadanya. Saking tertariknya, Helen bahkan menyuruh orang suruhannya untuk mencari tau tentang gadis tersebut. Bukan hanya Anes saja namun tentang Tasya juga.
"Ketua Osis dan one of populer girl. Not bad".
Helen kembali menutup berkasnya dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
***
"Rio gue bilang gak mau ya gak mau!" Anes mencoba melepaskan cengkraman Rio dilengannya.
Saat sedang menunggu supir mama nya tiba-tiba saja Rio datang dan menghadangnya.
"Lepas!!!" Pinta Anes, tangannya sudah sakit karena cengkraman Rio yang kuat.
"Gue bilang ikut gue!" Bentak Rio.
Dia menyeret Anes menuju mobilnya dan memaksa Anes masuk. Sekuat apapun tenaga Anes namun tenaga Rio lebih besar darinya. Rio segera menjalankan mobilnya dengan cepat mengabaikan teriakan Anes yang meminta turun.
"Turunin gue Jerk!!" Maki Anes.
"Loe berani maki gue pas kayak gini, gak takut gue bunuh hah!!" Balas Rio kasar.
Anes sempat takut namun dia tidak mau pria disebelahnya ini mengetahui ia sedang ketakutan.
"Buka gak?! Gue bakal loncat kalo loe gak mau berenti" ancam Anes.
"Rio berenti" teriak Anes.
Plakkk
Rio menampar Anes dengan keras, membuat pipi Anes memerah dan membentur kaca mobil saking kencangnya. Kepalanya sedikit pusing akibat tamparan tersebut.
"Loe emang bangsat yah, anjing emang" maki Anes.
"DIEM!!Loe yang bikin gue harus kasar" Rio balas membentak.
Anes segera meraih stir mobil membuat mobil melaju tak menentu, Rio juga mencoba menyingkirkan tangan Anes.
"Lepas!!".
"Gak".
"Kita bisa mati".
"Makanya turunin gue".
"Gak akan!".
"Oke gue bakal loncat".
Tanpa aba-aba Anes segera meloncat keluar, membuat Rio kaget. Anes mengaduh kesakitan, kaki dan tangannya seakan mati rasa karena lecet oleh aspal, dan kepalanya sedikit pusing. Dia sempat dua kali berguling diatas aspal karena aksi nekatnya itu.
Seenggaknya gue gak mati di tangan dia.
Tapi Anes bisa bernafas lega saat mobil Rio mulai pergi menjauh. Anes mencoba bangun namun dia mati rasa dan kepalanya berdenyut sakit, hingga semua pandangannya menggelap dan dia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
10/08/19
Besok siapa yang berkurban? Gue udah berkorban perasaan dong wakakkaka

KAMU SEDANG MEMBACA
KvC
Genç KurguSeorang CEO muda dan cantik yang jatuh cinta pada seorang gadis muda yang berstatus sebagai seorang pelajar SMA. Siswi populer dengan jabatan Ketos, idola satu sekolah. Dapatkah Helena si CEO dingin menaklukan gadis muda yang juga memiliki sifat din...