6

31K 2.1K 237
                                    

Helen duduk di ruang Tv dengan santai, tumben sekali dia memiliki waktu luang di apartemennya tanpa dipusingkan oleh berkas atau dokumen pekerjaan.

Bajunya telah berganti kaos longgar kebesaran berwarna putih dipadukan hot pantsnya. Memamerkan kulit putih mulusnya.

Sesekali tangannya meraih cangkir berisi minuman ber kaffein didepannya. Dia adalah salah satu maniak kopi.

Helen merebahkan tubuhnya di sofa dengan kepala berbantalkan lengan sofa. Matanya masih fokus ke layar tv yang menyala, menayangkan acara yang sebenarnya tidak terlalu menarik menurutnya.

Tangannya bergerak memencet tombol remote mencari acara yang menurutnya menarik, hingga ia putuskan untuk menonton acara kartun khas berwarna kuning.

Kadang-kadang sudut bibirnya terangkat melihat adegan bodoh di dalam kartun tersebut. Atau dia akan menggeleng tak habis pikir dengan adegan konyol lainnya. Namun dia tetap menikmati acara kartun tersebut.

Di apartemennya kini hanya ada dia dan Anes yang sedang tidur dikamarnya. Dan Helen lebih memilih menghabiskan waktunya di ruang Tv di banding harus menahan diri didalam kamar bersama dengan Anes.

Bip

Ponselnya berbunyi, Helen meraih ponsel yang berada diatas meja. Membaca pesan notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya.

Favpeople♡ : i miss u so bad babe😭. I wanna meet you soon.

Helen tersenyum lebar membaca chat tersebut, tangannya bergerak cepat mendial nomer tersebut.

'Hei, i miss you so bad too. Dont cry!'

'.....'

'Aku bakal nunggu kamu di Jakarta secepatnya. Cepetan pulang'.

'.....'

'Yeah aku bakal kosongin jadwal aku buat kamu'.

'.....'

'Oke, see you soon babe. Love you'.

Helen mematikan sambungan telponnya dan kembali menaruhnya di meja. Kepalanya bergerak menatap pintu kamarnya yang masih tertutup rapat. Ini sudah jam lima sore dan sebentar lagi malam, tapi gadis yang berada dikamarnya belum juga terbangun.

Helen bangkit dari posisinya, berjalan kearah pantry. Membuka kulkas dan mengambil satu minuman kaleng, dan duduk di kursi bar yang ada di pantry.

"Kenapa harus sama bocah SMA sih Len" gumamnya pelan. "Udah kaya pedofill.".

Helen menopang kepalanya dengan satu tangannya, sedangkan tangannya yang lain memainkan kaleng minuman tersebut. Dirinya tengah bermain dengan berbagai macam khayalan dan juga lamunan di dalam dunianya sendiri.

Hingga suara pintu yang di buka, membuatnya menoleh dan membuatnya harus mendengus kasar. Dia melihat penampilan Anes yang berdiri dengan baby doll dengan wajah khas bangun tidur dan rambut yang sedikit acak-acakan namun tak melunturkan kecantikan gadis itu.

Percayalah, hal paling indah menurut Helen adalah melihat seseorang yang baru bangun tidur, karena orang yang baru bangun tidur itu cantiknya bertambah.

Helen harus menelan ludahnya beberapa kali saat melihat penampilan Anes yang begitu membuatnya tak karuan. Sisi liar dalam dirinya seakan ingin menerkam gadis itu saat ini juga dan tentu saja mengurungnya didalam kamar.

"Kak, aku haus" ucap Anes dengan suara serak khas bangun tidur yang membuat Helen tersadar dari pikiran liarnya.

"Ah iya, kamu duduk dulu biar aku yang ambilin" Helen beranjak berjalan mengambilkan Anes air putih.

KvCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang