Seorang CEO muda dan cantik yang jatuh cinta pada seorang gadis muda yang berstatus sebagai seorang pelajar SMA.
Siswi populer dengan jabatan Ketos, idola satu sekolah.
Dapatkah Helena si CEO dingin menaklukan gadis muda yang juga memiliki sifat din...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calon pacarnya mbak Helen cakep amat yak💙❤.
"Ini ruangan aku" Anes hanya bisa membuka mulut dan matanya lebar-lebar karena kaget.
'WHATTT!!!kok bisa sih dia CEO!'
Helen yang melihat itu hanya tertawa, tangannya bergerak menekan dagu lancip Anes agar tertutup "jangan lebar-lebar nanti masuk lalat".
Anes segera menutup rapat bibirnya dan merasa bodoh dengan ekspresinya yang sangat berlebihan, Helen sudah tertawa geli sejak tadi dan itu sedikit membuatnya malu.
"seriusan?" ucapnya masih tak percaya.
"tanya aja sama sekretaris aku kalo kamu gak percaya" Anes menoleh kebelakang dan mendapat anggukan dari seorang wanita yang tadi menyapa Helen penuh hormat.
Anes mendesah kasar, dia tak tahu jika wanita didepannya ini adalah seseorang yang mempunyai jabatan sangat tinggi diperusahaan besar seperti ini.
Harusnya dia tidak perlu terkejut karena dengan Helen menjadi salah satu donatur disekolahnya, itu sudah bisa membuktikan bagaimana kekayaannya.
Oke loe malu-maluin Nes. bisa-bisa kalo, gue kerja nanti kena blacklist kalo gak sopan sama dia yang relasinya banyak.
Tangan Anes ditarik begitu saja oleh Helen membuatnya terkejut namun tak berniat melepas genggaman itu. Matanya menatap ruang kerja yang begitu mewah dan juga sangat luas dengan sebuah meja besar di tengah ruangan. Diatas meja tersebut terdapat nama wanita yang tengah menariknya ini.
HELENA NATASYA CEO
"udah percaya?" ledek Helen dengan wajah geli.
"daebak" ucap Anes takjub.
Helen hanya menggeleng karena tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Anes. Helen melepaskan genggamannya dan berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil beberapa berkas dan barang yang dia butuhkan. Lalu kembali menarik Anes untuk mengikutinya keluar. Padahal gadis itu tengah menilai seisi ruang kerja Helen.
"undur semua jadwal saya hari ini" ucap Helen tegas pada sekretarisnya dan segera melanjutkan langkahnya dengan tangan yang masih menarik tangan mungil Anes.
Udah kayak karung beras kali yak tangan gue maen tarik-tarik aja.
Anes mengernyit saat melihat mobil biru metalic Helen sudah berada didepan Lobby saat mereka muncul dari lift. Dalam benaknya, kemana mobil merah yang tadi dipakai Helen.
"mobil itu aku sengaja simpen dikantor, kalo buat sehari-hari aku pake yang ini" ucap Helen seolah bisa menjawab kebingungan Anes.