Kalau gue di kasih kesempatan hidup kedua kali. Gue bakal tetep milih suka sama lo (灬º‿º灬)♡
Taksi biru berhenti tepat di tempat pengantaran penumpang. Ardi menuntut anak bungsunya keluar dari dalam taksi dengan perlahan. Sementara Rendra membantu Ibu membawa barang-barang.
Mereka kini telah sampai di bandara dengan tujuan London. Tepat setelah Salsa di perbolehkan pulang tadi pagi, siang ini Ardi langsung membawa keluarga nya ke bandara.
Meski masih menggunakan kursi roda karena luka Salsa belum 100% membaik tapi tidak jadi masalah karena seluruh keluarga nya menjaga salsa dengan sangat baik.
Ardi bukan tipe orang tua yang tidak peka terhadap anak-anak nya. Ia dapat melihat bagaimana Rendra berusaha tegar dengan tertawa dan tersenyum meski terasa hambar. Berbeda dengan Salsa yang sama sekali tak menunjukkan ekspresi apapun, salsa lebih sering merenung.
"Kenapa, hm ?" Ardi berjongkok di hadapan Salsa yang duduk di kursi roda.
Salsa hanya menggeleng dan menunjukkan senyum seadanya.
"Salsa gak mau tinggal sama Ayah di London ?"
Salsa hanya bisa menunduk, ia bingung harus menjawab apa. Di satu sisi tinggal berjauhan dengan Ardi selama ini sangat menyiksa. Tapi disisi lain, Salsa tidak rela melepas pergi dari Indonesia, meninggal kan banyak kenangan. Sahabatnya Mila, SMA Gemilang dan perjuangan nya mendapatkan Alex dengan banyak drama. Akhirnya semua harus di bayar lunas dengan merelakan semuanya tertinggal di sini.
"Ayah cek in dulu ya" Salsa hanya mengangguk.
Ardi dan Linda jalan beriringan menuju loket untuk melakukan cek ini. Sementara Rendra sibuk berselancar dengan ponsel dan Salsa ia memainkan jari jemarinya, Salsa tak punya tenaga saat ini, harus apa ? Bagaimana ?
Salsabila tak mau engois memikirkan diri sendiri, sementara Ardi menaruh harapan besar agar anak-anak mau tinggal satu negara dengannya. Tapi, hati nya enggan untuk pergi. Karena Alex ? Yah mungkin ini salah seribu dari satu-satunya alasan.
Bahkan saat ayah berkata bahwa Salsa selama ini menyusahkan Alex, pria itu tak menampik sedikit pun, ia justru berpamitan dengan sopan pada Ayah. Salsa menarik nafas dalam ia harus memantapkan hati bahwa ini pilihan yang tepat. Keputusan Ayah ada benarnya, ia tak bisa selamanya berada di dekat Alex yang ada rasa itu akan semakin besar dan malah membuat Alex semakin terganggu. Pergi dan menjauh seperti keinginan Ardi adalah satu-satunya cara agar ia tak selalu mengganggu Alex.
🌑🌑🌑
Di lain tempat, Alex menikmati siang terik ini dengan berdiam diri si kamar. Suara musik menggema di seluruh ruangan kamar. Ia menutup wajahnya dengan sebelah tangan dan sebelahnya lagi ia gunakan sebagai bantalan. Satu jam penuh ia habiskan dengan mencoba terlelap tapi mata Alex masih gak mau nutup. Sementara semalaman penuh ia pun begadang karena fikiran nya yang kacau.
Belati tajam menembus kemeja putih, ringisan Salsa, wajah pucat nya. Rasa risih Alex dengan sifat agresif Salsa. Keputusan Ayah Salsa. Semua melayang bergantian di kepala Alex. Menghantui nya sampai saat ini.
Hingga tiba-tiba suara musik mati. Alex tak juga bergerak dari posisi nya. Sampai suara tegas dan berat mengintrupsi nya untuk segera bangkit.
"Alex! 20 menit siap-siap papa tunggu di bawah"
Tanpa perlu menjawab Alex bangkit dan membersihkan diri di kamar mandi. Tenang, Alex bukan anak durhaka. Walaupun bad gini, Alex selalu menjadi anak baik di rumah. Bukan maksud hati tidak menjawab perintah Papa, tapi justru Papa yang sudah meninggalkan kamar ini setelah mengucapkan kalimat barusan.
![](https://img.wattpad.com/cover/187876333-288-k91824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You(COMPLETED)✔️
Teen FictionCOBA DI SCROLL TERUS YAH SOALNYA PART NYA TIBA-TIBA BERANTAKAN GITU. SEBELUM BACA LIAT JUDULNYA DULU DEH PERBAB. BIAR TAU URUTANNYA "yang Lo bisa apaan ?" Salsa tampak berfikir. "Ngejar-ngejar gue doang. Hah!!" "Hmm .. itu juga belum berhasil sih"...