"Lex, nonton bioskop yuks" Salsa berdasar di pundak Alex.
Tapi dengan malas Alex menggeser tubuhnya hingga kepala Salsa hampir saja menghantam trotoar.
Siapa yang tau dimana Alex dan Salsa sekarang ? Sudah jelas tidak lain tidak buka. Mereka ada di pinggir trotoar lagi. Alex benar-benar bukan pria romantis yang sesungguhnya.
"Ish jahat Lo" kesal Salsa.
"Lo gak punya tipi ?"
Sasak memutar matanya.
"Yah bukan nonton di tipi juga. Ah capek ah ngomong sama lu. Mending gue ngomong ama tiang listrik" omel Salsa."Gih Sono"
Alex di buat tercengang kala gadis itu benar-benar berdiri dan berjalan ke arah tiang listrik yang tak jauh dari mereka. Dan kalian tau apa ? Tanpa rasa Mali Salsa berbicara dengan riang listrik layaknya berbicara dengan orang lain.
Menakjubkan.
Gilanya.
Alex tersenyum mengingat kegilaan Salsa. Sunggu ia rindu gadis itu. Tangis tawa cemberut bahkan wajah cemas khawatir nya. Semua yang di tunjukkan di wajah itu selalu terlihat indah.
Kini langkah Alex terasa lunglai. Ia seperti kehilangan tongkat. Penyangga untuk kakinya berdiri tegak. Ia merasa kehilangan harap saat hampir seluruh warna di hidupnya redup saat hampir terang.
Harusnya dari awal ia sadari semuanya. Bagaimana kehadiran Salsa memberi warna baru. Sebuah irama indah di tengah datarnya hidup Alex.
Setelah sekian lama berdiam di rooftop sekolah. Kini Alex beranjak mengitari kota mencari serpihan jejak keberadaan Salsa.
Setiap jalan. Setiap tempat. Bahkan setiap sudut yang tak pernah di sentuh mereka pun tak luput dari sentuhan Alex namun sayang ia tak juga menemukan Titik terang.
✨
✨
✨
✨A
lex datang dengan membawa tas di tangan kanan nya. Bukan di gendonh tapi hanya ia bawa di tangannya kemudian meletakkan tas di atas meja.
Teman teman Alex yang melihat ia baru saja datang pun mendekat ke arah Alex. Tapi sayang lelaki itu hanya sekedar meletakkan tas kemudian pergi tanpa kata.
Galang, Dani, Riki dan Ucup saling melempar pandang kemudian mengendikkan bahu. Begitulah setiap harinya. Meski mereka tau kemana tujuan Alex hanya saja mereka jadi merasa ada jarak dengan diamnya Alex.
"Gue curiga. Kalo sampai di kota ini kita gak nemuin titik terang dimana Salsa. Berarti pelakunya bawa salsa keluar dari kota ini" tutur Riki.
Semua mengangguk. Satu-satunya kecurigaan yang masuk di akal adalah seperti apa yang Riki bilang. Sementara dari mereka bahkan di bantu kekuatan orang tua Alex. Tidak ada yang mampu menemukan dimana keberadaan Salsa.
"Kasian Alex" Ucup menatap pintu kosong yang sudah tidak ada Alex disana.
"Gue juga. Tu bocah bebel banget sih. Kasar banget ke Salsa kemaren maren" lanjut Dani.
"Lo bener" Galang menepuk pundak Dani.
"Tapi biar sementara waktu. Sementara kita berusaha dapatin info dimana Salsa. Selama itu juga waktu Alex buat belajar dari semua kesalahan dia selama ini" lanjut Galang.
✨
✨
✨
✨
✨Plak. Sebungkus rokok bersama pematik dilempar kan ke trotoar tepat di samping seorang lelaki yang sedari tadi memandangi jalan dengan tatapan kosong.
![](https://img.wattpad.com/cover/187876333-288-k91824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You(COMPLETED)✔️
Teen FictionCOBA DI SCROLL TERUS YAH SOALNYA PART NYA TIBA-TIBA BERANTAKAN GITU. SEBELUM BACA LIAT JUDULNYA DULU DEH PERBAB. BIAR TAU URUTANNYA "yang Lo bisa apaan ?" Salsa tampak berfikir. "Ngejar-ngejar gue doang. Hah!!" "Hmm .. itu juga belum berhasil sih"...