Namun, topik ini belum lama dibicarakan, karena akan segera masuk kelas.
[ Bawa kertasnya setelah jeda kelas. ]
[ ... oh. ]
Setelah membalas, Gu Yu berbalik dan kembali ke ruang kelas.
Bel berbunyi dan guru kelas berjalan masuk dengan kertas ujian bulanan.
Guru kelas pergi ke tengah podium, dan meletakkan kertas diatas meja.
Kemudian, seperti yang diperkirakan semua orang, hal pertama yang dilakukan adalah mulai membanggakan Gu Yu tentang skornya yang naik seratus poin.
Guru kelas berkata dengan penuh senyum. "Kalian semua belajar dari Gu Yu. Terakhir kali guru memanggilnya ke kantor untuk mengobrol, kali ini hasilnya muncul."
Lalu beralih pada sekelompok siswa laki-laki dengan wajah datar. "Tidak seperti beberapa dari kalian, kulit tebal seperti dinding, tidak ada kemajuan."
Di bawah podium, beberapa siswa yang disinggung merasa tidak puas dan bergumam. "Itu karena dia kenal dekat dengan Bo Shangyuan ..."
Mungkin karena salah satu orang dekat dengan podium, jadi guru kelas yang berdiri di podium bisa mendengarnya.
Wajah guru kelas berubah gelap.
"Apa yang salah dengan mengenal dekat Bo Shangyuan? Jika dia tidak bekerja keras sendiri, kau pikir hasilnya akan baik?"
Siswa itu mendengarkan dan membisikkan sesuatu.
Guru kelas tidak lagi ingin berbicara omong kosong dengannya. "Jadi, maksudmu selama kau mengenal Bo Shangyuan, kau bisa mencapai lima besar? Apa kau ingin aku memindahkanmu ke kelas A sekarang???"
Siswa itu segera menutup mulutnya.
.
.Pada saat yang sama, kelas A.
Sama seperti guru kelas dari kelas E, pada saat ini, guru kelas dari kelas A juga marah dengan hasil ujian siswa dikelasnya.
Guru kelas dari Kelas A melihat transkrip nilai di tangannya, dan ekspresi wajahnya sangat luar biasa tidak percaya.
Dia berdiri di podium, menyebut satu per satu. "Cao Wenbin, 588 ... Yu Yu, 591 ... Ji Chengye, 592 ..."
Di kelas A kecuali Duan Lun yang bisa masuk karena uang, hampir tidak ada seorang pun di kelas yang memiliki skor di bawah 600.
Namun, kali ini, ada lebih dari selusin orang di bawah 600 poin.
Ketika guru kelas dari kelas A pertama kali melihat transkrip kelas mereka, dia mengira matanya keliru pada awalnya.
Namun, ketika dia mengkonfirmasi transkrip itu sekali lagi, dia sadar tidak keliru.
Guru kelas memanggil nama mereka dengan gila-gilaan. Ketika dia membaca nama terakhir, suaranya tiba-tiba sedikit naik.
"Xie Yunyan!"
Seorang gadis di bawah podium berdiri perlahan dari bangkunya.
"... Hadir."
Guru mengambil kertas ujian Xie Yunyan dari tumpukan kertas tebal dan kemudian membantingnya di atas meja podium dengan marah.
"Peringkatmu selalu di lima atau sepuluh besar. Kenapa hasil kali ini sangat rendah! Bahkan dibawah 600 poin!"
Xie Yunyan menunduk, "... Aku tidak tahu."
Dada guru kelas naik dan turun dengan keras, dan amarahnya menyerang.
Dia melihat daftar yang baru saja dia baca, dan kemudian tidak ragu-ragu. "Kalian yang baru saja dipanggil namanya! Bawa buku teks dan berdiri dibelakang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] I Won't Fall in Love with School Most Handsome
Teen FictionBo Shangyuan, tinggi, tampan, kaya dan nilai bagus juga populer dimata para gadis, disebut juga sebagai dewa sekolah. Gu Yu kebalikan darinya. Gu Yu tidak tinggi dan tidak tampan, karakternya suram, nilainya biasa saja, dia tidak populer dimata para...