.
.
.
.
.
.
.~ Happy Reading ~
Karena ini baru hari pertama, pelajaran dikelas hanya sekedar orientasi dan penjelasan-penjelasan dasar mengenai pembelajaran selanjutnya. Siswa-siswi didalam kelas mendengarkan dengan baik, jangan lupa mereka ini murid teladan jadi tidak perlu kaget kalau mereka disiplin, walau suga sekalipun.
Walaupun penampilannya seperti itu, dia tetap akan menghormati orang yang lebih tua darinya. Mencoba mendengarkan dengan baik dan tidak menyela.
Hingga tak terasa sudah pukul dua siang, akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi.
Triiiing triiing
"Baiklah, anak-anak sudah waktunya saya menyudahi orientasi kelas hari ini. Sekarang waktunya kalian pulang, hati-hati dijalan ya. Jaga kesehatan dan semangat untuk belajar semuanya~", ucap guru Jung mengingatkan dengan ramah dan ceria.
Seisi kelas dengan serentak mengangguk dan tersenyum lebar menanggapi celotehan dari wali kelas yang sangat menggemaskan ini.
"Baik pak !!",
Sebenarnya masing- masing lidah mereka agak tidak cocok memanggil wali kelas mereka ini dengan sebutan "bapak", bukannya apa wajahnya itu loh masih muda dan sangat tampan. Ditambah ia tinggi dan punya senyum menawan.
Daripada menjadi guru disekolah elit ini, bukankah lebih baik menjadi idol saja? Eh tidak ah, setidaknya ada yang membuat siswi-siswi disini akan selalu bersemangat berangkat sekolah kan.
Setelah bapak Jung yang punya senyum menawan itu keluar dari ruangan kelas, satu persatu anak didiknya pun mengikuti jejaknya. Termasuk suga dan jungkook. Keduanya bersiap untuk pulang.
"Kak, mau pulang sekarang?", tanya jungkook sambil memasukkan beberapa alat tulisnya yang masih berserakan diatas meja. Sedangkan Suga sudah siap akan pulang dengan ransel hitam yang sudah ia angkat dipundak kanan.
"Um, kau?",
"Aku juga, ayo pulang bersama ?! Eh tapi, aku sudah dijemput paman kak", jungkook cemberut.
Suga yang tak tahan melihat tingkah gemas bocah dihadapannya ini pun akhirnya mengasak rambut sang pemilik pelan. Jungkook yang tersadar tengah diperlakukan manis tersentak kaget. Kedua mata bulatnya pun membesar lucu.
"Tidak apa, sampai depan gerbang saja. Itu kan sudah dibilang pulang bersama", jelas suga sambil tersenyum yang membuat Jungkook mau tak mau ikut tertular tersenyum.
Senyuman kak suganya ini memang manis sekali dan Jungkook merasa ia menjadi lebih berkali-kali lipat lebih tampan. Duh, selamatkan jantung Jungkook yang sedang berdetak kencang sekarang.
Ah, andaikan saja ia ini wanita, pasti sudah dari pertama berjumpa ia mengajak Suga berkencan dan mengajak hidup bersama selamanya.
Ya ampun tentu saja tidak, hilangkan bayangan absurd itu. Jungkook ini masih lelaki dan tulen. Ia percaya diri kok kalau wajahnya ini juga tampan.
"Baiklah, ayo pulang!!", ajak jungkook semngat sambil tersenyum lebar.
"Hm",
Mereka berdua pun akhirnya keluar kelas dan menuju gerbang sekolah bersama. Disana, depan gerbang sekolah sudah ada paman choi yang tengah menunggu tenang dengan berdiri disamping mobil hitam yang terparkir apik tak jauh darinya saat ini. Ah, 20 menit lalu jungkook sudah mengabarinya ngomong-ngomong jadi paman choi sudah datang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine [SugaKookie] ✓
Fanfiction~Complete End~ Aku tidak bisa membaca pikiranmu, jadi kemarilah..datang padaku dan katakan, aku akan dengarkan. . . . . . "Aku..ingin menyerah",