"Hyung kau tau, selama ini aku memang masih hidup tapi disaat yang sama aku merasa mati"
.
.
.
.
.
.
.~Happy Reading~
1 september 2018
Sudah hampir sebulan sejak jungkook dinyatakan kritis dan akhirnya koma. Terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan berbagai alat menempel ditubuhnya itu untuk membantunya bertahan. Tidak lupa keluarga dan tentu suga sang kakak kesayangan selalu berdoa dan menjaga dirinya agar tetap kuat dan bertahan.
Mereka tidak menyerah untuk menunggu seorang yang terbaring itu untuk bangun. Tidak pernah lelah dan terus percaya jika Jungkook mereka akan kembali bangun dan menyambut mereka dengan senyuman manis nan menggemaskan miliknya.
Pernah sSeokjin yang bertanggung jawab sebagai dokter untuknya itu, menyarankan pada pihak keluarga untuk merelakan Jungkook untuk pergi dengan melepas alat-alat itu dari tubuhnya, karena secara tidak langsung itu membuat jungkook menderita.
Tapi sesuai dugaan, pihak keluarga terutama Suga dengan tegas menolak hal itu. Bahkan mengancam jika ada yang melakukan hal itu pada Jungkook, mereka tidak segan-segan untuk menuntutnya bahkan dokternya sekalipun.
"Kook, kau tidak mau bangun? Kau betah sekali tidur ya bahkan dihari ulang tahunmu sendiri", tanya si kulit pucat dengan memandang sendu seorang yang terbaring didepannya itu.
Tangannya pun tidak diam, selama hampir sebulan belakangan dia mempunyai hobi baru, yah mengelus rambut hitam jungkook. Sedangkan sang empu hanya bisa diam berbaring, dan mungkin saja dapat merasakan hal tersebut.
"Dasar ?! Aku saja yang suka tidur tidak sebegini parahnya. Apa mimpimu terlalu indah disana sampai- sampai tak mau bangun dan menyambutku yang selalu duduk menunggumu disini. Jahat, apa aku pernah mengajarimu seperti ini huh?", tanyanya dengan nada marah yang dibuat-buat.
"Kookie, kau masih tidak mau bangun? Kau mau kalah dengan tokoh miniature kesukaanmu? Kau bilang ingin sepertinya yang terlihat hebat, berani dan tentunya pantang menyerah",
Suga berujar kembali mengingat Jungkook pernah mengatakan hal itu dulu padanya. Lalu mengambil miniature tokoh kesukaan adiknya itu dan memperlihatkannya pada sang pemilik. Tersadar sesuatu, ia tersenyum kecil kemudian.
"Ah maaf, ini kuambil dari kamarmu. Kupikir kau akan segera bangun jika didekatmu ada ini. Dan hey, aku menemukan hal lain yang mengejutkan disana. Bisa kau tebak?",
"Aku menemukan lukisanku dikamarmu, tertulis tanggal dimana hari pertama kita sekolah tepatnya pertama kali kita bertemu. Iya kan? Kakakmu ini hebat mengingat kau tau", ujarnya lagi sambil menyombongkan diri.
Dan jika jungkook melihatnya, kemungkinan terbesar yang dilakukannya hanyalah menghela nafas dan memutar bola matanya malas. Suga kakaknya itu kalau sedang mode percaya dirinya, memang keterlaluan ya.
"Hah..ternyata kau mengagumiku segitunya ya. Yah aku akui diriku memang tampan dan dilukisanmu aku jauh lebih tampan, iya kan?", ujarnya lagi dengan nada yang penuh percaya diri.
See?
Tak lama setelah itu dia tersenyum hangat dan seakan mengingat kembali lukisan yang beberapa hari ia lihat, lukisan dirinya dengan seragam sekolah yang ia pakai saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine [SugaKookie] ✓
Fanfic~Complete End~ Aku tidak bisa membaca pikiranmu, jadi kemarilah..datang padaku dan katakan, aku akan dengarkan. . . . . . "Aku..ingin menyerah",