~ Happy Reading ~
.
.
.
.
.
.
.Jungkook Pov
"Apa? Ada apa ini? Tanganku..", tanyaku dalam hati sembari memperhatikan dengan seksama tangan kananku yang saat ini tampak diam tak bergerak. Tidak, lebih tepatnya memang tak bisa bergerak.
"Kenapa, bosan ya ? Apa yang kau lakukan sekarang, menggambar? Hmm kalo dilihat lagi gambaran itu lumayan ", tanya kak suga sambil manggut-manggut melihat hasil gambaranku yang tengah kuremat pelan dengan tangan kiriku.
"Ya begitulah kak, aku bosan sekali. Sampai-sampai menggambar seperti ini, untung saja pak Jung itu baik hati. Ini kan masih pagi, tak lucu jika seorang siswa tampan sepertiku sudah dihukum saja dilapangan sekolah dengan berlari-lari ", ucapku agak berbisik takut jika mengganggu yang lain lagi.
Sedangkan kak Suga malah tertawa kecil setelah mendengarnya, mungkin heran dengan kepedeanku yang kulontarkan barusan. Dan entah kenapa aku juga ikut tertawa tertahan melihatnya.
Hm, biarlah yang penting dirinya tak menanyakan tentang apapun yang berhubungan dengan tanganku sekarang.
"Lalu kenapa terus-terusan memandangi tanganmu tadi? Ada yang terluka?", tanyanya lagi sambil memperhatikan tanganku yang posisinya sama sekali tak berubah sedari tadi.
Mati aku, aku harus menjawab apa ini. Tanganku masih susah kurasakan, oh ayolah..jangan sekarang.
"Ti-tidak apa kak, hanya kram saja tadi ehehe terlalu bersemangat menggambar mungkin. Ah bolehku minta tolong? Ambilkan penaku yang dibawah meja dong kak, itu tepat disamping kakimu kok",
Kak Suga tampak mengernyit yang kemudian menurunkan pandangannya kebawah meja dan kembali memandangku. Mungkin saja otaknya sekarang ini sedang bertanya 'Kenapa tidak kau ambil saja sendiri?', secara telepati denganku.
Jika kubisa sungguh sudah kulakukan dari tadi kak, tapi tubuhku tak bisa diajak kompromi sekarang. Aku juga merasa kesal dengan situasi ini, menyebalkan.
Tapi akhirnya ia juga mengambilkannya untukku saat dengan tanpa sadar aku mengubah raut wajahku semelas mungkin, aku mendesah lega seketika.
"Ini", aku tersenyum lebar.
"Terima kasih kak", kemudian dengan usaha keras memaksa tangan kananku untuk mengambil pena dihadapanku ini. Agak susah awalnya, tapi tak lama setelah itu tanganku bisa bergerak lagi. Syukurlah
"Sama-sama. Sudahi gambaranmu itu kook, Pak Jung sudah memberikan latihan soal didepan. Tidak baik mengabaikannya", aku mengangguk kecil dan mencoba memfokuskan kembali belajar setelah insiden beberapa menit lalu yang terasa mencekik diri.
"Tentu. Kakak juga jangan tidur terus dikelas, perhatikan pak jung yang sibuk mengajar didepan. Tidak baik mengabaikannya kekeke..", aku berucap jahil sambil tatapan mata masih lurus kedepan.
"Ck..dasar bocah ini ?! ", sinisnya yang membuatku semakin tersenyum lebar mendengarnya. Kulihat ia juga tersenyum kecil dan kemudian melanjutkan menulis soal yang sempat tertunda karena kejahilanku barusan.
"Jungkook, tidak usah dipikirkan apa yang barusan terjadi ya. Mungkin tanganmu hanya lelah karena keasikan menggambar tadi. Iya hanya lelah jadinya pena itu jatuh..iya, tidak ada apa-apa padaku. Jangan khawatir ", yakinku dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
.Jam istirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine [SugaKookie] ✓
Fanfic~Complete End~ Aku tidak bisa membaca pikiranmu, jadi kemarilah..datang padaku dan katakan, aku akan dengarkan. . . . . . "Aku..ingin menyerah",