.
.
.
.
.
.
.~ Happy Reading ~
Suga Pov
“Papa..mama?”, ucapku dalam hati.
“Ayah bunda, aku pulaaangg?!”, teriak jungkook semangat. Aku tersenyum kecil, bocah ini selalu ceria dan semangat.
Apa tak ada hal yang dipikirkannya ? Dia terlalu polos untuk menghadapi dunia yang kejam ini.
“Eh, sayang? Sudah pulang nak? Sini peluk ayah”,
Ah itu..pasti ayahnya. Ia tinggi tampan dan masih tampak manis walaupun sudah belia. Tak heran jika jungkook sama sepertinya. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, sepertinya benar.
“Yey ayah sudah pulaaang”, ucap jungkook senang sambil menghambur kedalam pelukan yang terbentang lebar dihadapannya saat ini.
“Pelukan ya? Sejak kapan terakhir kali aku berpelukan dengan papa ?”,tanyaku dalam hati. Kemudian tersenyum miris melihat jungkook yang sesayang itu pada ayahnya, bagaimana denganku?
“Ya ampun, apa bunda dilupakan disini?”,
Dan itu...ibunya, beliau juga masih cantik walaupun sudah berumur. Ah..mendadak aku jadi merindukan mama.
“Ehehe, sini bunda peluk”, jadilah mereka berpelukan bersama, bertiga.
“Kapan terakhir kali aku merasakan kehangatan seperti itu? Aku tidak ingat. Astaga, bagaimana bisa aku membandingkan kehidupanku dengan miliknya? Tentu saja berbeda, ada-ada saja aku ini. Tapi entah kenapa aku merasa iri”, ucapku miris
“Apa kita kedatangan tamu? Apa dia temanmu yang kau ceritakan itu sayang?”, tanya ibunya jungkook. Aku sedikit terkejut, karena sedari tadi aku melamun selama mereka berpelukan sampai aku tak tau keadaan.
“Oh benar, hampir saja lupa. Ayah bunda, perkenalkan ini kak suga teman kookie sejak lebih dari 24 jam yang lalu”, jungkook dengan ceria memperkenalku pada mereka.
Mereka tersenyum hangat, aku pun membalas dengan senyum juga walaupun kikuk karena tiba-tiba diperhatikan.
“Halo paman dan bibi saya suga, min suga. Teman kookie disekolah ”, ucapku formal sambil membungkukkan badan.
“Kookie?”, tanya ayah jungkook bingung. Dari sini aku yakin, tidak ada yang memanggil jungkook dengan sebutan seperti itu sebelumnya.
“Hu’um, panggilan sayang dari kak suga. Ayah bunda juga pakai nama itu saja ya?”, jungkook tersenyum lebar.
Aku menggaruk tengkuk malu ketika Jungkook menyebutkan kata imbuhan sayang dalam ucapannya barusan. Dia itu kenapa berlebihan sekali, aku jadi malu kan.
“Baik-baik, ayah takkan bertanya bagaimana bisa temanmu ini menemukan panggilan seimut itu untukmu. Kau pasti akan cerewet sekali nanti",
Aku melihat Jungkook yang tiba-tiba cemberut akibat ucapan dari ayahnya sendiri barusan. Sedangkan aku malah tersenyum kecil melihat bagaimana responnya ini sekarang.
"Suga, selamat datang dikeluarga kecil kami ini ya. Anggap saja kami berdua juga orang tuamu dan jangan sungkan-sungkan untuk sering datang kemari. Kami senang, anak kami yang manja ini punya teman sekarang", aku tersenyum menanggapi. Ayahnya Jungkook benar-benar punya jiwa kebapakan yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine [SugaKookie] ✓
Fanfiction~Complete End~ Aku tidak bisa membaca pikiranmu, jadi kemarilah..datang padaku dan katakan, aku akan dengarkan. . . . . . "Aku..ingin menyerah",