.
.
.
.
.
.
.~ Happy Reading ~
Jeon jungkook. Bocah menggemaskan dengan dua gigi kelinci yang imut itu sebisa mungkin membuat orang disekitarnya tersenyum seolah mengatakan mereka tidak perlu khawatir karena dirinya baik-baik saja. Tapi yang ada, mereka tetap mengkhawatirkan dirinya kan?
Tak terasa sudah berjalan 4 tahun jungkook menjalani serangkaian pengobatan untuk dirinya bertahan dari penyakitnya. Sekarang dia benar-benar bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri. Walau begitu dia tetap harus selalu diawasi meski tak seekstra sebelumnya.
Jungkook memutuskan untuk pulang kekorea. Ingin dirawat dirumah saja matanya. Dia merindukan tanah airnya dan juga sekolah tentunya. Tapi apalah daya dengan kondisi jungkook yang sekarang. Dirinya tidak boleh banyak beraktivitas diluar rumah, jadi orangtuanya berinisiatif untuk membuatkan home schooling untuknya.
Jungkook tentu saja mau, ia memang anak yang penurut meskipun masih kadang keras kepala. Karena ia sendiri paham bagaimana kondisinya sekarang. Jadi sebisa mungkin juga dirinya menjaga baik-baik dan menghindari yang membuat fatal untuk dirinya sendiri.
Olahraga ringan, makan teratur, istirahat yang cukup dan jangan lupakan pengobatan rutin setiap minggunya bersama seokjin, dokternya. Ah karena, dia sudah lulus atas studinya dokter kim mempercayakan seutuhnya rehabilitasi jungkook padanya. Seokjin itu jenius sekaligus ramah, makanya jungkook nyaman dan semakin menyukainya.
Flaschback Off
Setelah menceritakan semuanya pada suga, Eun ha mulai menangis kembali.
" Kau tau, selama setahun belakangan ini dia sudah jarang sekali kambuh. Apa dia belajar terlalu keras lalu kelelahan dan berakibat seperti ini..hiks jungkookku?", tanyanya pada Suga masih dengan menangis.
Suga yang bingung harus menjawab apa, hanya diam. Sampai ketika pintu kamar jungkook terbuka.
Krieet
"Bagaimana Jungkook?", Eun ha langsung bertanya ketika mendapati seokjin berdiri didepannya.
"Sejauh ini tidak apa, dia hanya kelelahan. Apa tadi jungkook sempat sesak nafas atau yang lainnya?",
"Iya, tadi saat sekolah dia sempat sesak nafas. Dan dia..", diakhir kalimat suga sengaja menggantungkan ucapannya dan mengarahkan pandangannya pada paman choi yang berada disampingnya.
"Tuan muda juga sempat mengalami kelumpuhan pada tangan kiri dan kaki kanannya", jawab paman choi pelan. Seokjin menghembuskan nafas kasar.
"Huh..sudah kuduga memang terjadi. Tapi untunglah kondisinya sekarang sudah cukup stabil. Jadi biarkan jungkook istirahat lebih dulu sekarang untuk melemaskan kekakuan ototnya",
"Ah iya paman choi bisa tolong ambilkan tabung oksigen dibagasi mobilku?", pintanya pada paman choi, seketika semua orang memandangnya terkejut.
"Ah tidak apa, hanya untuk berjaga-jaga jika jungkook mengalami sesak nafas lagi", jelasnya yang membuat semuanya menghela nafas lega. Seokjin tersenyum kecil kemudian.
"Um..bisakah kita turun sekarang? Tampaknya ada teman jungkook disini", ucapnya jenaka untuk mencairkan suasana yang menyedihkan sebelumnya.
"Ah ya, saya suga. Min suga",
Suga yang tersadar sedang dibicarakan, menyebutkan namanya secara spontan. Semua orang disana tertawa kecil melihat suga yang sedang kikuk sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Fine [SugaKookie] ✓
أدب الهواة~Complete End~ Aku tidak bisa membaca pikiranmu, jadi kemarilah..datang padaku dan katakan, aku akan dengarkan. . . . . . "Aku..ingin menyerah",