Pt. 5 Sincere

1.5K 131 4
                                    








~ Happy Reading ~









.
.
.
.
.
.
.












"Da-daging saja? Daging apa? Tunggu, Ka-kau kanibal kak? ", aku menatap horror dirinya. Dan kulihat ia malah bersmirk ria.

"Ya. Kau baru menyadarinya?",

Sungguh pertanyaannya membuatku kesulitan mencerna makanan yang kutelan barusan. Pemikiran pintarku berteriak 'Apa aku..berteman dengan seorang kanibal sekarang ?!! '

Jadi tebakan yang kupikir dirinya vampire kemarin itu salah dan ternyata dia orang yang dihadapanku ini adalah seekor kanibal?

Oh tidak !!

“Kak, jangan bercanda ?! Tidak ada kamera disini, jangan berakting sok misterius begitu !!”,  aku berucap dengan nada sok mengancam yang sebenarnya batinku sendiri sedang berteriak ketakutan sekarang.

“Siapa juga yang bercanda? Aku memang hanya suka makan daging. Daging hewan, bukan daging manusia. Ya ampun kook..,kau ini gampang sekali dibodohi sih ”, kulihat kak Suga hanya geleng-geleng dengan fakta betapa bodohnya aku yang mudah mempercayai omongannya. Aku menggaruk tengkuk pelan.

“Ah apa kau ingin aku menjadi seperti itu? Baik. Kena kau, aku akan memakanmu. Aaarghhhh..?!!! ", tiba-tiba dia menghampiri dan mengapitku, yang kemudian..

“hahaha, astaga astaga astaga kak Suga berhenti, ini menggelikan hahaha, sudah-sudah..hahaha”, dia menggelitiku.

Yah sebenarnya, aku tidak tahan dibuat geli. Dan sumpah demi rumput bergoyang atau Naruto yang menang mengalahkan madara, aku akan memukul siapapun jika ada yang berani menggelitiki tubuhku seperti ini.

Tapi sepertinya mood orang yang menganiayaku sekarang ini sedang bagus-bagusnya jadi kubiarkan saja. Sedari kemarin aku tak melihat ekspresi yang pasti akan kurekam terus diingatanku saat ini, sungguh aku tak ingin melewatkannya.

“Rasakan ini adik kecil, tega sekali mengatakan kakaknya kanibal hah. Berani sekali dirimu, belum pernah merasakan jurus pamungkasku kan?!!”

“Hahaha ampun kak, sudaaah.., maafkan aku hah hah ", akhirnya dia berhenti. Syukurlah, aku sudah lelah sampai menyeka sudut air mataku saking lamanya tertawa kekeke.

" Kita harus makan sekarang, waktu makan siang tinggal sebentar lagi gara-gara meladenimu barusan. Kita juga harus kembali ke kelas yang jauhnya seperti dari Korea ke New Zeeland”, aku terkekeh kecil dengan betapa hiperbolanya kakakku ini.

Sepertinya dia benar-benar tak suka olahraga jalan, berkeringat saja mengeluh apalagi bepergian jauh.

"Iya-iya",

Akhirnya kami pun selesai dengan acara makan siang yang histeria barusan. Dan untungnya sebelum pak Jung itu datang, aku dan kak Suga sudah duduk kursi dengan tenang.


















.
.
.
.
.
.
.



















Pulang sekolah

“Hah…”, aku menghela nafas lelah setelah beberapa detik lalu mendengar bel pulang sekolah. Banyak yang sudah keluar kelas dengan bahagia, sepertinya terlalu rindu agar segera sampai dirumah.

Tapi apa yang kulakukan disini, masih berdiam diri meratapi nasib bagaimana pelajaran terakhir tadi seakan membawa musibah lain untukku hari ini.

Pekerjaan rumah.
Memikirkannya saja sudah membuatku mual sampai hampir muntah. Karena sungguh, selain tidak menyukai rubah aku paling anti yang namanya tugas rumah. Aku benar-benar tidak suka.

I'm Not Fine [SugaKookie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang