"Nadeshiko,aku pergi dulu"
"Lagi? Joonie,kamu harus membawa peng-!"
"Aku pergi!"
"Ya ampun..."
Nadeshiko hanya menggelengkan kepalanya saja. Sudah 3 hari ini,Namjoon secara berturut-turut selalu pergi jalan-jalan. Bilangnya sih sama teman,ia memang jalan-jalan dengan temannya,teman baru. Teman baru itu adalah stylist yang akhir-akhir ini akrab dengan Namjoon
Dia selalu bilang kalau keadaan aman,tapi tetap saja Nadeshiko khawatir. Jika publik melihat Namjoon berjalan-jalan dengan seorang wanita selain Nadeshiko selama beberapa hari ini,pasi mencurigakan
"Haah.. ya ampun.."
"Eomma,eomma nggak mengejarnya?"
"Kali ini akan aku kejar. Kalau lapar hangatkan saja makanannya di kulkas ya"
"Iya,hati-hati ya. Oh iya,eomma sudah meminum obatnya?"
"Hm? Sudah kok. Aku pergi dulu"
"Iya.. hati-hati di jalan.."
Nadeshiko langsung bergegas pergi mengejar Namjoon menggunakan mobilnya. Ia tahu harus kemana,hari ini Namjoon dan temannya akan pergi ke museum yang menyajikan pameran baru untuk minggu ini,dan mereka tak ingin melewatkannya
Selain suka baca buku,stylist baru juga menyukai hal-hal yang berbau seni. Bahkan ia juga menyukai hal yang unik juga serta mengoleksi beberapa kaws sama seperti Namjoon. Namjoon terkejut ketika mengetahuinya,mereka berdua memiliki banyak persamaan dan mereka langsung menjadi teman
Sesampainya di museum,Nadeshiko segera memarkirkan mobilnya dan bergegas menuju pintu masuk museum,ia mulai akan mencari Namjoon disana. Nadeshiko menelepon Namjoon,tapi yang di telepon kunjung tak diangkat
Untungnya,ia menemukan Namjoon yang sedang memegang 2 tiket masuk. Ia menghampiri stylist baru yang menunggunya,Nadeshiko langsung menghampiri mereka berdua
"Oh,Nadeshiko. Ada apa?"
"Kamu pergi dengan seseorang yang bukan pengawalmu. Aku takut terjadi sesuatu jika media melihatnya"
"Ahaha,tidak terjadi sesuatu kok! Kamu mau masuk juga?"
"Ah,tapi.. aku belum beli tiket.."
"Tunggu disini,akan aku belikan"
"Ah,iya.."
Akhirnya Nadeshiko hanya bersama dengan stylist baru,berdua saja. Suasana jadi canggung karena tidak ada yang memulai percakapan. Nadeshiko sendiri bingung mau ngomong apa
"Cih,mengganggu saja"
"Eh? Apa?"
"Rencanaku sudah sempurna,kamu malah datang kemari"
"A,apa..? Apa maksudmu..?"
"Haah,sudah cukup akting yang melelahkan ini. Aku menyukai Namjoon"
"Hah?"
"Aku sengaja datang ke BigHit dan melamar pekerjaan menjadi stylist disana"
"Ta,tapi kamu kan sudah mempunyai tunangan..."
"Hmph,itu bohongan"
"A.. apa..?"
Tak lama kemudian Namjoon datang dengan memegang 1 buah tiket untuk Nadeshiko. Stylist baru yang tadinya memasang muka sinis langsung memasang senyuman yang lebar. Ia langsung meraih tangan Namjoon dan menariknya ke dalam museum
Sedangkan Nadeshiko hanya terdiam shock di tempat. Ia tak percaya,kalau pamannya dan dirinya dibohongi oleh wanita ular sepertinya. Dan dia bilang,dia menyukai Namjoon. Tidak,Nadeshiko tidak akan membiarkan wanita itu merebutnya. Nadeshiko pun buru-buru memasuki museum dan bergabung bersama Namjoon
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF . . . . (Our Manager special)
Fanfictionselipan cerita/ide-ide luar biasa dari author,our manager special~ penasaran? baca aja Oneshoot/twoshoots