session

822 48 23
                                    

Di asrama,Nadeshiko sedang membersihkan kamarnya dengan perasaan bahagia. Karena,besok adalah hari minggu,Namjoon mengajak dirinya kencan ke pameran seni,besok pameran seni itu sedang memamerkan karya seni terbaru dan Nadeshiko menantikan itu.

Sebagai orang yang suka dengan seni,tentu saja mereka begitu bersemangat dan kebetula  Namjoon sudah memesan tiket untuk 2 orang. Saking senangnya,Nadeshiko menuruni tangga dengan begitu bersemangat saking tidak sabarnya ia,ia tak melihat ada Yeontan yang melintas di depannya dan-

"Heh?"

BRUKBRUKBRUK!!

Sedangkan,yang di Jimin dan Namjoon yang kebetulan ada di ruang tengah,langsung mendatangi lokasi suara tersebut sesaat setelah mereka mendengarnya,sesampainya mereka mendengar suara ringisan yang terdengar kesakitan

"Ya tuhan,Nadeshiko!"

"Lho? Yeontannie?"

Nadeshiko terkapar(?) Di bawah tangga dengan Yeontan di atas tubuhnya,Namjoon membantu Nadeshiko duduk sedangkan Jimin mengambil Yeontan yang mengendus-endus Nadeshiko

"Apa yang terjadi? Kamu jatuh dari tangga?"

"A,aduh..kakiku.."

Namjoon mengambil handphonenya dan menelepon asisten manajer untuk mengantar Nadeshiko ke rumah sakit. Namjoon takut ia kenapa-kenapa


Di rumah sakit,Nadeshiko menangis kesakitan,kakinya retak yang mengharuskan ia beristirahat selama beberapa minggu. Sunny,dokter yang mengurus Nadeshiko menggelengkan kepalanya sambil menghela nafasnya sedangkan,asisten manajer dan Namjoon sibuk menenangkan Nadeshiko yang terus menangis

"Sensei boleh pulang sekarang. Ingat,jangan banyak bergerak dan jika mau kemana-mana harus di antar pakai kursi roda ini,oke? Namjoon-ssi,kurasa bisa kupercayakan kepadamu"

"Iya,tentu saja"

Selama perjalanan pulang,Nadeshiko masih saja menangis. Namjoon memeluknya erat,sesekali menghapus air mata dan ingusnya,asistennya terus fokus menyetir mengantarkan mereka pulang

"Joonie.. hiks hiks.."

"Iya,kenapa? Sakit banget ya?"

"Apakah,hiks,kita masih bisa pergi besok?? Huweeee"

"E,eeeh,te,tenang saja! Kita masih bisa pergi kok! Kan sayang juga tiketnya. Tapi,sesuai dengan perkataan dokter Heemi,kamu harus terus berada di kursi roda,biar aku yang mengurusmu besok"

"Ta,tapi.. nanti orang-orang.."

"Kita ajak asistenmu saja. Hyung,besok ada acara tidak?"

"Tidak,selama kalian tidak ada jadwal. Begitu juga dengan Nadeshiko-ssi"

"Kalau begitu,bisa gantikan Nadeshiko besok? Nanti aku pesankan tiket juga untuk hyung"

"Baiklah kalau begitu"

Seketika,Nadeshiko jadi murung. Namjoon yang melihat wajah murung Nadeshiko,langsung memegang kedua pipi putih yang tirus dan menatap matanya langsung dengan jarak yang dekat

(Hearteu dugeun dugeun)

"Aku mengerti perasaanmu,kamu ingin besok itu kencan hanya untuk kita berdua kan? Tak apa,lain kali aku akan mengajakmu kencan lagi. Dengan syarat,kamu harus sembuh dulu,oke?"

Nadeshiko mengangguk sambil tetap mem-poutkan bibirnya. Namjoon jadi gemas sendiri,ia mengusak-usak rambut Nadeshiko dengan senyumannya. Sedangkan,si asisten manajer berdoa kepada tuhan agar besok imannya di kuatkan karena besok ia akan menjadi orang ketiga di antara mereka (ahiiiy)



WHAT IF . . . . (Our Manager special)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang