Lelaki dengan postur tubuh yang tidak tinggi juga tidak pendek, dengan memiliki kulit yang putih menjadikannya terlihat kontras dengan garis wajah yang ramah.
Namun semua itu sirna ketika ekspresi nya menjadi datar, ia terlihat tidak ramah sama sekali.
Ia merupakan orang dengan tingkat ketidakjelasan yang sama dengan Kahendra dan Dika.
Receh tapi tidak se-receh Dino dan Dika.
Lawak tapi tidak se-lawak Syahdan yang selalu saja ada bahan untuk dijadikan recehan anggota IPA 8.
Ia selalu menganggap Dino sebagai bayi yang selalu harus di manjakan dan di perhatikan.
Di banding dengan yang lain, ia lebih memperhatikan Dino dan Dika. Ia menjadikan mereka berdua sebagai anak asuhnya.
Cukup sederhana, karena Dino dan Dika adalah orang yang menurut kepadanya. Melakukan hal receh yang ia pinta, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan Syahdan yang terkadang sibuk dengan lawakan nya sendiri, membuat ia tidak terlalu fokus dengan recehan yang diberikan oleh nya.
Nama lengkapnya adalah Jarendi Al-fahri, atau biasa di panggil dengan Jaren. Ia tidak di panggil sebagai Fahri karena katanya itu adalah marga keluarga ayahnya, sedangkan Rendi adalah nama teman sd nya.
Jadi karena itulah ia lebih sering di panggil dengan Jaren.
Ia adalah lelaki yang tidak normal ketika masuk ke dalam kelas. Apalagi saat jam kosong, ia akan mengajak Joshua untuk bernyanyi bersama.
Untunglah ia mempunyai suara yang lembut dan enak untuk di dengar, menjadikannya sebagai Biduan Kelas.
Terkadang, Oji ataupun Zaidan di pinta untuk membawa gitar ke sekolah dan mereka akan mengadakan konser dadakan.
Jaren hanya meminta Oji untuk membawanya, bukan berarti ia yang memainkan gitarnya, namun Oji atau Zaidan lah yang akan memainkan gitarnya.
Atau bahkan terkadang Joshua yang bermain gitar.
Jaren tidak pernah hafal dengan kunci-kunci gitar, itu membuatnya sulit untuk memainkan gitar.
Ia pernah berkata, "kalian yang main instrumen, gue yang nyanyi." Ucapnya seperti itu.
Karena itu lah ia disebut sebagai Biduan Kelas. Karena memang ia suka sekali bernyanyi lagu-lagu yang tengah trend bersama Dika.
Namun jika bernyanyi bersama Dika, lelaki itu senang mengubah lirik lagu nya yang ber-ujungkan dengan recehan.
Jika bernyanyi bersama Sony dan Syahdan, maka lirik lagu nya akan menjadi lagu ber-genre EDM.
Memang paling enak itu bernyanyi bersama Oji dan Joshua. Mereka berdua lah yang paling bisa di ajak serius dalam bernyanyi, bahkan bisa mencapai akhir lagu.
Tapi untuk Dika, Sony dan Syahdan. Mereka juga memiliki suara yang tak kalah bagus, apalagi jika bernyanyi dengan serius mencapai akhir lagu.
Banyak di antara mereka yang mempunyai suara yang bagus, sudah ada beberapa yang ditawari untuk masuk ekskul band atau paduan suara.
Tapi menolak, hanya Oji yang masuk ekskul band sekolah, itu pun ia di paksa oleh teman kelasnya dan tidak ingin menjadi vokal utama.
Seperti halnya Dika yang memiliki suara tinggi yang indah, namun jika sudah mencapai batasnya, suaranya akan terdengar seperti lumba-lumba.
Dika lebih memilih marching, band dan basket. Ia tidak tertarik dengan ekskul paduan suara.
Sony juga sama, ia lebih memilih ekskul futsal. Jaren, ia juga masuk ke dalam ekskul futsal dan ekskul club computer. Sedangkan Joshua, ia yang memang sudah memiliki aksen Amerika pada bahasa inggrisnya, masuk ekskul english club dan menjadi mpk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of 24/7 Hooman [Local AU] | On Hold
Teen FictionJust another classmates story. Yang katanya penghuni kelas isinya; para malaikat, titisan sultan, keturunan dewa, dengan sifat kayak lemari es. Tapi nyatanya; abstract, absurd & random.