Lelaki yang memiliki kulit putih dengan wajah dingin seperti vampire akan sangat menggemaskan ketika ia tertawa.
Terlihat lucu dengan pipi yang terangkat ke atas dengan deretan gigi nya yang rapi dan bersih itu.
Banyak yang beranggapan bahwa ia memiliki wajah bak vampir dengan sikap dinginnya, namun nyatanya tanggapan itu di sangkal keras oleh anggota kelasnya.
Sebagai Ketua Kelas, ia sering kali di anggap paling dewasa diantara yang lainnya.
Padahal tidak, ia juga masih ingin bertingkah kekanak-kanakan seperti yang lainnya.
Ia hanya akan bersikap dewasa pada anggota kelasnya jika sudah menyangkut masalah besar dalam kelas atau yang memperlukan dirinya sebagai leader.
Ia juga akan bersikap dewasa ketika di luar kelas, terlebih lagi anggota IPA 8 tidak akan berlaku kekanak-kanakan jika sudah di luar kelas ataupun tempat yang ramai.
Nama lengkapnya adalah Scorpion Ibrahim Ahmad, atau biasa di panggil dengan Sekop karena nama depannya terlalu panjang.
Zaidan pernah mengusulkan agar dirinya di panggil Ahmad, namun ia menolak dengan alasan ia tidak cocok di panggil Ahmad karena perilakunya tidak begitu religius.
Lalu Sony juga pernah mengusulkan agar ia dipanggil sebagai Ibra dari nama tengahnya namun lagi-lagi ia menolak karena terdengar aneh.
Dan akhirnya, nama Sekop muncul berbarengan dengan Dika yang pada saat itu menyeletuk memanggilnya namun hanya setengah dari nama depannya.
Scorpion bukanlah lelaki yang tinggi, bahkan jika dibandingkan dengan Sony, Sony masih lebih tinggi darinya.
Scorpion berjalan menyusuri koridor yang sudah ramai itu dengan tenang dan tanpa ekspresi.
Saat baru saja menginjakkan kakinya di sebuah anak tangga untuk menuju ke kelasnya yang berada di lantai atas, suara bel berbunyi nyaring ke segala penjuru sekolah.
Scorpion memelototkan matanya dan segera bergegas menuju ke kelasnya dengan wajah cemas.
Scorpion tidak terlalu terburu dalam jalannya, namun tetap saja ia berjalan dengan cepat.
Scorpion tersentak kecil dan hampir saja mengumpat karena tepukan kecil di bahunya dari arah belakang.
"Buru-buru amat," ucap Wondi dengan santai nya melihat wajah kaget Scorpion dan berjalan terlebih dahulu.
Scorpion terdiam dengan lengan kanan yang ia sandarkan di sebuah tiang disana dan lengan kiri nya mengusap dadanya pelan karena masih kaget.
"Lo mau disana aja, Kop?" Tanya Wondi yang sudah berada di depan kelas dengan wajah bantal seperti biasanya.
Wondi diam melihat Scorpion dan kemudian memasuki kelas dengan hening.
Scorpion akhirnya jalan dan ikut memasuki kelas.
"Hari ini kita bebas gak sih?" Tanya Bila yang melihat Scorpion baru saja duduk di kursinya.
"Hah? Bebas kenapa?" Tanya Dino dengan kening mengernyit.
"Expo, bukansi?" Tanya Kahendra.
"Ih, expo mah besok." Ucap Dila.
"Lah terus sekarang ngapain bebas?" Tanya Vernon, masih tidak paham di mana letak bebasnya.
"Kata temen gue–" ucapan Bila terpotong oleh Rossa.
"Cewek cowok?" Tanya Rossa dengan pandangan seolah menggoda Bila.
Bila memutar bola matanya malas, "cowok." Jawabnya pelan kemudian membuka mulut untuk melanjutkan ucapannya.
"WEH COWOK YANG MANE NIH?" Tanya Syahdan dari kursi belakang jadi ke depan kursi Jaren.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power Of 24/7 Hooman [Local AU] | On Hold
Teen FictionJust another classmates story. Yang katanya penghuni kelas isinya; para malaikat, titisan sultan, keturunan dewa, dengan sifat kayak lemari es. Tapi nyatanya; abstract, absurd & random.