Prolog

302 54 40
                                    

"Merasa hidup jelas-jelas sepadan dengan risikonya."

—Jenn Bennett, The Anatomical Shape of A Heart

Clarice Barack hidup dalam segala keteraturan yang telah ia ciptakan sedemikian rupa, yang dijadikan rutinitas selama bertahun-tahun. Clarice menaruh sticky notes di samping kulkas yang memuat To Do List selama seminggu. Ia juga mempunyai sebuah memo ring yang digantung di tas ranselnya, berisi catatan-catatan kecil tentang imajinasinya.

Bagi gadis yang tidak populer sepertinya, setidaknya Clarice memiliki ruang imaji yang lebih luas daripada orang-orang lain. Memikirkan tentang cinta dan berkencan adalah sesuatu yang menyenangkan. Clarice cukup banyak menghabiskan waktu luangnya untuk membaca novel-novel Young Adult karya Kasie West dan Jenny Han, menonton drama Summer Night, ataupun menggambar sketsa kostum musim panas yang akan dipakai sahabatnya saat mendatangi Spring Break. Tapi, mungkin Clarice berbeda dengan kebanyakan remaja enam belas tahun lainnya.

Clarice tidak pernah berharap bahwa kehidupan di novel dan drama benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Itu terlalu ... luar biasa, ekstrem, dan sangat romantis. Mungkin ia tidak akan sanggup hidup lagi jika dunianya penuh dengan emosi jungkir balik seperti itu.

Namun, semuanya benar-benar berubah setelah datangnya surat-surat itu. Clarice tidak tahu apakah cowok-cowok itu melakukannya karena iseng atau sungguhan. Tapi, setidaknya warna-warni kehidupan dunia mulai bermunculan dalam lingkup pribadinya.

***

Hello, all. Welcome to United States world!!! Selamat datang juga ke kisah Clarice Barack bersama cowok-cowok pengirim surat cintanya. I hope that you'll like this story. Happy reading.

Dear Clarice [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang