I see U

568 75 5
                                    

[ Gun POV ]

Hubungan ini bukan hanya ada aku saja. Mengertilah Mark, bukankah sejak awal kita sudah saling berkomitmen?
Maaf jika aku melakukan kesalahan yang membuatmu bosan. Tapi bisakah kita seperti dulu?

Meskipun ragamu di sini tapi aku merasa hatimu sudah tertinggal di tempat lain. Katakan Mark, apa aku harus menjadi orang lain seperti maumu? Aku bisa melakukan apa saja asal kau tetap denganku.

Maaf Mark, sedari awal ini memang salahku. Tidak seharusnya aku menyeretmu seperti ini. Maaf karena membuatmu menjadi sepertiku. Maaf karena sudah merenggut kebebasanmu.

-

Aku menyeka air mataku, beberapa tetes sudah jatuh  mengenai kertas yang berisi curahanku. Aku rindu Mark. Dia memang tidak ke mana-mana tapi aku merasa jauh.

"I don't wanna be alone anymore"

Kutambahkan kalimat itu pada foto yang baru saja kuunggah. Aku tidak ingin sendiri lagi. Aku terlalu menyedihkan ada di hubungan ini. Jika tau akan sesakit ini, tentu aku tidak akan berani berhubungan dengan pria terlebih dengan Mark.

Selama empat tahun ini, bisakah kau mencintaiku sebagai Gun Napat? Atau bisakah kau melihatku sebagai orang yang amat sangat mencintaimu? Sedikit saja Mark, aku tidak minta banyak pada hatimu. Sedikit saja tolong hargai aku.

Apa menurutmu empat tahun itu waktu yang singkat? Apa kau masih belum sadar siapa orang pertama yang kau lihat ketika kau bangun tidur? Siapa orang terakhir yang kau lihat ketika kau akan tidur? Orang yang selalu ada di dekatmu apapun kondisinya. Kau tau siapa orang itu? Aku, Gun Napat.

Untuk kali ini, boleh aku marah? Aku merasa tidak adil. Aku memang tidak tau apa-apa tentang masa lalumu, tapi bagaimanapun juga kau sudah tidak tinggal di sana. Sadarlah Mark, kita sedang ada di masa depan.

"Haha lucu sekali, kenapa aku harus cemburu pada orang yang sudah mati. Ayolah Gun, masih banyak hal yang perlu kau kerjakan. Lupakan masalah Mark dengan gadis pembawa sial itu. Tugasmu hanya mencintai Mark, itu saja"
Kuseka air mataku,sat kenapa aku harus menangis seperti ini. Memalukan

-

[ MARK POV ]

"Jadi maksudmu ada yang salah dengan obatku?" Tanyaku pada P'best

"Seperti itu" jawabnya

Aku terperangah dengan hasil tes yang aku lakukan kemarin. Di sini menunjukkan bahwa aku mengalami gangguan syaraf sehingga aku kehilangan beberapa memori dalam hidupku.

"Satu lagi, menurut hasil lab ada gumpalan di otak kirimu. Semacam cairan yang sudah mengental"

"Hah?" Lagi-lagi aku dibuat terkejut dengan pernyataan P'Best

"Sepertinya ada yang sengaja melakukan ini" P'Best melirikku sekilas

Biar kuingat lagi. Semua obat ini berasal dari dokter Itthipat dan untuk cairan itu entahlah tapi dokter Itthipat sering menyuntikkan cairan hijau padaku.

"Ini jelas ada hubungannya dengan ingatanmu pada nong Jung"

Aku hanya mengangguk membenarkan kata-kata P'Best.

"Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanyaku bingung

"Jangan konsumsi obat itu lagi, siapa tau ingatanmu akan kembali" ujarnya

"Khob Khun na phi" seruku seraya membentangkan tanganku untuk memeluknya

"Diaw!!" P'Best menghentikan langkahku

"Au??"

"Jangan peluk aku hoih menjijikkan" katanya sambil bergidik

Sat. Sepertinya P'Best sudah lupa kejadian saat ia mabuk kemarin. Tapi tak apa. Aku sangat berterimakasih pada P'Best karena dia membantuku menyelediki masalah ini. Aku sudah menceritakan semuanya, tentang teror hingga kejadian ganjil di apartemenku. Beruntung P'Best adalah orang yang cerdas. P'Best aku mencintaimu hehe sebagai kakak

Sekarang aku harus menemui dokter Itthipat. Dia yakin dia dalang di balik semua ini. Dasar pengecut! Aku tidak punya masalah dengan orang itu tapi kenapa dia mencampuri urusanku! Ditemani P'Best, aku datang ke rumah sakit tempat di mana dokter Itthipat bekerja

"Maaf khun, dokter Itthipat sudah dipindahtugaskan beberapa hari yang lalu" jawab salah satu suster

"Ha? Benarkah? Dimana dia sekarang?"

"Maaf khun untuk beberapa kepentingan kami tidak bisa memberi tahu anda. Terimakasih" suster itu pergi

Biadab. Ia kabur begitu saja setelah merusak otakku. Aku semakin yakin dan curiga jika Ithipat lah pelaku sebenarnya.

"Kita cari lain kali sekarang ini kita harus pulang, Gun pasti sudah menunggumu" P'Best mengajakku pulang karena hari juga sudah petang

-

Aku tidak bisa berpikir jernih. Aku tidak bisa memaafkan orang yang merusak memoriku dengan nong Jung. Sedikit saja, aku ingat nong jung tewas setelah kami pulang dari Siam. Aku tau pelakunya tapi aku tidak bisa apa-apa. Itthipat menghilang setelah aku tau semuanya. Aku masih tidak mengerti apa alasan dia melakukan ini. Kata P'Best, Itthipat adalah seorang dokter dan profesor. Pantas saja ia bisa membuat obat yang menyumbat ingatanku. Harus aku akui jika Itthipat adalah orang yang pintar. Tapi apa motifnya? Aku bahkan tidak melakukan kesalahan apapun dengannya. Kenapa dia tega merusak pasiennya sendiri? Dia pikir aku kelinci percobaan apa?




Baby don't stop S2 🔞  [ MarkGun version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang