Again

615 73 9
                                    

[ Mark POV ]

Sudah dua minggu ini aku tidak melihat P'Best. Kata managernya dia sedang liburan ke Eropa. Kejam Sekali kenapa tidak memberitahuku. Mentang-mentang series sudah berakhir dia bisa pergi seenaknya tanpa mengajak kami.

P'Best pergi membuatku kewalahan mengatasi ini. Aku harus mencari itthipat sendirian. Sialan, katanya dia mau membantuku tapi lihat, dia justru asik ke Eropa. Oh iya aku mau memberi tahu kalian bahwa ingatanku mulai membaik setelah berhenti mengkonsumsi obat itu.

Dan juga, aku tidak melibatkan P'Gun di sini. Aku tidak ingin dia kenapa-napa. Selama dia berhenti kerja kemarin, ia selalu pergi denganku. Aku memang tidak membiarkannya pergi tanpa aku.

-

Tidak terasa sudah dua bulan P'Best pergi. Belum ada tanda ia kembali. Terpaksa beberapa acara harus ditunda. Tidak ada yang tau di mana P'Best. Terakhir ia mengatakan pada managernya jika ia ingin pergi liburan. Tapi P'Best tidak kembali, entah sibuk apa dia di sana. Aku rindu

"Belum ada kabar?" P'Gun mendekat kearahku

Aku menggeleng lemah. Perasaanku tidak baik. Pasti terjadi sesuatu pada P'best, tidak biasanya ia seperti ini

"Mungkin dia betah di Eropa" P'Gun mengusap punggungku pelan

"Mmmmm" jawabku

-

Sore ini aku dan P'Gun pergi ke luar. Kami akan makan malam di resto tempat kami bertemu dulu.

"Seperti biasa" ujar P'Gun pada karyawan wanita

"Kau kenapa Mark?" Tanyanya

"Maipenrai phi, udaranya dingin" jawabku

Pikiranku menerawang berusaha menebak kemana perginya P'Best. Tidak mungkin ia pergi dalam waktu yang lama sedangkan ia masih terikat kontrak kerja. P'Best adalah orang yang bertanggung jawab

"Jangan melamun, makananmu akan segera dingin" kata P'Gun

Aku tersenyum lalu mengacak rambutnya

"Khab" jawabku

-

Setelah acara makan malam yang hambar itu, aku dan P'Gun pulang tanpa sepatah katapun di perjalanan tadi. Aku malas bersuara, P'Gun juga memilih tidur daripada menyapaku. Hubungan ini sudah tidak seperti dulu lagi.

Kadang aku rindu pada diriku sendiri. Aku rindu ketika aku bisa memanjakan P'Gun, aku rindu ketika aku bebas menyentuh tubuhnya. Tapi sekarang semuanya lenyap meskipun P'Gun selalu di sini. Aku merasa bahwa pria ini bukanlah P'Gun. Apa aku berhalusinasi lagi? Apa aku terlalu mementingkan diri sendiri?

Aku tidak tau apa aku bisa bosan pada P'Gun, begitu juga sebaliknya. Aku tidak tau apa yang P'Gun pikirkan tentangku. Bagiku selama dia masih denganku, berarti ia masih mencintaiku. Pun aku juga tidak punya pikiran untuk meninggalkan P'gun meskipun kadang aku berniat untuk itu.

Masalah ini semakin runyam. P'Best pergi begitu saja, tunggu P'Best tidak pergi, feeling ku mengatakan jika P'Best menghilang. Menghilang sesaat setelah kita tau siapa pelaku dibalik hilangnya ingatanku. Aku juga belum menemukan dimana Itthipat. Sudah banyak rumah sakit yang aku datangi tapi mereka memilih diam dan mengatakan tidak ada dokter bernama Itthipat di sana.

Sementara P'Gun, aku tidak tau alasan kenapa dia memilih berhenti bekerja. Satu-satunya alasan yang ia beri adalah, ia muak dengan atasannya. Aku setuju saja karena sejak awal aku memang tidak menyukai pria bernama Blue itu.

Dan perihal ingatanku, aku tidak bisa ingat semuanya dengan jelas. Hanya sedikit bayangan pada detik di mana nong Jung meninggal, itu saja. Obat itu benar-benar berpengaruh pada otakku. Sebenarnya aku kagum pada dokter Itthipat karena bisa menciptakan obat seperti itu. Sayang sekali ia menggunakan kepintarannya untuk kejahatan

Baby don't stop S2 🔞  [ MarkGun version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang