[ Gun POV]
"Sebenarnya ada apa?" Tanyaku
Lagi-lagi Mark hanya diam dan mendelik tajam kearahku
"Aku harus pulang" seruku lalu berdiri
Brukkk
Mark membantingku di ranjang hotel.
"Sudah kubilang jangan datang ke tempat itu lagi" bentaknya
"Arai wa? Kau benar-benar sudah sakit jiwa Mark"
Mark tidak menjawab lagi. Kini mulutnya melumat bibirku dengan kasar. Ada air mata di pipinya. Hoih menangis lagi? Kenapa jadi sangat cengeng sekarang?
"Sebenarnya apa yang terjadi Mark?" Tanyaku lagi
Mark mendengus kesal, ia seperti ingin menghantam siapapun di depannya
"Aku tidak ingin tinggal di tempat itu lagi"
Aku tersentak mendengar perkataannya
"Maksudmu kau akan meninggalkanku?"
Yang ada dipikiranku adalah, Mark akan pindah ke tempat yang lebih luas dan lebih sederajat dengan posisinya sebagai seorang artis.
"Jangan bodoh" ujarnya
"Aku tidak mungkin pergi sendirian. Kau harus ikut denganku"
"Tapi"
"Gun!" Bentaknya
Aku diam seketika. Jika Mark sudah memanggilku tanpa embel-embel Phi, itu artinya dia bersungguh-sungguh atas ucapannya
"Khab" jawabku pasrah
"Tapi beri aku alasan kenapa kita harus pindah?"
Mark melirikku sekilas
"Kau akan tahu besok pagi" katanya
"Aku lelah, Pai tidur sekarang" ajaknya
Aku mengekorinya sambil menggerutu
"Fan dii na"
Mark mengecup keningku lalu tertidur
Sekarang bagaimana bisa aku tidur dengan nyenyak? Mark berubah, entah apa yang membuatnya kesetanan seperti ini. Apa dia dihantui nong Jung? Ai Gun, apa yang kau pikirkan hah
Aku memejamkan mataku menyusul Mark ke alam mimpi
#
"Aku tidak ada jadwal hari ini" mulutnya masih penuh dengan sandwich buatanku
"Kau akan tetap disini?" Tanyaku
"Er"
"Bagaimana denganku? Semua berkasku ada di apartement" keluhku
Mark melempar sisa sandwichnya
"Sudah kubilang aku tidak ingin kembali ke tempat itu!"
"Gila! Otakmu benar-benar sudah sakit!" Bentakku
Kali ini aku benar-benar kesal dengan anak tengik ini
"Karena nong Jung?" Sindirku
Mark menatapku tajam
"Kau banyak berubah setelah nong Jung mati!"
Plak
Mark menamparku. Chai, dia benar-benar menamparku. Untuk pertama kalinya tangan itu menyentuh pipiku dengan kasar
"Mark kau......"
"Diamlah. Aku sedang tidak ingin berdebat"
Mark meninggalkanku begitu saja. Dia bahkan tidak minta maaf karna sudah menamparku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby don't stop S2 🔞 [ MarkGun version ] END
RandomCerita ini mengandung unsur kekerasan. disarankan untuk baca "BABY DON'T STOP S1" dulu ya supaya paham sama alur ceritanya! Terimakasih dan selamat membaca ❤️