Dokter Ithipat

681 86 18
                                    

Wadde kha thuk khon🤗
Gimana nih kabar kalian? Semoga selalu baik-baik aja yaa
Aku minta maaf karna udah seminggu ini gak up apapun😭 khotthod na
Aku bener-bener gk ada mood sama sekali. Gak tau kenapa padahal biasanya aku semangat banget huaaa maafin istrinya Mark ini 😭

Ngan, terimakasih yg udah vote cerita ini hehe ada di peringkat 1 btw 😍

Ngan mulai hari ini aku akan aktif lagi horeeeeeee

Selamat membaca

#

Ithipat POV (Spesial part)

Pria berambut biru bermata coklat terang, dia adalah Gun Napat. Kakak dari pasien yang aku tangani empat bulan terakhir ini. Sebagai dokter sekaligus ahli psikiater, aku tau apa yang dirasakan pasienku dan keluarganya. Aku sering melihat Gun merenung di taman rumah sakit, ia pasti terpukul. Mark masih terlalu muda untuk menghadapi kenyataan ini.

Sebenernya tidak ada yang salah dari Mark. Ia hanya sering berhalusinasi berlebihan. Perihal kepribadian gandanya, aku belum bisa membenarkan secara keseluruhan. Terkadang Mark ada pada titik di mana ia benar-benar sadar. Entah gejala apa ini, aku masih harus merisetnya lagi.

Pria berambut biru itu sudah mencuri perhatianku. Dari caranya menatap yang membuatku bergairah melihatnya. Gun, mungkin dua atau tiga tahun lebih muda dariku. Kulitnya terlalu putih untuk ukuran pria. Bibirnya tebal dan ranum membuat siapa saja ingin menciumnya.

Alasanku memberi perhatian lebih pada Mark selain ia pasienku adalah, supaya aku mendapat nilai lebih dimata Gun. Bukankah Gun akan senang jika adiknya berangsur membaik? Gun, aku ingin mengembalikan senyummu.

"Ai Gun" panggilku

Gun menoleh, mata sipitnya membuatku jatuh cinta

Gun menoleh, mata sipitnya membuatku jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ah khab dok. Ada apa?"

"Errrr mmm aku baru saja memeriksa adikmu" ujarku gugup

"Lalu? Apa ada perkembangan?"

"Mmmm sedikit membaik"

"Syukurlah Mark, kau akan baik-baik saja" lirihnya

"Ai Gun?"

"Khab dok?"

"Kau tidak lupa perjanjian kita kan?"

"Arai wa?"

"Tentang adikmu Mark"

Gun diam. Ia terlihat tidak senang dengan perkataanku

"Ai Gun?"

"Mmm phi bisakah kita tidak membahasnya di sini?"

"Jangan lari dari masalah ini Gun..aku sudah menunggu terlalu lama" geramku

"Tapi phi mmm aku"

"Ingat ini ai Gun, jangan bermain-main denganku" ancamku

"Mai phi. Aku akan menyelesaikan semuanya" ujarnya dengan terbata

Baby don't stop S2 🔞  [ MarkGun version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang