sure, i can

524 78 20
                                    

[ Mark POV ]

Sekarang aku merasa canggung dengan P'Best. Seperti malu tapi juga kesal. P'Best sudah kuanggap seperti babi eh babu sat bukan seperti itu maksutku dia sudah seperti kakak untukku. Tapi apa yang ia lakukan semalam sama sekali tidak mencerminkan sikap sebagai kakak. Ini sama seperti kisahku dan P'Earth dulu, bagi kami ciuman seperti itu adalah hal biasa. Tapi kan P'Earth kakakku, sedangkan P'Best hanya seseorang yang aku anggap kakak.

Tapi ya sudahlah. Aku juga tidak merasa dirugikan dengan ciuman itu. Anggap saja itu balasan karena aku mencuri makanannya. Tapi Mark, tetap saja kau tidak bisa menghapus nafasnya dari kepalamu! Chai, nafas P'Best masih tercetak jelas dikepalaku.

"Nong Mark!!!" P'Kris memukul bahuku

"Apa?" Sahutku malas

"Pak bos memanggilmu" katanya

Pak bos yang dimaksud P'Kris adalah sutradara kami

"Kenapa aku?" Tanyaku bingung

"Ai Best juga. Dia sudah pergi duluan" jelasnya

"Oh khab" Jawabku lalu pergi menemui pak bos

-

"Wadde khab phi" salamku saat masuk keruangan pribadi bosku

"Wadde Mark, duduklah" balasnya

Aku melirik P'Best yang sudah duduk terlebih dulu. Wajahnya masih datar.

"Jadi begini nong, aku memanggil kalian karena ini menyangkut masa depan series kita"

Aku dan P'Best saling pandang lalu mengangguk bersamaan menunggu sutradara itu melanjutkan ucapannya

"Perbanyaklah momen kalian" katanya lagi

Lagi-lagi aku dan P'Best hanya melemparkan pandang lalu kembali menunduk

"Dan untukmu Mark" ucapannya terpotong

"Aku kenapa phi?" Tanyaku

"Aku dengar kau sudah punya kekasih"

"Ohh chai phi" jawabku ragu

"Ngan bisakah kau tidak menunjukkan kekasihmu di depan kamera? Maksudku begini, aku tidak melarangmu berkencan tapi saat ini tujuan kita adalah menarik perhatian masyarakat. Kau dan Best harus melakukan sesuatu selayaknya kekasih untuk mendongkrak popularitas" jelasnya

Wajahku memanas. Atas dasar apa ia tidak mengijinkanku menunjukkan P'Gun? Dia juga tidak punya hak untuk melarangku toh aku sudah terlebih dulu berkencan dengan P'Gun

"Tapi phi" suaraku terhenti karena P'Best meremas tanganku

"Hanya sementara Mark, kau sudah terlibat kontrak"

Aku diam lagi sedangkan P'Best mengeratkan genggamannya di bawah meja sehingga sutradara itu tidak bisa melihat tangan kami

"Kembalilah bekerja. Su su na" ujar sutradara itu

Aku dan P'Best keluar bersamaan. Wajahnya masih sama. Entahlah mungkin ia memang tidak punya ekspresi lain. Kini tinggallah aku yang bingung bagaimana menjelaskan pada P'Gun. Aku tidak boleh mengunggah apapun berkaitan dengan P'Gun sementara waktu. Setidaknya sampai kontrakku selesai. Mungkin P'Gun akan memaklumi ini tapi tidak denganku. Artinya aku akan menghabiskan banyak waktu dengan P'Best. Aku tidak yakin apa ini akan berhasil mengingat ekspresi P'Best yang selalu sama apapun kondisinya.

Sebenernya bukan masalah besar jika aku dan P'Best berpura-pura manis di depan kamera, hanya saja aku masih merasa canggung sejak malam itu. Bagaimana jika dia berani melakukan lebih? Bagaimana jika suatu saat nanti ia khilaf dan menusukku? Hoih mai au!!!!!

"Ohooo kenapa wajah kalian seperti P'Singto yang selalu flat?" Rayu P'M

"Aku sedang tidak ingin bercanda" jawab P'Best lalu pergi meninggalkan kami

"Arai wa? Apa yang terjadi dengannya?" Tanya P'Kris

"Dia marah denganmu" jawabku

"Denganku?"

"Chai"

"Apa salahku?"

"Kau meninggalkannya kemarin malam. Jadi ia pulang denganku" sat sekarang aku ikut kesal dengan P'Kris

"Benarkah? Biasanya dia tidak akan marah karena aku sudah sering meninggalkannya" jelas P'Kris

"Entahlah phi, ngan aku pergi dulu" sahutku

Aku mencari ke mana P'Best pergi. Seperti dugaanku ia ada di atas balkon meringkuk seperti sedang kedinginan padahal suasana sedang panas

"P'Best" lirihku karena takut mengejutkannya

Ia hanya menoleh tanpa menjawab panggilanku. Aku duduk di sampingnya lalu ikut melamun

"Kenapa kau ke sini?" Tanyanya

"Kau sendiri?" Aku balik bertanya

"Sat aku sedang bertanya padamu"

"Aku juga"

"Terserahmu"

"Aku hanya mengikutimu" jawabku

"Kenapa?"

"Mai. Hanya takut kau bunuh diri dan membuat gedung ini jadi berhantu"

"Sat. Aku tidak akan mati semudah itu"

"Tidak ada yang tau umur seseorang" sahutku

"Hmmm kembalilah ke tempatmu" suruhnya

"Mai au"

"Ai Mark kenapa kau keras kepala ha!" Serunya

"P'Best apa kau masih marah pada P'Kris?" Tanyaku pelan.

"Mai"

"Lalu kenapa kau seperti menghindarinya?"

"Aku tidak menghindari siapapun hoih kenapa kau ikut campur urusanku?" Katanya kesal

"Paw. Hanya merasa aneh melihatmu kesal seperti ini" jawabku

"Aku kesal pada sutradaramu" jawabnya

"Heh! Dia juga sutradaramu!" Bentakku

"Terserah tapi aku kesal padanya"

"Kenapa begitu?"

"Dia menyuruh kita berdua lalu memaksamu berhenti dengan ai Gun. Apa itu tidak terlalu jahat?" Umpatnya

"Hahahahahahahahaha" tawaku meledak mendengar alasan dibalik marahnya P'Best. Hanya karena ini? Hahaha

"Kenapa kau tertawa sialan!"

"Aku bahkan tidak memikirkan itu phi haha" Jawabku

"Kau kan memang tidak punya pikiran" ucapnya

"Sialan! Sudahlah phi tidak usah dipikirkan. Aku dan Gun sudah pernah membahas ini sebelumnya" aku berusaha meyakinkan P'Best

"Apa dia baik-baik saja? Aku merasa tidak enak karena merebut kekasihnya"

"Hahaha merebut kepalamu itu! Aku masih milik P'Gun" Jawabku disertai tawa

"Er"

P'Best kembali turun tanpa mengajakku. Sialan! Dasar manusia susah ditebak

#


Eh jangan lupa vote yaaa dan follow akunku okeeee ngan selamat malam dari aku jodohnya Mark ❤️

Baby don't stop S2 🔞  [ MarkGun version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang