Mark, please.

1.4K 110 44
                                    

[ GUN POV ]

"Hotel lagi?" Pekikku saat Mark memakirkan mobilnya di koridor hotel

Mark tidak menjawab tanyaku. Wajahnya memucat seperti hari-hari sebelumnya. Kuikuti langkahnya menuju kamar yang sepertinya sudah ia pesan sebelumnya.

"Baru pindah apartment sudah ke hotel lagi?" Omelku

"Aku tidak ingin basa-basi phi Gun sebenarnya apa yang kau rencanakan?" Mark meninggikan intonasinya

"Hah?"

"Aku melihatmu di dapur dan tiba-tiba kau menelponku mengatakan kau lembur? Katakan P'Gun, ini rencanamu kan?"

"Mark aku sungguh tidak mengerti maksudmu"

Aku gugup menghadapi Mark Seperti ini. Ini bukan Mark yang biasanya

"Sudahlah P'Gun. Sangat tidak mungkin dirimu berpindah tempat secepat itu! Apa kau punya dendam padaku hah? Katakan padaku P'Gun, sebesar apa salahku hingga kau menyiksaku Seperti ini?" Isaknya

Kuraih tubuhnya ke dekapanku. Mark benar-benar tertekan. Ia terus menangis hingga pundakku basah olehnya. Kutangkup wajahnya dengan tanganku

"Dengarkan aku Mark, aku tidak akan melakukan apapun yang bisa melukaimu. Aku tidak sebodoh itu na, jangan khawatir. Aku selalu denganmu" aku berusaha menenangkan Mark yang mulai sedikit tenang

"Khotthod phi, aku terlalu emosi malam ini" ujarnya lirih

"Maipenrai, sekarang tidurlah dulu. Besok kita bahas lagi"

"Khab"

Mark memelukku sepanjang malam seakan tidak ingin aku jauh-jauh dari dirinya. Tidak Mark, aku tidak akan pergi jauh. Sakit sebenarnya karna Mark tidak mempercayaiku. Aku juga takut tapi aku berusaha baik-baik saja untuk dirinya. Jika aku ikut tertekan, siapa yang akan menenangkan Mark disaat seperti ini?

"Mmmphhh" mark menggeliat mengacak selimutnya

Kurapatkan lagi kain itu hingga tubuhnya tertutup sempurna sebelum akhirnya mataku menangkap perban di lututnya

"Selalu seperti ini" gumamku

"Mark, kenapa kau suka melukai dirimu sendiri?" Tanyaku sendiri

Aku membaur bersama dengkuran halusnya. Ikut masuk ke alam mimpi melupakan kejadian ganjil hari tadi

#

"Aku benar-benar melihatmu phi"

Mark bersikukuh dengan ucapannya yang menurutku sangat berlebihan untuk sekedar sandiwara

"Tidak mungkin sayang. Kau lihat sendiri semalam aku berdiri tegak menunggumu di depan kantor" Selaku

"Bisa saja kau berpindah tempat untuk mengerjaiku" katanya lagi

"Hoih" aku geram sekarang

"Dari apartment kekantor butuh waktu lebih dari satu jam. Dan alangkah rajinnya aku jika harus bolak-balik untuk sekedar mengerjaimu. Apa menurutmu aku punya waktu untuk berlari dari dapur ke kantor? Bukankah itu memakan waktu yang lama? Apa menurutmu aku punya kembaran? Kau tau sendiri silsilah keluargaku seperti apa" kali ini aku mencecarnya

"Mmmmm entahlah P'Gun. Tapi semalam aku sungguh melihatmu. Bahkan aku sempat memelukmu"

"Hah?"

"Kau memeluk orang lain? Sialan ai Mark!!" Geramku

"Tapi itu hantu" jawabnya enteng

"Tidak peduli hantu tapi kau tetap memeluk orang lain"

"Cemburu?"

Baby don't stop S2 🔞  [ MarkGun version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang