"Aduh anjir kenapa kenceng banget gila ini detakkan jantungnya?" - Jeon Jungkook
•••
Rose membaca dengan seksama deretan nama lengkap di selembar kertas yang tertempel di depan pintu. Lalu berdecak pelan. Gak ada teman yang dekat dengannya di kelas baru ini. Paling-paling cuman Jihyo dan Eunha yang dulunya pernah menjadi teman sekelas semasa mereka kelas sepuluh.
Untungnya ia datang pagi-pagi. Kalau aja gak ada intrupsi dari sang ketua OSIS- Eunwoo, ya, Rose ngapain juga rajin-rajin datang pagi.
Sebelumnya Rose udah janjian sama Jihyo buat duduk bareng. Karena Jihyo belum datang, jadinya Rose bebas milih tempat duduk mereka dimana aja. Kata Jihyo terserah, asalkan jangan ambil posisi paling pojok belakang.
Benar-benar cuma Rose yang sendirian disini. Padahal sekarang jam di tangannya udah nunjukin pukul setengah tujuh kurang sepuluh menit. Beuh, tipikal penghuni kelas yang malas! Ya, termasuk dirinya juga sih, hehehe.
Akhirnya Rose milih tempat di barisan awal ketika masuk kelas pada kursi urutan nomor dua. Cewek berambut coklat itu letakkin tas abu-abunya disana, sebelum keluar kelas dia juga gak lupa buat ambil jas OSIS kebanggan almamater SMA Antariksa.
Tapi sebelum Rose bener-bener keluar, cewek itu hampir aja bertabrakan sama orang yang baru mau masuk kedalam kelas. Rose kaget, buru-buru dia mundurin langkahnya.
"Aduh, maaf, maaf," kata Rose merasa bersalah.
"Yoi. Kalem." Sahut orang itu santai.
Rose mendongak buat lihat siapa orang itu. Ternyata, wow, Cowok!
"Baru lo doang yang dateng?"
Iya, pertanyaan basa-basi dari si cowok yang membuat Rose mengangguk sebagai jawaban.
Kenapa bisa dibilang basa-basi? Karena ya, hello, lo gak punya mata apa buat liat keadaan kelas sekarang gimana?
"Iya." Jawab Rose pendek.
"OSIS kan lo? Mau ngurus MPLS ya?"
Bawel ternyata. Batin Rose berbicara.
Lagi, Rose ngangguk dan jawab, "iya."
"Oke, oke," sahut cowok itu.
"Gue duluan ya,"