Pulang sekolah... sesuai yang Jungkook bilang di WhtasApp saat istirahat kedua tadi. Rose datang ke rooftop sekolah disaat seluruh murid sudah meninggalkan gedung ini.
Jantung Rose udah berdetak gak karuan sejak Jungkook ngirim pesan di WhatsApp tadi. Rose takut. Jujur Rose takut banget sama kata 'buat yang terakhir' di pesan yang Jungkook kirim. Rose jadi mikir ini apa yang terakhir......
Rose menggigit bibir bawahnya kuat. Takut banget. Perasaannya jadi gak enak kalo udah gugup kayak gini. Rose gampang parno orangnya dan belum apa-apa Rose udah mikir yang enggak-enggak. Kalo misalnya kata buat yang terakhir itu Jungkook............ Rose langsung ngegelengin kepalanya.
Tangannya menepuk-nepuk kepala, mencoba untuk berfikir positif sekarang.
"Tenang. Santai. Gak bakalan terjadi apa-apa." Kata Rose menyemangati dirinya sendiri.
Padahal pulang ini ada kumpul OSIS, tapi Rose lewatin karena Jungkook. Demi Jungkook ini sampe segininya yaampun.
Rose berhentiin langkahnya dan nunduk buat natap tangga terakhir yang sekarang ia injak. Memegang dadanya sendiri dan kedengaran dengan jelas gimana kerasnya detakkan jantungnya sekarang.
Rose menghirup udara dalam-dalam dan dihembusin dengan perlahan.
Waktu kakinya menginjak tanah rooftop, Rose berusaha buat masang senyumannya dan nahan detakkan jantungnya sendiri. Sekarang udah keliatan sosok Jungkook yang lagi berdiri tegap natap jalan raya yang padat di bawah. Rooftop sekolah bagus. Gedung-gedung tinggi dan padatnya Jakarta keliatan jelas disini. Sayangnya udah jarang banget murid yang mau ngumpul atau cuma berkunjung ke sini, padahal enak banget anginnya, adem.
Back to the........
Rose nyamperin Jungkook dengan langkah pelan.
"J-Jungkook.....?"
'Plis jangan gugup, jangan malu-maluin.......'
Jungkook balik badan, Rose membulatkan matanya karena gak siap buat natap gimana tatapan super memesona dari kedua mata kelinci mantan pacarnya ini.
Menurut Rose sumber pesona Jungkook itu ada di kedua matanya.
"Gue mau ngomong."
Aura Jungkook...... beda.
Rose ngangguk, "Iya silahkan, ngomong aja gue pasti dengerin."
Jungkook diam sejenak. Ada sekitar lima menit dan cowok itu berdehem sebelum memulai percakapan. Jantung Rose semakin gak karuan bunyinya.
"Gue mau kita balikan."
Rose natap Jungkook dengan tatapan seriusnya. Rose gak tahan buat gak senyum lebar tapi dia berusaha buat menahannya, Rose gak mau keliatan seneng dan masih berharap lebih ke Jungkook walaupun kenyataannya emang iya.
"Yang di tenda waktu itu gak kayak apa yang lo liat. Mama Tzuyu juga nitipin dia ke gue sama kayak Mama nitipin lo ke gue."
Bahasanya masih Mama:'))))))))
"Kebetulan Tzuyu kan habis sakit jadi gue takut kalo keadaan dia drop lagi dan gue bakalan ngerasa bersalah banget sama Mamanya. Gue pikir lo lagi makan malem dan acara api unggun kan pasti sama temen-temen lo mangkanya gue nemenin Tzuyu di samping tenda PMR itu," jelas Jungkook.
Rose masih diam ngedengerin cerita Jungkook selanjutnya.
"Gue tau gue juga salah karena gak ngabarin lo tapi disitu gue mikir, kalo gue bilang ke lo bakalan jadi masalah."
"Gue lebih suka lo jujur walaupun itu bikin hati gue sakit."
Jungkook mengangguk pelan, "Iya gue paham. Dan maaf juga udah ngambil keputusan secara sepihak, gue itu emosian banget jadi sedikit masalah aja langsung meledak."