Chapter 5

4.5K 244 0
                                    

Han Li pulang ke kamarnya dengan sempoyongan, dibantu Kepala Dayang Fen. Kakinya tak dapat berjalan dengan benar akibat kejadian tadi malam. Kini waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Kantung mata terlihat jelas di wajah Han Li.

Han Li sungguh benci kepada Kaisar Jung. Dikiranya yang akan beliau lakukan semalam adalah hal yang biasa dilakukan oleh suami-istri. Namun kenyataannya bukan begitu. Di dalam kamar Kaisar Jung sudah ada Xue Jinrang yang duduk di tepi kasur dengan senyum khas rubahnya itu.

Ternyata Xue Jinrang dan Kaisar Jung sudah bersekongkol untuk menyiksa Han Li malam itu. Mereka membuat Han Li meminum banyak arak yang membuatnya dilanda mabuk berat. Setelah itu mereka menyuruh Han Li melakukan hal yang aneh-aneh. Serta sesekali Xue Jinrang menampar Han Li dengan kipas tangan. Akibatnya, beberapa memar berwarna merah bermunculan pada kulit Han Li.

Han Li merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dibantu oleh Kepala Dayang Fen. "Yang Mulia Selir Han Li, saya akan segera menyiapkan air hangat agar Anda dapat mandi," izin Kepala Dayang Fen. Han Li yang lemas mengangguk. Kepala Dayang Fen telah pergi.

Han Li meringkuk kesakitan. Ia menangis dalam diam. Tak ada seorangpun yang mendengar tangisannya.

"Apa yang telah Kakak lakukan padamu?" tanya sebuah suara dengan nada berat.

Han Li melotot. Kemudian bangun dari tidurnya, menghadap ke arah jendela di kamarnya. Matanya kembali melotot lebar seolah tak percaya. Sosok yang duduk di jendela adalah adik dari Kaisar Jung.

"Pangeran Zeicheng?" gumam Han Li.

"Maafkan Kakakku. Aku juga benci padanya. Jika kamu mau bekerja sama denganku, untuk menjatuhkan Kakakku dari tahtanya, serta mengusir Xue Jinrang, kau akan kuberi hadiah!" ucapnya langsung.

Han Li masih tercengang. Apa yang dikatakannya?

Apakah ini kesepakatan untuk bekerja sama menjatuhkan Kaisar Jung dan Xue Jinrang? Han Li nampak berpikir serius.

"Kamu tak perlu memikirkannya sekarang," ucap Pangeran Zeicheng yang segera melompat turun.

"Tunggu! Ini lantai tiga!" seru Han Li. Seketika itu keluarlah Kepala Dayang Fen dari kamar mandi. "Ada apa Yang Mulia?" Han Li menggeleng. "Kamar mandi sudah siap Yang Mulia," ucap Kepala Dayang Fen sambil membantu Han Li berdiri.

💎

Han Li sudah selesai mandi. Aroma bunga mawar masih melekat ditubuhnya. Kini Han Li memakai gaun merah dengan aksesoris berwarna emas murni. Hari ini Kaisar Jung mengajak Han Li untuk menghadiri pesta rakyat di daerah Cheniere.

"Yang Mulia, saya akan menemani Anda!" pinta Kepala Dayang Fen. Han Li tersenyum, "Terimakasih, Kepala Dayang Fen. Anda akan sangat membantu!" ucapnya.

Han Li kembali fokus pada jadwalnya hari ini. Pesta rakyat di daerah Cheniere sejak dulu selalu mendapatkan kritik dari beberapa negara tetangga karena seringnya mereka memakai wanita sebagai penghibur dan minuman-minuman keras.

Han Li sudah membayangkan banyaknya wanita penghibur yang akan dilecehkan oleh sebagian besar tamu laki-laki yang datang. Pesta yang sangat dilarang oleh Pemerintah Pusat di tiap negara. Tapi karena Kaisar negara ini adalah Kaisar Jung Zilong yang setiap kemauannya harus dituruti, mereka yang melihat Kaisar Jung akan diam ketakutan dan tak berani melaporkannya pada Pemerintah Pusat.

"Yang Mulia, kereta kudanya sudah tiba. Pertama, kita akan menuju kastil Kaisar Jung," ucap Kepala Dayang Fen. Han Li hanya diam sembari berjalan menuju kereta kuda yang terlihat menawan itu.

Kepala Dayang Fen merasakan apa yang dipikirkan Han Li. Ini bukanlah waktu untuk bersenang-senang. Ini adalah cobaan.

Kereta kuda inilah yang akan membawa Han Li menuju neraka selanjutnya. Tetap tegar, Han Li! Ini bukanlah apa-apa! Kamu akan terbiasa!

Han Li menaiki kereta kuda berwarna emas ini, diikuti oleh Kepala Dayang Fen. "Yang Mulia Selir Han Li, Baginda Kaisar Jung mengatakan bahwa beliau telah sampai di tempat pesta, beliau menyuruh Anda untuk segera menyusul ke sana!" ucap salah seorang pengawal.

"Baik! Anatar saya ke sana!" ucap Han Li.

Sungguh. Bila harus jujur, Han Li ingin sekali melarikan diri agar hidupnya dapat kembali dengan normal. Han Li sangat tidak ingin bertemu dengan Kaisar Jung. Tapi, Han Li tahu, itu sama saja bunuh diri.

Kereta yang dinaiki Han Li bergerak maju. Sudah terlambat. Ini adalah takdir. Butuh waktu sekitar satu jam setengah untuk sampai ke tempat acara. Kereta berhenti. Han Li segera mengelap peluh di dahinya yang bercucuran.

"Jangan tegang, Yang Mulia," Kepala Dayang Fen menenangkannya. Han Li tersenyum kecut.

Han Li segera turun dari keretanya. Disusul oleh Kepala Dayang Fen dibelakangnya. Mereka segera memasuki aula pesta setelah masuk ke gerbang utama.

Di tengah aula yang ramai dengan orang-orang__terutama laki-laki__salah satunya ada Kaisar Jung yang sedang duduk di singgasananya dengan senyuman khasnya sambil menatap kedatangan Han Li. Seketika itu, perasaan Han Li makin memburuk.

Sesuatu yang buruk, akan terjadi, batinnya.

Beauty Empress [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang