Chapter 24

2.5K 134 1
                                    

"Membalas budimu?"

"Permintaannya sederhana! Anda hanya perlu menjadikan saya Selir kedua Anda! Bagaimana, Baginda Kaisar Zein?"

Zein terbelalak. Sedangkan Putri Licik itu tersenyum dengan angkuh. "Apa maksudmu?! Aku tidak akan menikahi wanita manapun lagi! Cukup Han Li yang berada di sisiku yang kuinginkan!" jelas Zein.

"Fufufu... Rupanya Anda melupakan kebaikan hati saya... Bukankah sewaktu Kaisar Jung yang merupakan Kaisar Terdahulu memerintah kerajaan ini, beliau meminta bantuan saya untuk menyumbang donasi kepada kerajaan untuk semakin maju di bidang perdagangan gelap? Bukankah Kerajaan ini sudah mendapatkan penghasilan yang besar dari perdagangan gelap yang dibantu oleh sumbangan dari saya?"

"Itu adalah permintaan Kakakku! Aku tidak pernah mengharapkan apapun dari Perdagangan Gelap tersebut! Jika kau ingin imbalannya akan kuberikan semua harta dari penghasilan dagang gelap itu!" Urat Zein seperti mau keluar. Darahnya mendidih ketika berbicara dengan Putri Yang He. Lagi-lagi senyuman Wanita Licik itu mengembang. "Fufufu... Apakah Kaisar Terdahulu tidak bilang apapun soal pengembalian dari sumbangan yang saya berikan?"

Zein semakin bingung oleh Perempuan itu. "Saya dan Baginda Kaisar Terdahulu telah menyetujui bahwa 'jika tidak bisa menjadikan saya sebagai Istri Pangeran Zeicheng, sebagai imbalannya saya akan mengambil alih kerajaan jika Baginda Kaisar Terdahulu telah meninggal dunia'..."

Deg!!!

Zeicheng seperti dilanda musibah yang besar datang dari aura Putri Yang He. Dibelakang Perempuan itu seperti terdapat macan yang ingin menerkam Zeicheng bila menolak. "Benar Kakakku yang mengatakan itu?" ucap Zein sekadar memastikan. Keringat dingin mengucur turun melalui pipinya.

"Saya membawa titahnya, Yang Mulia!" Putri Yang He mengeluarkan gulungan kertas berisi perjanjiannya dengan Kaisar Jung. Bukti tersebut semakin membuat Zein ketakutan. "Keluarga dari kerajaan saya serta teman-teman putri bangsawan lainnya yang berdekatan dengan saya telah mengetahui perihal titah ini. Jadi jika Anda melakukan sesuatu yang membahayakan saya, mungkin mereka tidak akan mempercayai Anda lagi..." Senyum licik Perempuan itu semakin melebar.

"Yang Mulia, pikirkanlah baik-baik... Selagi Anda memikirkannya, saya memiliki satu permintaan lagi..." Zein menatap Yang He dengan amarah. "Izinkan saya tinggal di istana Selir!" ucap Yang He.

"Terserah kau saja! Tapi yang jelas aku tak mau menikahimu!" ucap Zein sebelum akhirnya pergi meninggalkan Yang He. Wanita itu kembali tersenyum.

💎

Pagi dini hari, mentari terbit di ubuk timur. Memancarkan sinar terang benderangnya. Han Li memutuskan untuk sarapan di depan taman agar merasakan langsung kehangatan dari mentari pagi. "Siapa kamu?" tanya Han Li ketika mendapati tempat favoritnya digunakan oleh Yang He.

Yang He menoleh, Ia lalu segera berdiri dan memberi hormat. "Hormat Hamba kepada Yang Mulia Selir Han Li... Perkenalkan, Saya adalah Putri Yang He yang akan menjadi Selir Kaisar Zein beberapa waktu ke depan," ucap Yang He dengan percaya diri.

"'Selir Yang Mulia Kaisar'? Seharusnya kamu sudah tahu Kaisar Zein tidak akan memperistri orang lagi..."
"Benar, beliau mengatakan hal itu kepada saya tadi pagi. Tapi kerajaan ini memiliki hutang Budi kepada saya dengan balasan saya bisa menikahi Pangeran Zeicheng. Saya punya buktinya..."
"Lalu? Kamu pikir kamu berhak bangga karena bisa menikahi Kaisar Zein dengan cara seperti itu?"
"Apa maksud dari perkataan Anda?"
"Aku dan Zein menikah karena cinta, sedangkan kau dan dia 'akan' menikah karena kesepakatan politik. Kau bahagia, sedangkan Zein tidak senang dengan menikahimu, pernikahan ada karena cinta. Sebagian besar orang di dunia ini tahu itu, tapi mereka malah menyalahgunakan pernikahan sebagai hubungan politik untuk menguntungkan diri sendiri. Seperti kamu contohnya..."

Putri Yang He hanya bisa diam tak berkutik mendengar perkataan Han Li. Dia benar-benar tidak bisa membalas omongan Han Li sebelum menjadi Selir. Posisi Han Li yang sekarang lebih tinggi darinya. "Memang benar... Tapi bagaimanapun juga, saya akan mencoba untuk membuat Kaisar Zein mencintai saya juga. Saya ini wanita, saya berhak mencintai dan dicintai seseorang!"

Han Li tersenyum. "Hmmm... Kamu lebih hebat dari dugaanku! Sepertinya ada sesuatu yang kamu sembunyikan..." Putri Yang He terkejut.
"Bagaimana bisa Anda tahu?"
"Aku bisa melihatnya dari ekspresi wajahmu. Jadi... Kau akan mengatakannya atau tidak?"
"Bagaimana bisa saya memberitahu seseorang tentang rahasia saya? Saya belum sepenuhnya percaya kepada Anda jika ini menyangkut privasi saya."
"Hmmm... Sejauh ini kamu orang yang jujur dan terang-terangan... Tidak apa-apa jika kamu tidak bilang, toh nanti akan kucari tahu..."

Keringat dingin mengucur di pipi Yang He. Tatapan dan ucapan Han Li seolah-olah mengeluarkan aura gelap yang hanya ditujukan kepada Yang He.

"Tapi... Ingat satu hal..." Han Li mendekatkan wajahnya pada telinga Yang He. "Jangan sekali-kali... Berhubungan dengan Xue Jinrang untuk menyingkirkan aku... Karena kamu akan dapat balasannya! Mengerti?" Yang He meneguk ludahnya sebelum mengangguk. Han Li tersenyum manis lalu pergi kembali ke dalam menuju ruang makan.

Sepeninggal Han Li dan para dayangnya, Yang He menghela nafas gusar. "Argh! Sialan si Han Li itu! Hanya karena posisinya adalah Selir Kaisar, dia berani mempermainkan aku! Lihat saja nanti! Akan kubuat Jalang itu menyesal telah menyatakan perang padaku!" umpat Yang He.

Beauty Empress [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang