Chapter 4

4.6K 266 1
                                    

Han Li terduduk di kursi kamarnya. Tadi pagi, Perdana Menteri Dong Xu datang sembari berpesan, "Mohon maaf, Yang Mulia. Namun Kaisar Jung mengatakan agar Anda tidak keluar dari kamar ini selama seharian penuh. Saya akan menyiapkan beberapa pasukan untuk mengawasi Anda."

"Apa maksudnya, aku dikurung di sini?" gumamnya.

"Yang Mulia ingin makan atau minum apa?" tanya Kepala Dayang Fen yang baru saja datang. "Aku sedang tidak berselera," jawab Han Li.

"Maaf Yang Mulia, namun Anda harus makan dan minum barang sekali suap atau tegukan. Ini demi tubuh Anda," bujuk Kepala Dayang Fen.

"Apa gunanya aku makan dan minum jika pada akhirnya kematian akan menjemput ku lebih cepat dari yang seharusnya?" ucap Han Li sembari menangis.

"Yang tabah Yang Mulia, saya yakin Anda akan bahagia untuk kedepannya," hibur Kepala Dayang Fen.

💎

Sementara itu, yang lainnya sedang berpesta di aula utama kerajaan. "Yang Mulia, Hamba merasa sangat dihargai. Hamba senang Yang Mulia mau meluangkan waktu untuk merayakan pesta kehamilan Hamba," ucap Xue Jinrang sambil memeluk Kaisar Jung.

"Ini bukanlah apa-apa! Tapi! Jika kamu tidak melahirkan anak laki-laki, kamu akan kena bahaya!" tegas Kaisar Jung dengan mata tajam.

Xue Jinrang meneguk ludahnya. Tubuhnya gemetaran ketika menatap mata Kaisar Jung.

"Laki-laki ini memang tidak dapat diremehkan. Sekali saja salah langkah, maka habis sudah semua rencana ku!" ucap Xue Jinrang dalam hati.

Pesta di aula kerajaan berjalan dengan meriah. Xue Jinrang memanggil Jun Pyona untuk mengawasi keadaan Han Li.

"Selir Han Li masih terkurung di dalam kamar, Yang Mulia Xue Jinrang," lapor Jun Pyona.

"Bagus! Jangan biarkan dia kabur dari istana!" Jun Pyona mengangguk paham. Ia lalu kembali ke belakang aula dan menyuruh pengawal kerajaan untuk tetap mengawasi Han Li.

Jika anak yang lahir ini adalah laki-laki, maka hanya hitungan waktu bagiku untuk dapat menguasai negara ini, pikir Xue Jinrang sambil tersenyum sinis.

💎

Hari berganti malam. Senja sudah tak terlihat sejak sepuluh menit lalu. Angin dingin berhembus, membelai wajah Han Li yang cantik bersih itu.

"Yang Mulia Han Li, jadwal anda hati ini adalah makan malam dengan Kaisar Jung, mohon bersiap!" papar Kepala Dayang Fen.

"Iya! Aku mau mandi dulu!" ucap Han Li yang segera berjalan menuju kamar mandi yang telah tersedia kolam berisi air hangat dengan aroma mawar.

Han Li melepas pakaiannya dan masuk ke dalam kolam. Membersihkan seluruh badannya dengan air hangat beraroma ini. Han Li diam sejenak. Acara makan malam dengan Kaisar. Tidak mungkin Xue Jinrang ikut acara makan malam ini, kan? Dalam hati, Han Li sangat gelisah. Apakah nanti akan ada neraka lagi yang menghantuinya seperti sebelumnya?

"Baginda Kaisar! Yang Mulia Selir Han Li telah tiba!" ucap Perdana Menteri Dong Xu sembari membungkuk.

Pintu ruang makan terbuka, menampakkan sosok Han Li yang begitu cantik dengan gaun birunya. Dengan anggun, Han Li berjalan mendekati meja makan sambil sesekali melirik wajah menyeramkan milik Kaisar Jung. Senyuman itu. Senyuman itu tak akan pernah hilang dari wajahnya yang seakan-akan menyiksaku terus-menerus, ucap Han Li dalam hati. Wajahnya nampak tegang. Cara berjalannya tak lagi anggun, melainkan kikuk.

Kaisar Jung yang sudah duduk di kursi makannya, memperlihatkan senyum menakutkannya kepada Han Li. "Jangan takut istriku! Kita hanya akan makan malam hari ini!" kata Kaisar Jung. Namun Han Li tetap tak percaya. Awas saja jika yang kau buat ini adalah neraka, ancamnya. Namun hanya di dalam hati, mana berani Han Li mengutarakannya. Bisa-bisa sudah tamat riwayatnya.

Han Li duduk di kursi yang berhadapan dengan Kaisar Jung, dibatasi meja makan dengan panjang 3 meter dan lebar 1 meter. Hidangan sudah tersedia di atas meja lengkap dengan lilin yang menyala di tengah-tengahnya. Romantis sekali. Tapi bagi Han Li, tindakan seperti ini malah mencurigakan.

Apa dia pikir dia bisa membodohi ku dengan semua ini, batin Han Li.

Kaisar Jung menyuruh semua yang ada di ruangan makan untuk segera menyingkir. Kemudian, Kaisar Jung melahap makanannya. Han Li memotong sebuah daging yang tersedia di meja, lalu melahapnya.

Samar-samar Kaisar Jung tersenyum sinis.

Mata Han Li terbuka lebar. Seketika itu, ia memuntahkan daging yang tadi masuk ke mulutnya. Saat dilihat, banyak sekali belatung yang bergeliat-geliut dalam daging yang sudah tak lagi berbentuk itu. Han Li meneguk wine yang tersedia di meja. Berkumur menggunakan wine itu, lalu memuncratkannya ke lantai untuk membuang sisa belatung di mulutnya.

Ia menatap Kaisar Jung dengan ketakutan. Senyum Kaisar Jung masih sama. Menakutkan.

"Hahahaha!!! Trik yang bagus! Aku suka hiburanmu, Selir Han Li!!!" ucapnya sambil bertepuk tangan. "Tapi ini saja masih belum cukup!" Kini raut wajahnya makin menakutkan.

"Bawa Selir Han Li ke kamarku!" seru Kaisar Jung dengan suara lantangnya. Seketika itu, dia prajurit kerajaan segera masuk dan membawa Han Li. Lebih tepatnya, menyeret Han Li, sebab Han Li memberontak. Kaisar Jung mengikuti mereka dari belakang sambil mengamati wajah ketakutan milik Han Li.

Wajah seperti itulah yang ku suka darimu, Putri Boa Han Xu, batin Kaisar Jung sambil menyunggingkan senyum khasnya.

💎

Pintu kamar Kaisar Jung terbuka lebar. Seketika itu, Han Li langsung dilemparkan ke dalamnya.

Bruk!!!

Han Li jatuh tersungkur. Kaisar Jung segera masuk dan memberi isyarat kepada dua prajurit agar segera meninggalkan ruangan, lalu menutup pintu kamarnya.

"Kamu sudah kuangkat menjadi Selir ku. Kini waktunya kamu membalas jasa ku, Putri Boa Han Xu!" ucap Kaisar Jung dengan egonya.

Han Li seketika merasakan bulu kuduknya berdiri. Apa yang akan dilakukan Kaisar Jung kepadanya?

Beauty Empress [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang