Chapter 3

5.3K 292 5
                                    

"Yang Mulia Han Li, bertahanlah! Yang Mulia!!!" Kepala Dayang Fen mengusap punggung Han Li yang basah karena keringat. Sudah tiga hari kondisi Han Li semakin memburuk. Darah yang muncrat keluar dari tubuhnya tak kunjung berhenti.

Berpuluh-puluhan tabib datang berganti untuk memeriksa kondisi Han Li. Namun jawabannya sama. Kondisinya sangat sulit agar dapat segera dipulihkan.

Tiap pagi dan malam, Han Li meraung kesakitan. Air matanya tak berhenti keluar. Sekujur tubuhnya menderita. Tak dapat tidur dan tak dapat makan. Hanya air mineral yang dapat menetralkan rasa sakit tubuh bagian dalamnya, namun hanya sementara. Beberapa menit kemudian, Han Li akan kembali meraung, memuntahkan darah dari mulutnya, dan menangis hingga air matanya kering.

Dan selama tiga hari itu, Kaisar Jung serta Xue Jinrang bersenang-senang menertawakan Han Li yang tengah sekarat.

"Ambilkan Yang Mulia bir!!! Cepat!!!" seru Xue Jinrang pada salah seorang Dayang.

"Kamu tidak perlu setegas itu, Jinrang! Nikmatilah hari-hari menyenangkan ini! Kamu santai saja!" ujar Kaisar Jung.

"Tidak Yang Mulia! Walaupun keadaan seperti ini, saya harus memastikan semua keinginan Yang Mulia Kaisar terpenuhi!" ucap Xue Jinrang dengan senyum liciknya. Kaisar Jung yang sudah mabuk tertawa terbahak-bahak.

Kaisar Jung memanglah tampan dan gagah. Otot-otot ditubuhnya sempurna. Namun sifatnya yang keji dan tak kenal ampun merupakan kekurangan terbesarnya. Xue Jinrang menggunakan Kaisar Jung sebagai batu loncatan untuk menguasai dunia. Pertama, dia harus bisa menguasai Negara ini.

"Bagaimana, Jinrang?" Suara berat Kaisar Jung terdengar menggelar. Xue Jinrang, menatapnya dengan tanda tanya. Kaisar Jung menggoyang sebotol bir yang telah terbuka tutupnya. Wajahnya yang merah menatap tajam ke arah Xue Jinrang.

"Bagaimana dengan hadiah yang harus kuberikan untuk Istri baruku?!" Nadanya meninggi. Xue Jinrang tersenyum.

"Anda tak perlu khawatir, Yang Mulia. Semua telah Hamba rencanakan dengan baik, tinggal menunggu waktu pelaksanaannya saja!" ujar Xue Jinrang sambil mengibaskan gaunnya.

"Bagus! Bagus!! Aku harap kamu tidak mengecewakan!!! Hahahaha!!!"

💎

"Bagaimana keadaan Yang Mulia Han Li?" Kepala Dayang Fen bertanya pada tabib yang baru saja memeriksa Han Li.

"Berterimakasih lah kepada Tuhan, dia telah memberikan Yang Mulia kehidupan," ucap Tabib dengan senyuman.

Kepala Dayang Fen mengucap syukur. Wajahnya nampak berseri. Setelah tiga hari dua malam mondar-mandir ke sana-kemari demi menenangkan Han Li, akhirnya dia bisa beristirahat sejenak.

"Namun," ucapan Tabib membuat Kepala Dayang Fen segera menatap Tabib dengan mimik heran.

"Kita masih belum tahu, apa yang akan Kaisar Jung lakukan terhadap Yang Mulia Han Li. Sebaiknya tetap waspada!" ujar Tabib. Kepala Dayang Fen mengangguk mengerti. "Terimakasih, Tabib!" Tabib mengangguk, lalu beranjak pulang.

"Semoga Anda diberi perlindungan dari Tuhan, Yang Mulia Han Li!" gumam Kepala Dayang Fen.

💎

Han Li membuka matanya. Siantar terang menembus masuk lewat jendela kamarnya. Han Li bangun dari tidurnya, duduk di atas ranjangnya yang empuk.

Tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka, Kepala Dayang Fen muncul dari balik pintu. "Yang Mulia!!!" pekiknya girang yang langsung menghampiri Han Li.

"Berapa lama aku tidur?" tanya Han Li dengan wajah yang masih pucat. "Anda sudah tidur dua hari. Sebaiknya Anda lanjutkan istirahatnya, agar tubuh Anda kembali bekerja dengan normal!" usul Kepala Dayang Fen yang kemudian membaringkan Han Li di atas ranjang. Namun Han Li menolak. "Aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing."

Han Li menguap dahinya yang masih terasa berat. "Tolong ambilkan air!" ucapnya. Kepala Dayang Fen segera menyuruh salah seorang dayang mengambil air. Tak lama kemudian, sebotol air mineral datang. Han Li segera meneguknya sampai habis.

"Terimakasih!" ucap Han Li.

"Yang Mulia sebaiknya kembali beristirahat!" Kepala Dayang Fen masih membujuk Han Li.

Han Li tersenyum kepada Kepala Dayang Fen. "Terimakasih sudah menjaga dan mengkhawatirkan aku. Tapi seharusnya kalianlah yang beristirahat. Aku bisa jaga diri! Kalian pasti kelelahan setelah mendampingiku berhari-hari tanpa henti," ucap Han Li.

Kepala Dayang Fen dan seorang Dayang yang disampingnya merasa tersentuh akan perkataan Han Li. "Yang Mulia juga beristirahat lah," pesan Kepala Dayang Fen. Han Li mengangguk.

Kemudian Kepala Dayang Fen dan Dayang tersebut keluar. Han Li merebahkan tubuhnya pada ranjang. Air mata mengalir dari kedua matanya. Diremasnya kuat dadanya yang sesak. Rasa sakit masih ada, hanya saja Han Li tak ingin merepotkan Dayang-dayangnya.

Han Li terisak di atas ranjang. Ia tak dapat percaya sepenuhnya kepada siapapun di Istana ini. Dia ketakutan. Bahkan ia pun menaruh rasa curiga pada Kepala Dayang Fen. Bisa saja mereka diperintahkan oleh Kaisar Jung untuk memata-matai Han Li.

Benar-benar neraka!!

💎

"Huek!!! Huekkkk!!!" Xue Jinrang memuntahkan makanan yang ia telan beberapa jam lalu.

"Yang Mulia, Tabib sudah datang!!!" ucap Jun Pyona.

Xue Jinrang berbaring di kasur, sementara Tabib memeriksa perutnya.

"Bagiamana? Ada masalah apa dengan perut Yang Mulia?!" tanya Jun Pyona.

"Selamat! Xue Jinrang telah hamil!" ucap Tabib dengan bangga. "Sungguh tidak sopan!!! Seharusnya kamu memanggilnya dengan sebutan "Yang Mulia"!!!" geram Jun Pyona.

"Tidak apa-apa, Jun Pyona! Yang penting, kini aku telah mengandung anak dari Kaisar Jung! Jika anak yang lahir ini laki-laki, maka aku akan diangkat menjadi Ratu di Istana ini!" Xue Jinrang terduduk di tepi ranjang sambil mengelus perutnya yang buncit.

Jun Pyona diam. "Kamu boleh pergi!" usir Xue Jinrang kepada Tabib. Segera Tabib keluar dari kamar Xue Jinrang. "Beritahu Yang Mulia Kaisar Jung tentang kehamilanku!" seru Xue Jinrang pada Jun Pyona.

"Baik, Yang Mulia!" Jun Pyona segera berhambur keluar mencari Kaisar Jung. Xue Jinrang tersenyum bangga.

"Apa?! Hamil?!" seru Kaisar Jung ketiak mendengar kabar dari Jun Pyona. Jun Pyona yang tertunduk mengangguk ketakutan. Walaupun Dayang Xue Jinrang, Kaisar Jung bukanlah orang yang pilih kasih. Ia akan menerkam siapa saja yang mencoba menjatuhkannya.

"Bagus! Bagus!! Ini berita bagus!!! Segera siapkan upacara untuk merayakan kehamilan Xue Jinrang!!!" seru Kaisar Jung pada Perdana Menteri Dong Xu. "Tapi ingat! Jangan undang Han Li!!! Kurung dia di kamarnya!" "Baik Yang Mulia!" sahut Dong Xu.

Beauty Empress [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang