Prolog

15K 610 4
                                    

Perdana menteri Boa Han Xu berlutut di depan Sang Kaisar kedelapan, Kaisar Jung Zilong. Di belakangnya, istri dan putri semata wayangnya ikut berlutut.

"Hormat kami kepada Kaisar kedelapan! Apa yang hamba bisa berikan untuk Yang Mulia Kaisar Jung?" tanya Perdana Menteri Boa Han Xu. Sedari tadi keringatnya tak berhenti bercucuran.

Sang Kaisar yang duduk di kursi singgasananya berdiri dan berjalan mendekati putri Perdana Menteri Boa Han Xu, yaitu Putri Boa Han Li. Putri Han Li mendongakkan kepalanya, menatap mata Kaisar Jung dengan ketakutan. Seringai yang terukir jelas di wajah Kaisar Jung seperti tanda-tanda bahwa ia akan disiksa.

Kaisar Jung mengelus pipi kanan Putri Boa Han Li dengan lembut, seraya berkata, "Aku menginginkan putrimu untuk ku jadikan sebagai istriku!"

Kalimat yang keluar dari mulut Kaisar Jung, berhasil membuat semua orang yang berada di ruangan tersebut menganga lebar. Kalimat itu biasanya akan membawa keberkahan bagi keluarga sang putri, tapi untuk negara ini, kalimat tersebut malah membawa malapetaka bagi orang-orang dibawah Kaisar.

Mata Han Li melotot tak percaya. Keringatnya turun dari dahi. Wajah cantiknya, kini pucat tak berwarna. Ditatapnya sang Kaisar yang menyeringai seram.

"Ayah..." lirih Han Li seraya menoleh kepada Sang Ayah.

Namun Han Xu menundukkan kepalanya seraya berkata, "Hamba mengerti Yang Mulia! Hidup Yang Mulia Kaisar Jung! Hidup Yang Mulia Kaisar Jung!! Hidup!!!" Han Xu menangis dalam hatinya. Sebenarnya dia tak rela putri semata wayangnya diambil oleh Kaisar yang tak kenal ampun ini.

Ming Li yang merupakan Ibu Han Li sekaligus istri dari Perdana Menteri Boa Han Xu, ikut menangis sambil menundukkan kepalanya, tak kuasa melihat wajah putrinya yang seakan dapat melihat siksaan yang akan dialami Han Li untuk kedepannya.

Kaisar Jung tersenyum penuh kemenangan. Tak ada yang berani melawan kekuasaannya. Negara ini berada di dalam genggamannya.

Beauty Empress [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang