Chapter 12

3.5K 220 0
                                    

"Apa?! Apa-apaan ini?! Mengapa disaat kesempatan yang besar sedang berada di depanku ini tiba-tiba dihalang oleh dua mahkluk-mahkluk ini?!" Xue Jinrang mengamuk di kamarnya. Perhiasan yang berada di meja riasnya ditumpahkan ke lantai olehnya.

"Zeicheng dan Han Li akan menikah?! MEREKA BERDUA PIKIR BISA MENYINGKIRKAN AKU HAH?! LIHAT SAJA DASAR TIKUS-TIKUS KECIL!!!"

💎

Boa Han Li bukanlah wanita yang mudah dibodohi. Tentunya dia akan mencari cara yang lebih efektif untuk menghindari perangkap musuhnya. Tentunya setelah menerima undangan pernikahan Han Li dengan Pangeran Zeicheng, Xue Jinrang tak akan tinggal diam. Buktinya beberapa gosip buruk mengenai pernikahan mereka tersebar ke penjuru istana. Para dayang mulai berbisik-bisik.

Karena gosip buruk itu serta dibuktikan dengan adanya undangan pernikahan antara Han Li dengan Pangeran Zeicheng, keluarga besar kerajaan mengadakan rapat. Ibu dan Ayah Han Li ikut serta.

"Pangeran Zeicheng, Yang Mulia Selir Han Li, bisa kalian jelaskan, apa maksud dari undangan pernikahan ini?!" Yang Xu Shin__Ayah dari Xue Jinrang__menggebrak meja rapat. Dari nadanya dapat dikatakan bahwa dia sudah terbakar emosi.

"Itu adalah undangan pernikahan kami," jawab Pangeran Zeicheng singkat dan santai. Hal itu malah makin memperburuk emosi Yang Xu Shin.

"Apa kalian tidak tahu malu?! Selir Han Li! Bukankah Anda adalah Istri dari Baginda Kaisar Terdahulu?! Bagaimana bisa Anda membuat keputusan secepat ini setelah beliau wafat?!" timpal Xue Shi Ran, adik dari Xue Jinrang. Xue Jinrang yang sedang memasang topeng kesedihan diam-diam tersenyum licik pada Han Li. Namun, Han Li dapat melihatnya dengan jelas. Karena kebanyakan dari anggota keluarga kerajaan yang hadir di sini, mendukung Xue Jinrang untuk dapat mempertahankan posisinya.

"Saya memang Istri Kaisar Terdahulu, tapi itu kan sudah dulu. Sekarang saya ingin menjalin cinta dengan seseorang yang saya cintai. Lagipula waktu itu, kan saya dipaksa untuk dijadikan Istri Kaisar Terdahulu, jadi setelah menerima kebebasan, saya punya hak untuk menjalin hubungan dengan siapapun!" tegas Han Li dengan beberapa omongan yang melantur. Han Li tahu alasan yang diberikannya ini tidak masuk akal. Namun ia tak lagi dapat berpikir lurus. Sebab Xue Jinrang mengganggu pikirannya.

"Apa-apaan Kau?! Bukankah Kaisar Jung telah membuahimu?! Mengapa kau tega melupakan cintanya dan memutuskan untuk menikah lagi dengan Pangeran Zeicheng?!" Kini Xue Jinrang angkat bicara.

"Membuahi saya? Apa maksud dari perkataan Anda?" Han Li kini menantang Xue Jinrang dalam adu argumen.

"Bukankah malam ketika Kaisar Jung meninggal, sebelumnya beliau mengunjungi kamarmu? Bukankah di sana Kau telah melepaskan keperawanan mu?!" Xue Jinrang mengatasinya dengan enteng. Huh! Dasar jalang, pikirnya.

"Apa? Bagaimana bisa Anda menuduh saya telah melepaskan keperawanan saya sementara Anda tidak tahu kejadian yang sebenarnya?!" Kini Han Li menggebrak meja. Bagus! Terpancing juga kau, batin Xue Jinrang sambil tersenyum dalam hati.

"Bukankah nyatanya memang benar begitu?! Kau hanya menutupi kenyataan! Memangnya ada saksi yang dapat dibuktikan bahwa ucapanmu benar?!"

"Lalu bagaimana dengan ucapan Anda sendiri? Bukankah itu juga tidak cukup bila tak ada bukti?!" Han Li mengepalkan tangannya erat-erat supaya tangannya tidak langsung meninju wajah licik Xue Jinrang.

"Bukannya saya ingin berkata bahwa saya tak punya bukti, tapi jelas-jelas saat itu Kaisar Jung pamit kepada saya untuk mengunjungi kamar Selir Han Li! Mau tak mau, sebagai seorang Istri sah beliau, saya harus percaya! Bukankah begitu lagaknya seorang istri berperan?! Percaya dan saling mempercayai?!" Kini nada bicara Xue Jinrang meninggi. Bokongnya tak lagi menyentuh kursi yang tadi didudukinya.

Baik Han Li dan Xue Jinrang, tak ada yang mau mengalah pada adu argumen ini. "Saya bukannya tak bisa percaya pada Kaisar Jung! Hanya saja kelakuannya berbeda ketika berhadapan dengan saya dan ketika berhadapan dengan Xue Jinrang! Kepada saya, beliau begitu berdarah dingin. Seolah-olah ketika matanya menemukan sosok saya beliau jadi haus akan darah. Simpulannya beliau lebih menginginkan saya sebagai boneka mayatnya ketimbang menjadi istri sehidup-sematinya!! Dan bagaimana bisa saya tidak waspada ketika beliau mengunjungi kamar saya? Dan pastinya kalian semua tidak tahu apa yang akan dia lakukan kepada saya, bukan?! Beliau tiba-tiba mengambil sebilah pisau kecil yang ujungnya tajam dan hampir saja menyayat leher saya! Dan apakah saya bisa bahagia dengan didampingi suami seperti beliau?!" Kiri suara Han Li lebih tinggi dibandingkan Xue Jinrang. Semua yang mendengarnya terenyak, tak bisa angkat bicara.

"Atau jangan-jangan..." Kalimat Han Li yang belum selesai itu menarik seluruh perhatian. Baik Xue Jinrang dan semua orang yang berada di dalam ruangan rapat keluarga kerajaan menajamkan telinga mereka masing-masing. "Atau jangan-jangan Andalah penyebab mengapa Kaisar Terdahulu begitu menginginkan kematian saya, Xue Jinrang?" Nada Han Li kini sama dinginnya dengan air yang membeku.

Xue Jinrang terkejut tak percaya. Dilihatnya tangan Xue Jinrang yang gemetar dan tatapannya yang menatap sebal ke arah Han Li.

"Sudah-sudah! Kita sepertinya tak perlu mempermasalahkan ini lagi," ucap Yang Xu Shin yang segera berdiri menengahi.

Han Li melempar pandangan ke arah Yang Xu Shin. "Bagaimana bisa Anda berkata seperti itu setelah tadi Anda marah-marah kepada saya saat menginterogasi maksud saya?" tanyanya. Yang Xu Shin nampak bingung harus menjawab apa. Begitupun para anggota kerajaan lainnya. Mereka bungkam. Baik keluarga Han Li maupun Xue Jinrang, sama-sama tak ada yang berani menyahuti omongan Han Li. Ayah dan Ibu Han Li nampak tenang sekaligus gelisah.

Han Li menarik nafas panjang sebelum akhirnya dihembuskan keluar. "Sudahlah! Kita akhiri saja rapat keluarga ini! Saya tidak mau emosi memperburuk suasana hari saya!" Han Li segera berdiri dan berjalan menuju pintu keluar ruangan disusul oleh Ayah dan Ibunya, lalu kembali disusul oleh Pangeran Zeicheng dan seorang Pengawal kepercayaan__bisa dibilang Asisten Pribadinya.

Sementara itu, keluarga besar Xue Jinrang kembali berdiskusi. Entah apa yang mereka diskusikan. Yang pasti, Han Li tak akan membiarkan Xue Jinrang menang!

Beauty Empress [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang