-Puluhan tahun yang Lalu-
(Agia side)
"Aku benci pada malaikat Luciel." Ucap temanku, Feya, ketika kami sedang bermain di sungai nirvana.
Aku terdiam setelah mendengar kata-kata Feya itu. Dan seketika mendapat firasat buruk di masa depan.
"Kenapa?" Tanya teman yang lain, Vida, pada Feya.
"Hanya terganggu dengan semua yang dia lakukan. Hey, ayo bermain dengannya sedikit."
"Aku tidak mau, aku takut dihukum" Vida menggeleng.
"Ah! Kau ini payah. Agia, kau mau ikut, kan?"
Aku tersentak, "Umh, ini bukan ide yang bagus."
"Kalian ini kenapa sih! Sudahlah aku tidak mau dengan pengecut seperti kalian!" Feya pergi meninggalkan kami berdua.
"Bagaimana ini, Agia?"
Aku menghembuskan napas, "Ayo kita ikuti saja dari jauh."
"Ciel, boleh kita bicara sebentar?"
Saat kami berdua datang, Feya yang begitu membenci malaikat Luciel itu sudah bicara dengan Luciel.
"Oh, tentu saja." Luciel menunjukan senyuman yang biasa ia berikan.
"Agia, bagaimana ini, dia sudah berlebihan!" Panik Vida.
"Oh tidak, sepertinya dia baru saja dihasut oleh bangsa neraka." Panikku saat melihat sedikit aura hitam darinya.
"Apa? Agia, lakukan sesuatu!"
"A-aku tak bisa," Sebenarnya aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku sendiri terkadang tidak menyukai Luciel karena seakan hanya dia malaikat yang diakui oleh penduduk langit. Itu menyakitkan hati. Namun yang dilakukan Feya pun memang salah.
"Sama? Cih."
Luciel terkejut dengan ekspresi geram Feya. Begitu pula aku dan Vida yang masih memandangi mereka dari belakang.
"Ah iya, maksudku," Feya kembali tersenyum, "Kalau aku ingin sepertimu, berarti aku harus memusnahkan salah satunya, kan?"
"Apa?"
"Pergi kau dari sini!"
Dengan sekali hempasan, Luciel terpental dan jatuh dari tebing taman itu. Sepertinya Feya tahu di mana tempat tercepat menuju neraka. Ia pun membuat Luciel terjatuh menuju tempat terburuk yang ada di semesta ini.
Kami berdua terkejut bukan main. Tak pernah mengira kalau dia akan melakukan hal separah itu.
"Apa yang kau lakukan!??" Teriak Vida pada Feya yang dengan tega mendorong Luciel tadi.
Seketika suasana langit terasa aneh dan terdengar suara gemuruh dari bawah sana. Luciel, malaikat tercantik dan paling bercahaya di langit kini menjadi The Falling Angel dengan aura hitam penuh dendam.
"Luciel—" Ucapku pelan.
"Ada apa ini?" Dewi Sofia mendatangi kami. Ini benar-benar akan menjadi masalah besar.
Feya tiba-tiba bergetar dan tumbang ia benar-benar ketakutan setelah melakukan hal tadi. Dugaanku benar, Feya dibutakan oleh bangsa iblis.
"Dewi Sofia, a-aku benar-benar minta maaf," Mohon Feya meminta ampun.
"Dengan mudahnya mengatakan itu setelah menjatuhkan rekanmu sendiri?" Geram Sofia.
"A-aku..."
"Maaf menyela, Dewi Sofia. Feya melakukan hal tersebut karena hasutan iblis." Ucapku segan. Vida masih menggenggamku erat karena ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For the Sake of Me (✓)
FantasyI want you to choose me. For the sake of me. . . [Semua tempat, nama, organisasi, kelompok, dan agama merupakan fiksi]