PART 5

2.9K 67 3
                                    

SHERLY DEVIANA

SHERLY DEVIANA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senyum tipis tertahan di wajah Aldi setelah membuat bungkam ibu Jaksa yang menangani kasusnya dulu. Sambil sesekali menghela nafas, Aldi berjalan keluar dari gedung pengadilan. Dua tangan di masukkan ke saku celana, senyumannya telah hilang, Tergantikan ekspresi datar darinya, sambil cuek akan kondisi sekitar dan tanpa menoleh sedikit pun.

Beberapa orang berseragam Kejaksaan berlalu lalang di sekitaran Aldi. Namun Aldi tetap cuek. Masih melangkah, dengan pikiran akan kemana dia saat ini. Tiba di depan, Aldi hanya menghela nafas. Kedua matanya melihat kesekitar. Tampak di luar halaman, beberapa pihak keluarga dari tersangka yang akan di sidang hari ini, berkumpul. Beberapa sedang sibuk berlalu-lalang mengurus suatu hal.

Aldi hanya menggelengkan kepala. Pertanyaan dalam hati, kembali menderanya. Hari ini, dia bingung mau ngapain. Mau kemana? dan juga gak mungkin dia kembali ke rumah Pak Sultan jam segini.

Sambil menimbang-nimbang, tujuan setelah dari tempat ini. Aldi berjalan menyusuri taman di depan pekarangan gedung pengadilan. Pikirannya benar-benar kosong. Sengaja ia tak ingin mengisinya dengan hal-hal yang berat. Dan saat ia berdiri di dekat pohon besar, Aldi melihat dua orang anak perempuan, sedang duduk di bangku. Keduanya menangis tersedu-sedu. Seperti meratapi sebuah kejadian yang menimpa keluarganya.

Aldi mengernyit menatap keduanya. Benaknya bertanya-tanya, apa gerangan yang terjadi.

Karena penasaran, setelah menarik nafas dalam-dalam, maka Aldi mendekati kedua anak itu.

Saat hampir tiba, seorang gadis berseragam 'Kejaksaan' menghampiri kedua anak itu, membuat Aldi menghentikan langkah berjarak 2 meteran.

"Dek... kalian anak-anak Pak Narto?" tanya gadis berseragam itu. Jika Aldi boleh tebak, gadis itu sepertinya seorang Jaksa. Maka Aldi memutuskan untuk memperhatikan kejadian dihadapannya.

"Hikz...Hikz... Iya bu. Bagaimana bapak kami bu? Tolong lepaskan bapak kami. Hikz...Hikz... saya dan adik saya mau makan apa. Hikz...hikz..." salah satu anak itu, menjawab pertanyaan gadis berseragam Jaksa.

Aldi mencoba memfokuskan penglihatannya. Bagian dada gadis itu, tertera 'nama' dirinya. Rania Amanda, F. Gumam Aldi pelan setelah membaca nama gadis itu.


RANIA AMANDA FEBRIANTI

RANIA AMANDA FEBRIANTI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IL - SegretoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang