SUDAH TERBIT. TERSEDIA DI INSTAGRAM @SA_PUBLISHER UNTUK PEMESANAN
🏆1#fiksi remaja 2020 september
2 #fiksi remaja 2021 Januari
1 #acak 2021 Januari
5 #non-fiksi 2021 februari
3 #laga 2021 februari
16 #fiksi ilmiah 2021 april
26 #puisi 2021 april
99...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Seperti katamu. Kita keluarga, kita keluarga yang sudah lama terpecah belah. Bagaikan gelas yang jatuh dari tempatnya
❄
Setibanya di sekolah, Galuh dan Ianna langsung berjalan menelusuri koridor kelas dengan santai. Tentu saja mereka mendapatkan banyak tatapan mata dari para siswa maupun siswi. Sebenarnya, Ianna merasa risih karena Galuh adalah siswa baru yang sudah sangat terkenal di awal kepindahannya, namun Ianna hanya bisa pasrah karena lagi-lagi mendapatkan cibiran telah merebut semua lelaki tampan disekolah ini.
Tiba-tiba, kepala Ianna terasa pusing dan membuat dirinya berpegangan kuat pada Galuh. Beberapa detik kemudian, ia terjatuh pingsan dan dengan cepat Galuh membawa gadis itu menuju ke UKS.
❄
Ianna meringis seraya memeganggi kepalanya yang terasa sakit. Ia menatap sekeliling ruangan dan mencium aroma khas UKS. Ia teringat bahwa terakhir kali dirinya tengah berjalan di koridor bersama Galuh. Ia segera menatap lelaki yang saat ini berada di sampingnya dan tengah tertidur seraya mengenggam erat tangannya.
Ianna tersenyum seraya mengelus kepala lelaki itu. "Maafin gue yang selalu merepotkan lo, galuh"
Tiba-tiba saja, tenggorokan Ianna terasa gatal, tanpa disangka ia mengeluarkan darah dari mulutnya. Dengan cepat, ia segera membersihkan tangannya dengan tissue. Tiba-tiba pintu UKS terbuka, Ianna segera menoleh dan mendapati Luna bersama dengan Caca menghampiri dirinya.
"Ianna, gue khawatir banget tau!" seru Luna seraya memeluk Ianna. "Lo gak pa-pa, kan?"
Gadis itu menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Caca.
"Besok promnite, ya?"
Luna menganggukkan kepalanya seraya tersenyum tipis. "Iya, besok mereka datang, kok."
Galuh langsung terbangun dan segera mengecek suhu tubuh gadis itu sebelum ia benar-benar sadar bahwa terdapat Caca dan Luna yang berada disini. Sementara Luna dan Caca mengerutkan dahi. Kedua gadis itu sempat mengira bahwa Ianna dan Galuh berpacaran, namun Ianna langsung menyangkalnya.
Ianna segera mengajak Luna dan Caca ke kantin, sementara Galuh kembali ke kelasnya.
"Lo suka sama Galuh?" tanya Caca saat mereka tiba di kantin setelah memesan makanan.
"Enggak, Caca ...." Ianna menghela napasnya kasar, tapi ia juga sedikit gugup.
"Enggak pa-pa, kok. Kita dukung lo sama Galuh!" seru Luna dengan tawa yang membuat Ianna kesal sendiri.