Axelle melepas jas putihnya ketika ia telah berada di rumah. Dirinya melirik jam yang telah menunjukkan pukul dua malam dan sudah bisa dipastikan kalau Letta sedang tidur. Untung saja dia mempunyai kunci cadangan untuk membuka pintu.
Axelle terduduk di atas sofa ruang tamu sambil mengusap wajahnya frustasi. Kepalanya pusing untuk memikirkan langkah apa yang harus ia ambil nanti. Caroline kini telah berhasil hamil akibat peristiwa malam itu dan tentu saja bayi itu milik Axelle mengingat kalau Caroline hanya bercinta dengannya terakhir kali.
"Ya tuhan... Aku harus bagaimana sekarang?"
Ingin rasanya Axelle menelepon ayah atau ibunya untuk meminta solusi, tapi sayang... Alex memutus semua komunikasi dengannya bahkan ia dilarang untuk datang ke mansion keluarga kecuali Alex telah mati. Betapa buruknya, kan?
Axelle selalu membuat masalah dalam hidupnya, tidak ada sesuatu hal yang ia lakukan dengan benar dari ia masih bayi sekalipun. Entah kenapa dirinya selalu merasa sial dan kini masalah baru telah timbul.
Axelle tidak tahu cara untuk mengatakan kepada Scarletta soal kehamilan Caroline dan rasanya ia tidak pernah sanggup untuk mengatakannya.
"Ayah memang benar... Aku bukan pria yang pantas untuk Scarletta."
Axelle meremas rambutnya karena rasa sesal di dalam dada. Entah bagaimana ini akan berlanjut karena semuanya sudah sangat terlambat untuk diperbaiki. Axelle tidak mungkin meminta Caroline menggugurkan bayi itu karena bagaimanapun juga, dia adalah ayah dari bayi tersebut. Bagaimana mungkin Axelle ingin membunuhnya?
"Apa yang harus aku lakukan?"
Axelle menghembuskan napas lelah berulangkali. Dia tidak mungkin menelantarkan bayi tersebut apalagi menyembunyikannya. Keluarganya akan sangat marah dan kecewa jika mengetahui kalau dirinya menyembunyikan aib sebesar itu. Axelle tidak berbicara soal dirinya, dia berbicara tentang kehormatan dan perasaan seluruh keluarganya terutama Scarletta. Apa yang akan wanita itu lakukan jika mengetahui kalau dia telah membuat kacau pernikahan mereka?
"Letta... Aku benar-benar minta maaf padamu. Aku tak bisa menjadi suami yang kau harapkan."
...
Scarletta bangun pagi-pagi sekali karena dia ingin menyiapkan kejutan spesial untuk sang suami. Tadi malam ia tidak sempat melakukan itu karena ternyata Axelle pulang cukup larut dan membuat dia sangat amat merasa kantuk yang tidak tertahankan lagi.
Wanita itu menyimpan alat tes kehamilannya di dalam kotak kecil lalu membungkusnya dengan kertas kado berwarna biru tua dan sebuah pita merah yang ia hias secantik mungkin. Scarletta memeluk hadiah tersebut dengan perasaan gugup dan bahagia. Ia penasaran apa yang akan Axelle katakan setelah mengetahui kalau mereka akan segera memiliki anak.
Saat wanita itu melangkah keluar kamar, bisa ia lihat kalau Axelle telah bangun dan sedang berbicara dengan seseorang di ponsel. Siapa yang menelepon pagi-pagi buta seperti ini?
Letta menyimpan hadiahnya di belakang tubuh dan memerhatikan sang suami yang berdiri menghadap pintu balkon.
"Ya, baiklah. Hari ini aku akan kesana menyusulmu. Tunggu aku di lokasi."
Pria itu mematikan ponselnya dan berbalik. Ia tersentak kaget saat melihat istrinya telah berdiri tepat di belakangnya.
"Letta? Sejak kapan kau berdiri di situ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]
Lãng mạnPART MASIH LENGKAP 18+ BUKU KE EMPAT DARI GRISSHAM SERIES ❤️ Scarletta tidak menduga kalau pernikahannya dengan Axelle hanya akan menimbulkan konflik baru antara suaminya dan ayah mertuanya. Alex Grissham tidak memberi restu bahkan terkesan tidak me...