24

18.1K 1.2K 125
                                    

Bau obat-obatan yang khas menjadi teman bagi seorang perempuan yang kini tengah berbaring di atas ranjang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bau obat-obatan yang khas menjadi teman bagi seorang perempuan yang kini tengah berbaring di atas ranjang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Telapak tangannya yang lemas tampak menggenggam erat cermin bundar di depannya. Pantulan dirinya terlihat begitu mengerikan jika ia lihat dan itu membuatnya sedih.

Caroline, dia mengusap puncak kepalanya yang nyaris kehilangan setiap helai rambut. Tidak ada lagi rambut coklat panjangnya yang tergerai indah, hanya tinggal menunggu semuanya hilang termakan waktu.

"Semuanya hilang," Lirihnya.

Air matanya mengumpul di sudut mata karena menahan kesedihan sendirian. Ia masih tidak percaya kalau Axelle telah menceraikannya dalam keadaan seperti ini dan Caroline tetap menolak semua kenyataan itu.

"Aku sudah begitu jelek. Apa Axey tidak mau padaku lagi?"

Pikiran-pikiran buruk itu kembali menyusup ke dalam kepalanya dan membuat tubuhnya bergetar ketakutan. Caroline melempar kaca yang ia pegang tadi ke dinding sehingga menciptakan bunyi yang begitu parah. Wanita itu menutup kedua telinganya lalu mulai berteriak. Otaknya tidak sanggup membayangkan kalau Axelle kembali menjalin hubungan dengan Scarletta dan anaknya. Ia tidak suka fakta tersebut.

"Axey milikku! Milikku! Dia suamiku dan bukan suami Scarletta! Arrghh!"

Bersamaan dengan itu, pintu ruangannya dibuka. Jacob masuk ke dalamnya sembari mengerutkan dahi karena melihat Caroline tampak kacau dengan keadaannya. Ia melirik pecahan kaca yang berhamburan di atas lantai dan ia menduga kalau Caroline kembali menggila.

Dengan langkah cepat dia menahan kedua tangan wanita itu yang hendak memberontak. Jacob mengeluarkan suntikan berisi cairan penenang sebelum menyuntikkannya ke dalam infus wanita itu. Beberapa menit kemudian, Caroline tampak tenang dan ia kembali berbaring ke atas ranjang pasien.

Matanya menyendu sebelum akhirnya ia jatuh tertidur.

"Astaga... Menyulitkan sekali," Ucap Jacob. Ia memanggil beberapa perawat untuk membantunya mengecek kondisi Caroline dan ia berani berkata kalau Caroline hampir benar-benar gila.

Penyakit yang diderita wanita itu pun semakin parah. Beberapa terapi telah dilakukan, tapi sepertinya itu tidak berjalan mulus karena kondisi tubuhnya semakin melemah.

Pernah ia mengajak Caroline berbincang soal Scarletta untuk melihat reaksi wanita itu. Yang ia dapat hanyalah umpatan tidak senang dan cacian. Caroline menganggap kalau Scarletta telah merebut Axelle darinya bahkan merebut calon anak yang harusnya menjadi milik Caroline.

"Untuk saat ini kita hanya bisa berpegang pada hasil medis. Entah sampai kapan Caroline bisa bertahan karena nyatanya ia sudah memasuki stadium terakhir."

Jacob memerintah perawat di belakangnya untuk menghubungi keluarga Caroline. Ada sesuatu yang harus ia katakan terhadap keluarga Winston dan ini bisa jadi yang paling terburuk yang bisa ia sampaikan.

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang