2

18.5K 986 240
                                    

Pagi itu, pasangan suami-istri yang masih dalam suasana intim mereka, kembali bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit karena ada operasi darurat yang mesti mereka tangani pagi itu juga.

Scarletta menyisir rambutnya dengan gerakan sedikit cepat sehingga menyebabkan ada beberapa helai rambut pirangnya yang berjatuhan, sedangkan Axelle tengah sibuk merapikan kemeja biru langitnya dan juga menyisir rambut yang sudah ia ubah kembali menjadi warna hitam.

"Sudah siap?"

Scarletta mengangguk lalu dia meraih tas miliknya sebelum melangkah keluar kamar mereka diikuti oleh Axelle di belakangnya.

Keduanya pergi menaiki mobil Porsche putih milik Axelle yang sudah terparkir rapi di depan halaman. Setelah memastikan semua pintu terkunci, barulah keduanya beranjak pergi. Malam ini adalah jadwal makan malam romantis mereka dan Scarletta harap tidak akan ada sesuatu yang menghalangi hal tersebut karena ia sudah mempersiapkan diri sedemikian rupa untuk malam ini.

Sesampainya mereka di rumah sakit, Scarletta mengatakan kalau ia akan menemui para perawat terlebih dahulu dan meminta Axelle untuk segera bersiap di dalam ruang operasi bersama ahli medis lainnya.

Beginilah kehidupan sehari-hari mereka. Jika sudah masuk ke ruang lingkup pekerjaan, Axelle dan Scarletta menjelma menjadi partner yang kooperatif.

Operasi itu berlangsung cukup lama hingga memakan waktu sekitar 4 jam sebelum akhirnya operasi itu sukses. Namun semua itu bukanlah apa-apa jika dilakukan demi menyelamatkan nyawa orang lain. Itulah sebabnya kenapa Axelle menyukai pekerjaan ini, ia ingin menyembuhkan setiap luka yang diderita oleh orang lain agar dapat kembali bercengkrama dengan keluarga serta teman-teman mereka.

Pria itu melepas sarung tangan lalu membuka maskernya untuk beristirahat sejenak. Axelle tersenyum saat ia melihat istrinya turut melakukan hal yang sama dan bisa ia lihat kalau Scarletta tampak jauh lebih ceria dibanding dirinya.

"Kau seperti superhero, Letta. Wajahmu bersinar sekali."

Scarletta tersenyum dan dia juga mengatakan hal serupa kalau Axelle juga seorang pahlawan. Entah kenapa, Scarletta sangat menyukai ekspresi yang digunakan Axelle ketika sedang serius. Wanita itu benar-benar memuja cara Axelle berkonsentrasi dengan lipatan di kening yang menunjukkan betapa seriusnya ia. Maksudnya disini, Axelle terlihat tampan dalam keadaan apapun dan itu membuat Letta terkadang merasa takut kalau ada gadis lain yang terpesona dengan wajah rupawan suaminya.

Keduanya lantas kembali melanjutkan beberapa pekerjaan lainnya yang menunggu.

Hari itu berjalan sangat sempurna tanpa adanya hambatan. Scarletta telah memikirkan banyak hal untuk nanti malam dan ia sangat tidak sabar untuk menanti makan malam romantis mereka yang telah Axelle persiapkan untuknya.

Axelle mengatakan kalau ia mesti pulang lebih dulu karena ada satu urusan yang mesti ia kerjakan. Scarletta tidak menyangkal, dia pun mengiyakan dengan berkata kalau dirinya akan pulang menaiki bus.

"Nanti malam, datanglah ke restoran yang sudah aku persiapkan. Kita akan bertemu disana."

Axelle mengecup bibir dan kening Scarletta cukup lama sebelum keluar dari ruangan wanita itu untuk segera pergi. Axelle tidak mengatakan kalau ia hendak mendatangi undangan perusahaan kepada istrinya karena dirinya tak mau membuat Scarletta merasa terabaikan. Setelah kepulangannya dari acara penyambutan itu, ia akan langsung bergegas mengganti pakaian yang sudah ia persiapkan di dalam bagasi mobil sekaligus membeli buket bunga untuk istrinya.

Pria itu menghembuskan napas lega ketika dirinya sampai ke sebuah gedung tinggi dimana acara itu digelar. Axelle memarkirkan mobilnya di sebuah lapangan parkir yang ternyata sudah agak ramai. Pria itu merapikan kemeja yang ia kenakan lalu membenarkan tatanan rambutnya.

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang