6

15.4K 1.1K 258
                                    

Play list : Jar of Hearts - Christina Perri

"Kau hamil?"

Mata Scarletta menatap dingin ke arah Caroline dengan segenap perasaan di dalam hatinya. Seharusnya dirinya tak perlu bertanya karena memang sudah bisa dipastikan kalau Caroline benar-benar hamil. Ia tidak perlu merasakan sakit hatinya dua kali karena fakta itu.

Caroline hanya mengangguk saja sambil mengusap perutnya. Wanita itu tidak merasakan sakitnya terkhianati seperti yang Scarletta alami dan hal tersebut sangat amat membuat Letta ingin mencekik leher Caroline dengan kedua tangannya.

"Jadi kau ingin apa?"

"Scarletta, kita sama-sama perempuan dan dari yang kudengar dari ayah mertuamu, kau juga hamil. Kau... Tentu tahu apa yang aku inginkan."

Scarletta tak berniat untuk membalas. Wanita itu dengan segera berdiri dan meminta Caroline untuk mengikuti langkahnya kembali ke lantai bawah. Sudah ia putuskan, dirinya tidak akan membiarkan Axelle melakukan kesalahan lagi. Jika memang benar Axelle dan Caroline saling mencintai, maka ia akan membiarkan suaminya untuk menikahi Caroline. Letta hanya tidak ingin Axelle selingkuh bahkan yang lebih parah lagi sampai meniduri perempuan lain. Cukup sampai disini dan ia harap suaminya bisa puas dengan keputusan yang ia beri.

Ketiga orang di ruang tamu rupanya memang menunggu mereka. Dari ketiga wajah tersebut, hanya Axelle yang terlihat sangat hancur dan frustasi. Scarletta tidak lagi menangis, dia enggan melihat wajah sang suami bahkan rasanya sangat jijik.

"Aku sudah memutuskan..."

Scarletta mengepalkan tangannya ketika air mata ternyata masih bisa jatuh walau ia tahan sedemikian rupa. Rasanya sama seperti dulu ketika Axelle lebih memilih untuk bersama Caroline dan membuang dirinya, Letta seperti kembali ke masa lalu walau dalam keadaan yang benar-benar berbeda.

"Aku akan membiarkan Axelle menikahi Caroline karena wanita itu hamil!"

Mata Axelle membulat sempurna saat mendengar pernyataan itu keluar dari bibir istrinya. Dirinya tidak menyangka kalau Caroline benar-benar memberitahu soal kehamilan itu kepada Scarletta. Betapa hancurnya hati istrinya saat ini dan Axelle tak tahu apakah dia bisa memperbaiki masalah yang ia timbulkan.

"Apa katamu?! Kau..!"

Alex memegang dadanya yang tiba-tiba terasa sakit seperti tertusuk pisau. Napas pria itu mulai tercekat seiring dengan rasa sakit yang mendera dadanya.

"Alex!" Sarah dengan cepat mendekati suaminya dan menangis karena menyadari kalau dia terkena serangan jantung lagi.

"Ayah, bertahanlah!" Axelle dengan segera merangkul ayahnya lalu membawanya ke dalam mobil. Sarah mengikutinya dan meminta putra keduanya itu untuk segera menyelamatkan sang suami.

...

Scarletta menunggu dengan perasaan yang tidak karuan. Dia duduk di kursi tunggu sambil mengusap cincin pernikahannya yang tersemat di jari manis. Bagaimana nasib dirinya ke depan? Apakah keputusannya tadi siang akan membawanya ke lautan kebencian?

Bantulah aku untuk bertahan, Tuhan...

Caroline sedari tadi tidak menampakkan dirinya. Mungkin Axelle meminta wanita itu untuk tidak datang atau memang Caroline tak mau menjadi orang yang disalahkan. Scarletta tidak peduli, dia cukup khawatir dengan keadaan ayah mertuanya yang saat ini masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

Hari sudah malam dan ia masih termenung di luar ruangan tanpa ada niatan untuk pulang.

Tanpa ia ketahui, sedari tadi Axelle berdiri di balik dinding dan menatapnya penuh penyesalan. Axelle baru mengetahui soal kehamilan Scarletta dan harusnya sekarang mereka sedang berbahagia berdua, bukannya saling menarik diri dan pergi. Letta tidak mau bertemu dengannya dan dia tahu kalau memang sewajarnya ia bersikap begitu. Axelle sudah begitu menyakiti perasaannya dan ia tidak tahu apakah Letta mau memaafkannya lagi.

Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang