"Hmm..."
Letta membuka matanya saat suara ponselnya terdengar di telinga. Wanita itu melirik jam digital yang terletak di meja nakas dan sedikit mengernyit saat mengetahui ini masih jam 10 malam.
Ia dengan malas meraih ponselnya dan melihat siapa yang menelepon.
"Mr. Dexter?" Ucapnya tiba-tiba.
Letta berniat beranjak, tapi sebuah tangan tampak melingkari pinggangnya erat seolah tak ingin berpisah.
Oh ya, benar juga... Ia hampir melupakan satu fakta kalau kini dirinya dan Axelle telah berubah status menjadi teman ranjang. Itu terjadi sejak dua bulan yang lalu, di mana Axelle tiba-tiba menyerbunya seperti orang gila dan semua itu terjadi begitu saja. Scarletta tak bisa menolak gairah ketika Axelle mencium bibirnya. Namun itu bukan berarti ia telah membuka hati. Tidak, Letta hanya melakukan ini untuk dirinya sendiri, bukan demi masa depan mereka berdua.
Ia melepas pelukan Axelle lalu dengan segera menjawab panggilan itu tanpa memedulikan tubuhnya yang telanjang.
"Halo, Mr. Dexter? Ada apa menelepon ku malam-malam?"
"Scarletta, aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja karena seharian ini aku tidak bertemu denganmu dan aku khawatir terjadi sesuatu."
Scarletta tersenyum kecil,"Aku baik-baik saja, Mr. Dexter. Lagipula, hari ini kan memang libur, kau tidak harus menemui ku di hari libur."
Asyik berbincang, Letta tidak menyadari kalau Axelle kini telah terbangun. Pria itu memandangi dengan puas punggung telanjang Scarletta yang lagi-lagi menggodanya untuk disentuh.
Pria itu tersenyum kecil lalu mulai menjalankan telunjuknya ke sepanjang punggung wanita itu yang tertutupi helaian rambut pirangnya. Scarletta tersentak saat merasakan jemari Axelle hendak menggodanya lagi dan dengan cepat dia berbalik dan menepuk punggung tangan pria itu.
"Ada apa, Letta? Terjadi sesuatu?"
"Ah, tidak ada, Mr. Dexter. Tadi ada nyamuk yang hinggap," Jawabnya tanpa banyak berpikir panjang lagi.
"Oh, ya sudah kalau begitu. Sampai bertemu besok pagi, Letta. Mau aku jemput?"
"Tidak usah. Aku bisa pergi sendiri."
Setelah itu, sambungan pun terputus. Letta menaruh kasar ponselnya ke atas meja sebelum memandang tajam kepada Axelle yang kini tersenyum mesum terhadapnya.
"Jangan lakukan itu di saat aku sedang menelepon, Axelle. Itu tidak sopan."
Scarletta menggeleng kesal lalu ia melilitkan selimut ke tubuhnya sebelum melangkahkan kaki ke kamar mandi. Namun, Axelle lebih dulu menarik lengannya sehingga dia kembali terjatuh ke atas ranjang.
Bibir pria itu dengan cepat menciumnya dan menyalurkan gairah yang sama besarnya seperti yang kemarin-kemarin. Scarletta memejamkan matanya di saat ia tak mampu untuk menolak dan percintaan itu akhirnya kembali terulang. Semuanya tetap terasa sama bahkan semakin menggairahkan walau Scarletta mengupayakan kalau ini hanya seks semata, bukan benar-benar bercinta.
Setelah selesai melakukan hubungan intim, Axelle kembali memeluk tubuh penuh keringat wanita di depannya itu. Ia menjilat daun telinga Scarletta sebelum membisikkan sesuatu yang selalu membuat Scarletta bungkam.
"Marry me..."
"No..."
Axelle selalu membisikkan itu setiap malam, berharap kalau Scarletta luluh dan mau kembali padanya. Namun, Letta merasa trauma akan pernikahan. Ia sudah menyaksikan sendiri bagaimana pernikahannya hancur begitu saja karena ulah seorang wanita dan ia takut hal itu akan kembali terjadi jika ia menikah dengan Axelle ataupun pria lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Have Your Husband, Too? ✔️ |GRISSHAM SERIES #4| [END]
RomancePART MASIH LENGKAP 18+ BUKU KE EMPAT DARI GRISSHAM SERIES ❤️ Scarletta tidak menduga kalau pernikahannya dengan Axelle hanya akan menimbulkan konflik baru antara suaminya dan ayah mertuanya. Alex Grissham tidak memberi restu bahkan terkesan tidak me...