11. A vow

815 97 10
                                    

"... Kemarilah. Kita akan ke tempat latihan. Dan karena kau sudah sembuh, aku akan memanggil Jimbei. Kita akan berlatih untuk menjadi kuat. Aku... Aku sangat serius dengan perkataanku tadi. Jadi aku akan membuktikannya kepadamu, Alice"

Kemudian Ace membawa Alice ke tempat GYM. Sebelumnya dia sudah menghubungi Jimbei, sang master karate untuk datang kemari demi meningkatkan kemampuan fisik+mental serta kemampuan bertarung Alice dan Ace.

Ace tau kalau Alice bukanlah gadis lemah seperti gadis lain. Alice adalah gadis yang kuat, karena itu Ace ingin melihat dan bertarung dengan Alice demi tujuan mereka untuk menjadi kuat agar dapat mengalahkan sang monster.

Sementara menunggu Jimbei datang, Ace melepaskan baju kausnya, memperlihatkan otot-otot kekarnya (yang mungkin membuat sebagian para wanita menggelepar sekarat karena kehabisan darah 😂) lalu mengenakan sarung tinju.

"Pakailah. Selagi menunggu Jimbei datang, aku yang akan menjadi pelatihmu" ucap Ace, memasuki ring tinju dan mulai melakukan pemanasan. Alice hanya diam, melihat gerak-gerik Ace yang kini telah beralih ke objek lain (samsak tinju) dan memukul-mukul benda itu dengan tinjunya

Setelah memakai sarung tinju, Alice pun memasuki ring tinju. Di depannya sekarang tampak Ace yang sedikit berkeringat.

"Aku akan melihat sampai di mana batas kemampuan bertarungmu. Jadi, serang aku. Aku tidak akan mengalah padamu. Kita mulai"

"Hentikan. Seseorang akan terluka" ucap Alice

"Ini hanya latihan. Kita tidak berusaha untuk saling membunuh satu sama lain. Aku akan menahan pukulanmu, kau juga akan menahan pukulanku"

Alice pun melangkah mendekati samsak tinju. Alice menghiraukan Ace yang tengah bingung akan tindakan nya ini. Dan setelah berada di jarak yang di rasa cukup, Alice memasang posisi dengan satu kaki ke arah depan, menekuk lututnya sementara kaki lain bergerak ke arah belakang menjadi penopang. Seiringan dengan posisi kaki, kedua tangan Alice pun bergerak, tangan kanannya lurus dan tangan kirinya berada di samping pinggangnya, terkepal. Tubuhnya tegap. Ini adalah gerakan dasar, dalam ilmu bela diri karate, gerakan ini sangatlah penting.

Alice siap beraksi, memperlihatkan seberapa besar tenaganya, seberapa tangguh kekuatannya. Dan dengan sekali pukul, samsak tinju itu putus dari rantai yang mengikatnya, terpelanting jauh ke depan, menghantam dinding sampai dinding itu pun pecah. Bunyi akibat serangan itu menggelegar di seluruh ruangan. Keadaan samsak itu sangat menyedihkan, bagaimana tidak, benda sasaran tinju yang biasanya di gunakan untuk latihan sudah tak berbentuk lagi. Ace ternganga besar melihat daya kekuatan Alice melebihi apa yang di bayangkannya tadi.

Sungguh mengejutkan mengetahui Alice yang penampilannya terlihat seperti gadis normal biasa namun gadis itu menyimpan sesuatu yang mengerikan. Wajar saja dia adalah 'anak' dari sang monster dan bahkan dia bisa melampaui sang monster itu sendiri.

"Bunyi apa itu? Apa itu bom? Apa kita di serang?" tanya Chopper panik

"Ace-san! Alice-san! Kalian di mana?

Apa kalian tidak apa-apa?" seru Brook
Mereka berdua datang ke arah suara keras di mana suara itu berasal. Brook dan Chopper sangat terkejut di saat melihat dinding sudah hancur berantakan tapi seketika itu juga mereka bersyukur dalam hati saat mata mereka menemukan Ace dan Alice dalam keadaan yang sangat baik-baik saja di sana

"Astaga! Siapa yang sudah melakukan hal ini? Akan ku hajar dia karena telah merusak ruangan ini" ucap Chopper

"Emm~ Chopper-san, sebaiknya kau tidak berkata seperti itu, aku takut kalau kaulah yang akan di hajar habis-habisan oleh orang itu" kata Brook sambil menunjuk ke arah Alice, sang pelaku utama yang menatap enteng ke arah sekitarnya

Frozen Dream (One Piece X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang