18. Luffy's selfishness

586 66 4
                                    

Hari baru kembali di sambut dengan kilauan sang matahari yang pertama hadir, memberikan kehangatannya pada dunia. Di kediaman Monkey D. seperti biasa kehebohan serta keseruan tak pernah lenyap dari tempat itu.

"Ayolah, Alice... Mau ya? Mau ya? Pokoknya harus mau. Alice, Alice, Alice, Alice, Alice ..."

"Agghhhh!!! Urusaii baka! Tidakkah kau lihat, Alice sedang sibuk sekarang. Jangan paksa dia!" ujar Nami garang. Alice sedang membantu pekerjaan Nami yang saat ini tengah mencuci seprei dan selimut

"Aku tidak akan pergi sebelum Alice mengatakan 'iya' ..."

"Itu pemaksaan. Alice, jangan mau menuruti kemauannya. Nanti jadi kebiasaan!" ucap Nami

"Oi Nami. Kau jahat sekali bicara begitu"

"Kau yang jahat, aho! Kau yang terus-menerus memaksanya. Lihat, siapa yang jahat sekarang?" omel Nami

"Agghhhh, pokoknya Alice harus mau. Mau ya, Alice? Ayolah" kata Luffy

Ini semua karena ulah Sanji dan Brook. Beberapa saat yang lalu, Luffy mendengar percakapan mereka tentang rencana perayaan hari ulang tahunnya Luffy. Luffy yang awalnya lupa tentang hari ulang tahunnya, setelah mendengar percakapan tersebut dia pun mengingatnya lalu segera pergi menemui Alice. Luffy ingin sang gadis memberikan dirinya sendiri sebagai kado ulang tahun untuknya.

"Ano naa~ Luffy, seharusnya kan, kau lupa dengan hari ulang tahunmu, kenapa kau bisa ingat? Aku paham benar tabiatmu yang satu ini karena kau selalu melupakan tanggal penting itu setiap tahunnya" kata Nami

"Aku tak sengaja mendengar percakapan antara Sanji dan Brook saat aku ingin ke dapur untuk sarapan ketiga kalinya tadi pagi, shishishi"

"Aho! Mana ada orang yang sarapan untuk ketiga kalinya. Hanya kau saja yang begitu ..." ucap Nami garang

"... Dan untuk dua orang itu. Aghh, sekarang sia-sia saja rencana kejutan yang sudah kami rencanakan sebelumnya. Dasar... Awas saja, akan ku sumpal dengan saus tabasco terpedas ke dalam mulut mereka berdua itu nanti" terlihat aura kekesalan di sekitar tubuh Nami

"Naa~ naa~ Alice, Alice... Mau ya? Kau mau, kan?" kata Luffy yang masih ingin memaksa Alice

"Luffy, dengar ya. Seharusnya kau tidak menentukan hadiah ulang tahunmu kepada orang lain. Biarkan mereka yang memberikan hadiahnya sendiri padamu. Itu akan lebih bagus dan lebih seru jika kau tidak tau apapun tentang hadiahnya, anggap saja kejutan. Apa kau tidak mau kejutan di hari ulang tahunmu, Luffy?" tanya Nami

"Tentu saja aku mau sebuah kejutan di hari ulang tahunku, tapi ini beda. Hanya khusus Alice saja, aku ingin sesuatu dari Alice seperti keinginanku"

"DASAR EGOIS!! Astagaa! Aghh~ aku tidak tau harus bagaimana lagi supaya keegoisan dan ke-keras-kepala-an mu itu hilang" ucap Nami sambil memijit-mijit dahinya serta menggeleng-gelengkan kepalanya. Kelakuan Luffy ini selalu saja membuat Nami stres

"Baiklah, akan kulakukan" sahut Alice

"Benarkah? Yattaaa!!! Shishishi"

"Kau yakin, Alice? ..." tanya Nami (sedikit terkejut, karena Nami pikir Alice tidak akan mengabulkan permintaan Luffy ini, ternyata dugaannya salah). Alice kembali mengiyakan ucapannya dengan menganggukkan kepala

"... Ahh~ baiklah, baiklah. Karena kau sudah memutuskannya, aku juga akan membantumu, Alice" ucap Nami lagi

"Hn"

"Shishishi"

Beberapa jam selanjutnya. Pada siang hari... Sanji, Brook, Nami, Robin dan Alice datang ke ruangan keluarga dengan membawa hidangan untuk makan siang. Di ruangan itu, penghuni mansion yang lain (selain Sanji dkk) menghabiskan waktu dengan menonton sebuah film. Di sana ada Ace, Sabo, Luffy, Zoro, Usop, Chopper dan Franky.

Frozen Dream (One Piece X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang