35. Sabo's confession

462 43 6
                                    

"ACE!!! KAU LAMA SEKALI!" omel Sabo

Sejak dari jam 9 pagi tadi, Ace dan Alice tidak sedang berada di mansion. Perlu di ingat kalau sebelumnya Alice telah berjanji kepada Sabo untuk menghabiskan waktunya hari ini bersama dengan pemuda itu. Dan karena itulah, sampai saat ini, pemuda pirang tersebut masih setia menunggu kehadiran Alice.

Akan tetapi, sang gadis yang di tunggu-tunggu maupun saudaranya itu tak kunjung muncul kembali ke mansion. Sekarang sudah hampir jam 12 siang, waktu yang tepat untuk menyantap makan siang.

Semua penghuni mansion sudah menikmati makan siang buatan Sanji namun Sabo belum mau menyentuh makanannya. Dia berencana untuk menyantap makan siangnya ini bersama sang gadis pujaan hatinya.

"Ano naa~ sekarang ini, aku sedang membuat masakan untuk kalian bertiga nanti jadi berhentilah menggerutu seperti itu. Kau membuatku tak bisa berkonsentrasi memasak jika begitu terus. Dan ... Kenapa kau malah menunggu mereka di sini sih?" Sanji mulai sewot

"Aku ke sini karena aku punya firasat jika Ace dan Alice akan langsung ke dapur untuk menyantap makan siang mereka"

"Kau ini ... Hahh~ haikk, haikk. Terserah kau saja lah. Yang penting jangan merepotkan aku sa- ..."

Ucapan Sanji ini tak di dengar oleh Sabo. Dia malah termenung, menatap keluar jendela sambil berpangku pada salah satu tangannya di pipi dan menghela napas.

Tak beberapa lama, terdengarlah suara mobil memasuki wilayah kediaman Monkey D. Di garasi mewah yang luasnya berukuran hampir setengah lapangan sepak bola itu, tampak mobil Ace terparkir di sana. Dia dan Alice telah kembali namun sebelum keluar dari mobil sport hitam tersebut, Ace melakukan sesuatu yang membuat Alice sekali lagi membatu di tempat.

"Alice ..."

Panggil Ace lembut lalu meraih tangan Alice dan... Cup!! Ace menempelkan bibirnya di punggung tangan Alice dan tersenyum ikemen.

(Kyaaa 😍 author jedot kepala 1000 kali sampe hancur dinding Sina because of this moment #reader-tachi says: "wtf lu, thor" 😂)

Alice sontak jadi orang lumpuh seketika. Butuh waktu beberapa detik untuk menyadarkan Alice dari kebekuannya itu sampai-sampai dia tak mendengar namanya yang terus berulang kali di panggil oleh Ace.

"... ce... Alice... Alice ..." panggil Ace

Posisinya kini lebih merapat ke samping di mana Alice berada duduk di kursi sebelah supir. Dan tentu saja, wajah Ace pun sangat dekat dengan wajah Alice sehingga ketika Alice tersadar sepenuhnya, melihat wajah tampan Ace di depan matannya ini, sang jenderal pertama pasukan Beast yang terkenal berbahaya ini pun akhirnya berasap seketika itu juga. Seluruh wajah Alice tiba-tiba saja langsung merona merah bagaikan kepiting rebus.

"Alice, kau tidak apa-apa? Kenapa diam? Ayo segera keluar dari sini. Makan siang kita sudah menunggu- ..." ucap Ace

Tanpa buang waktu, Alice menarik tubuhnya menjauh dan membuka pintu mobil lalu segera pergi dari sana. Sementara Ace sendiri, dia masih terdiam di dalam mobilnya, menopang kepalanya pada pangkuan kedua tangannya yang sengaja di letakan di stir mobilnya.

"... A-astaga! Sa-sangat dekat. Dekat sekali. Ya-yang tadi itu, a-a-aku tidak pernah... Melihatnya tersipu malu sebelumnya. Dia... sangat imut. Aghhh, dia imut sekali. Chikuso, aku semakin menginginkan dirinya" ucap Ace pada dirinya sendiri sambil meremas dadanya untuk mengontrol dirinya agar tidak lepas kendali dengan perasaannya itu

Di sepanjang lorong (yang kebetulan sepi) Alice sedang berjalan ke dapur namun, dirinya sempat beberapa kali berhenti melangkah sebelum dia benar-benar sampai pada ruangan yang ingin di tujunya itu.

Frozen Dream (One Piece X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang