Seperti yang di katakannya, pemuda badass itu membawa Alice ke berbagai macam tempat. Di mulai dari toko baju, toko boneka, bioskop, taman kota dan terakhir sebelum benar-benar ke Chocolate Cafe, mereka berdua pergi ke tempat objek wisata yang cukup populer di kota ini yaitu 'Kirin Tower', begitulah nama yang di berikan untuk menara ini.
Dari ketinggian beberapa ratus meter, Alice dapat melihat dengan jelas seluruh pemandangan kota. Alice terpesona saat kedua matanya menikmati pemandangan yang tidak pernah dilihatnya itu.
Katakuri pun menikmati pemandangan yang belum pernah dilihatnya pula, yakni melihat reaksi Alice yang tengah terkagum-kagum seperti sekarang.
"Kau suka?"
"Hm... Aku suka. Aku suka melihat pemandangan di tempat ini. Sugoi" segera Alice merespon ucapan Katakuri. Alice tidak menutup-nutupi reaksinya maupun perasaan senang yang di rasakannya
"Ka-kawaii" gumam Katakuri dalam hati
Pemuda kekar itu mati-matian untuk tetap tenang di dekat Alice karena dia juga merasa senang, dapat menghabiskan waktu bersama sang pujaan hati.
"Apa kau sering ke tempat ini?" tanya Alice
"Tidak. Ini pertama kalinya aku kemari"
"Begitu. Jaa~ kita sama" ucap Alice sambil menyunggingkan seulas senyuman sederhana
Segera saja Katakuri menaikkan syalnya lebih ke atas untuk menutupi wajahnya yang sekarang tengah merona. Alice selalu berhasil membuat setiap pemuda kalang-kabut oleh perasaan saat mereka berada dekatnya.
Lain halnya Katakuri yang tengah sibuk menenangkan diri, Alice menikmati suasana dengan menutup kedua mata, merasakan hembusan angin yang menyentuh kulitnya. Perlahan gadis itu merentangkan kedua tangannya. Jika dia punya sayap, dia pasti tidak akan ragu untuk terjun bebas dari ketinggian tersebut, merentangkan sayap dan terbang menyentuh langit.
Senyuman itu tak luntur dari pipi. Saat ini adrenalin menghampiri Alice. Berada di tempat ketinggian seperti ini, Alice dapat merasakan kekuatan, hasrat dan impiannya.
"Jadi, beginikah rasanya kebebasan? ..." ucap Alice saat dia membuka kembali kedua matanya, memandangi dunia yang terbentang di hadapannya
"... Sungguh tak bisa dideskripsikan oleh kata-kata" ujarnya lagi
Sejenak, jenderal pertama itu mengenang kehidupannya yang selalu di kurung setiap waktu, dalam berbagai keadaan.
"Kebebasan jauh lebih indah dari yang kau lihat dan kau rasakan" sahut Katakuri
"Kau benar. Arigato, Katakuri ..."
"... Terima kasih, karena kau sudah menunjukkan kepadaku arti dari sebuah kebebasan dan seperti apa rasanya mengenai hal itu"
Untuk ke sekian kalinya, jantung pemuda kekar yang menemani sang jenderal pertama ini berdegup kencang lagi dan lagi.
"A-Alice ..." ujar Katakuri selagi salah satu tangannya menyambut lembut tangan sang gadis di sampingnya ini
"... Aku ingin ..."
"............"
Alice menunggu. Gadis itu menunggu Katakuri untuk melanjutkan ucapannya yang di batasi oleh keheningan. Ada sesuatu yang ingin diungkapkan oleh pemuda itu, Alice dapat melihatnya dalam sorot matanya.
"Ada apa?"
".............."
".............."
"... Aku ... Ingin menunjukkan sesuatu ... Mengenai diriku ..."
".............."
"Aku tidak bermaksud untuk menakutimu. Aku berharap kau tidak menjauhiku setelah kau melihat diriku yang sebenarnya" gumam Katakuri dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Dream (One Piece X OC)
AventuraIni adalah fanfic pertama Usa-chan 🐰 Mohon maaf jika fanfic ini terasa gaje dan tak memberikan ke-geregetan yang sangat 😄 karena itulah, Usa-chan meminta kritik, saran dan dukungannya (bukan minta duit loh 😅) (Fanfic One Piece X OC) - OC bernama...