Aku menyanggupi permintaan dari Mawar menunggu satu jam untuk membuktikan bahwa aku tidak akan berubah.
Untungnya, sebelum aku menyanggupi permintaan Mawar, aku mengatakan kepada mereka berdua hasil yang sudah aku ketahui dari virus ini pada waktu kemarin. Karena virus ini unik, jika daya tubuh sang inang bagus maka akan bisa bertahan satu jam sampai setengah hari dan jika daya tubuh lagi sakit maka mereka akan segera berubah menjadi zombie hanya hitungan belasan detik saja langsung berubah.
Itulah kesimpulan yang aku berikan kepada mereka berdua dari percobaan yang sudah aku lakukan di ruangan lab bio dan kimia.
Mereka yang sudah tertular dibagi menjadi dua tahap.
Yang pertama adalah tahap percepatan.
Mereka yang terkena virus ini lewat pertukaran darah bisa dilakukan lewat gigitan ke daerah yang terluka. Maka sang korban akan merasakan gejala seperti kejang-kejang lalu korban akan merasakan demam yang sangat tinggi dan pupil di mata mereka akan mengecil.
Korban akan merasakan sangat dingin di sekujur tubuh dan yang lebih parah lagi, semua itu berlangsung cukup cepat yaitu hanya hitungan belasan detik saja, karena tubuh korban tidak mampu melawan virus ini. Jika sang korban sedang sakit.
Dan yang kedua adalah tahap perlambatan.
Mereka yang terkena virus ini sama seperti pada tahap pertama lewat pertukaran darah, mereka akan mengalami sakit kepala yang sangat sakit lalu berjalan ke arah mata mereka.
Berbeda dengan tahap yang pertama dengan pupil sang korban langsung mengecil, tahap kedua ini, mata korban yang sudah terinfeksi akan mengalami penurunan penglihatan mendadak secara cepat dan akhirnya mengalami rasa yang sangat sakit di kedua mata korban, lalu akan jatuh pingsan.
Pada tahap ini korban tidak akan berubah secara langsung namun bisa satu jam sampai setengah hari yang paling lama.
Karena tubuh korban akan melawan virus ini walaupun akhirnya tetap kalah dengan virus ini. Jika sang korban berada di kondisi yang sehat.
***
Waktu sudah sejam lebih, namun aku tetap tidak merasakan apa-apa dan tubuhku tidak ada yang berubah seperti zombie. Aku menatap mata mereka berdua. "Uy ini udah sejam bukannya itu perjanjian kita untuk membebaskan gua?"
Mawar yang masih setia dengan menodongkan pistolnya ke arahku, melihat jam dinding yang ada di ruangan UKS ini. "Oh iya juga ya udah sejam. Yaudah, gua akan ngelepasin lu no, tapi gua akan mengawasi lu," ucap Mawar mengisyaratkan tangannya untuk mengawasiku.
"Mel lu diem disini ya sambil bidik kepalanya si beler ini,” lanjutnya sembari memberikan pistol miliknya kepada Melati.
"Tapi bukannya dia udah ngebuktiin kalo dia benar tidak akan berubah ya Mawar?"
“Tapi tetep aja gua masih gak percaya ama si beler ini.”
Apa, beler? Sial si Mawar mengataiku beler. "Sialan lu Mawar!"
Setelah Mawar melepaskan ikatanku, aku sudah bisa menggerakkan seluruh tubuhku lagi dengan bebas.
Ah… lega rasanya bisa bergerak bebas lagi karena sudah beberapa jam aku diikat oleh mereka berdua.
Mengingat itu, aku langsung menanyakan ke mereka berdua kenapa aku bisa diikat kaya gitu dengan kuatnya?
Lalu Melati berkata, semalam aku berteriak kesakitan di ruangan lab bio dan kimia.
Karena teriakanku yang sangat kencang, membuat mereka berdua terbangun dan langsung menuju ke ruangan lab tempat aku berada.
Mereka melihatku yang sedang kesakitan dan aku yang terus menutupi mataku dengan tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus Injection Blood [END] ✓
Science FictionMenceritakan Retno beserta kedua teman ceweknya, Mawar dan Melati, mencari cara untuk bisa ke tempat perlindungan yang terbesar di daerah Jakarta, GBK (Gelora Bung Karno). Sebelumnya, Retno yang terjebak di ruang UKS sendirian dan terkunci dari luar...